"Yang sudah terjadi itu berarti takdir kita. Walaupun takdir itu bukan keinginan kita,tapi yakinlah itu yang terbaik untuk selamanya"
...
Rumah sewa minimalis berlantai satu ini hanya diisi dua perempuan berbeda usia. Sang mama yang diperkirakan mendekati lima puluh tahun,dan sang anak yang berusia dua puluh dua tahun.
Dua perempuan itu asyik dengan kegiatan memasak makan siang. Sang mama yang memotong memotong daging dan sang anak yang memotong sayuran.
"Kayanya banyak banget deh ma ini masakannya" Ucap Raya bingung.
"Iya,nanti emang ada tamu nak"
"Siapa?" Tanya Raya kebingungan.
"Ada deh"
Raya tak menyahut lagi. Dia kembali memotong bayam dan kacang panjang lalu mencucinya.
"Ray,duduk sini sebentar"
Dita sudah duduk di bangku meja makan, langsung saja Raya menghampiri mamanya.
"Ada apa ma?""Kamu tau kan nak urusan jodoh,rezeki,dan maut itu takdir dan kehendak Tuhan. Kita sebagai manusia hanya merencanakan saja, selebihnya Tuhan yang ngasih jalan terbaik buat kita!"
"Mama ngomong apa sih?" Raya tentu tak paham, tiba-tiba saja mamanya membahas pasal takdir.
"Secinta kamu sama orang bahkan cinta kamu bertahun-tahun juga akan kalah kalo Tuhan sudah ngasih jodoh kamu walaupun belum saling mencintai"
"Jodoh itu cerminan diri,kalo kamu baik jodoh kamu pun pasti baik!"
Raya tentu merasa janggal. "Mama kok bicara tentang jodoh sih,Raya pengen fokus karir dulu"
Dita tertawa pelan dan menjawil hidung mancung Raya. "Yakin fokus sama karir, bukannya karir kamu di Jepang ya. Dan kamu menetap di Indonesia sekarang karena nunggu Vano"
Jleb!
Ngena sekali ucapan mamanya. Betul,alasan Raya di Indonesia hanya menunggu Vano.
"Ma,aku kan juga baru buka butik disini" Elak Raya.
"Mama itu mama kandung kamu,kamu gak bisa bohong sama mama,sayang" Canda Dita.
"Dengerin mama ya nak. Jodoh itu sudah diatur oleh Tuhan,dan dia cerminan kamu. Sekarang mama tanya sama kamu,kamu ini anak baik atau jahat?"
"Baik dong!" Seru Raya lantang.
"Nah, demikian dengan jodoh kamu nanti. Dia juga bakal baik,gak hanya paras saja tapi hatinya juga baik."
"Memang menurut kamu dia gak pantas jadi pasangan hidup kamu,tapi menurut Tuhan dia sangat pantas bahkan yang terbaik. Karena kalau dia pasangan kamu artinya Tuhan udah mencocokkan kalian,dari semua segi. Yang akan menjadi takdir kamu nanti berarti itu jalan kamu dan itu yang terbaik."
Raya masih mencerna ucapan mamanya. Dita mengucapkan memang tenang namun maksud dari semua itu sangat dalam.
"Intinya,kamu harus tetap mengikuti takdir kamu nanti. Seandainya kamu gak suka,gapapa. Tapi, sendirinya kamu bakal suka bahkan merasa bahagia. Karena takdir kamu itu jalan hidup kamu,jangan pernah membantah takdir kalau kamu gak mau penyesalan nantinya"
Setelah mengucapkan kalimat panjang itu,Dita kembali memasak membiarkan Raya yang larut dalam ucapan mamanya tadi.
"Takdir dan jodoh? Semua itu memang kehendak Tuhan dan itu yang terbaik"
KAMU SEDANG MEMBACA
RayVano (End)
Teen FictionRayana Angelina Elvano Saka Dirgantara Mereka adalah sepasang kekasih yang menjalin cinta sejak kelas tiga SMP. Hubungan mereka memang tidak banyak yang tau,karena itu sebagian komitmen dari Rayana maupun Vano. Keduanya sama-sama terkenal di SMA Pra...