End

24K 689 45
                                    

"Hari yang ditunggu-tunggu tiba,dimana nama kita akan tersemat menjadi satu"

...

Suasana dan keadaan sudah seperti biasa, anak-anak yang sudah kembali bekerja begitupun Raya yang sudah fokus menyelesaikan deadline pekerjaannya. Dirinya dan Vano sudah kembali bersama walaupun tanpa ikatan yang jelas.

Terhitung dua bulan sudah kejadian di Malaysia itu,Vero dan papa Raya pun sudah kembali ke Jepang.

"Nih" Ucap Hani malu-malu.

Hani datang bersama seorang laki-laki yang tak dikenal Raya.

"Lo mau nikah?" Tanya Raya yang seperti teriakan.

"Iya Ray,kami komitmen dari dulu dan dia lamar gue minggu lalu,eh undangannya udah sampe"

Hani dan Rifan.

Wajah Raya menelisik melihat Rifan,dari kepala sampai ujung kaki. Matanya melotot seperti menginstrogasi.

"Sejak kapan kalian saling kenal?" Dipastikan bicara nya lebih judes dari sebelumnya.

"Dia kakak kelas gue waktu kuliah"

"Kerjaan lo apaan?" Tanya sinis Raya pada Rifan.

"Gu-gue punya toko buku,cukup kok bu-buat hidupin Hani sama anak gue nantinya" Jawabnya gagap.

Sungguh di dalam hati Raya ingin tertawa melihat kegugupan Raya.

"Belum nikah,udah mikirin anak lagi. Cari duit sana yang bener"

Hani sebenarnya tau jika Raya hanya bergurau, tapi perkataan Raya barusan membuat dia sedikit takut juga. Apalagi pekerjaan Hani sekarang masih pengangguran.

"Gue sih gak masalah sahabat gue nikah,yang jadi masalah itu kalo dia nikah gak bahagia. Mungkin kalian sama-sama sayang dan cinta, tapi itu gak cukup,karena di depan sana banyak cobaan buat hubungan kalian"

"Saran gue ketika kalian sudah sah nanti, komitmen dan komunikasi kalian harus kuat. Jangan pernah bohong apalagi menipu cewek, lo pernah kan semua masalah bisa di maafkan kecuali kebohongan"

"Mungkin bisa,tapi rasanya jadi bekas. Jadi, perlakukan istri lo nanti dengan baik. Begitupun Hani,dia suami lo, perlakuan juga dengan baik. Sama-sama tau porsi kalian,karena hubungan sejati itu adalah hubungan sampai akhir hayat, suka duka tetap bersama"

Deg!

Hani dan Rifa tersenyum,mereka pikir Raya tak setuju tentang pernikahan ini. Tapi, nyatanya Raya malah memberi petuah walaupun dia sendiri belum pernah merasakan.

"Makasih ya" Hani segera memeluk Raya erat.

"Gue seneng banget bisa ketemu dan bersahabat sama lo Ray,lo juga happy ending ya sama Vano"

"Gue juga seneng sahabatan sama lo. Semoga petuah gue tadi bermanfaat ya!"

"Makasih ya Raya,saya janji bakal jagain sahabat kamu ini"

"Gak perlu janji,karena itu emang tugas lo nantinya."

"Sekalian nitip buat Vano ya,jangan lupa sebelum hari H lo ke rumah gue!" Pinta Hani

RayVano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang