29. RayVano

12.7K 575 17
                                    

"Jangan menilai kebahagiaan seseorang itu dari senyum nya,karena kadang senyum itu menutupi keretakan hatinya. Fuck smile!"

-Mahardita-

...

Bali. Suatu tempat yang selalu menyuguhkan keindahan,entah tempatnya,orang nya,wilayah nya, makanan nya,kota nya,dan masih banyak lagi. Wisata mancanegara pun bahkan banyak yang menetap di Bali saling banyak keindahannya.

Rombongan SMA Pradipta sudah sampai di Bali, tepatnya di salah satu hotel terkenal disini. Satu hari perjalanan ternyata lelah juga, pantas saja setelah sampai hotel banyak yang langsung tidur tanpa mandi.

Setiap kamar hotel diisi empat orang, dan di nomor 234B adalah kamar Raya,Hani,Elsa,dan Nita. Dan entah kebetulan darimana di kamar sebelah tepat kamar Salsa,Tasya,Dinda,dan Finca. Finca itu juga sekelas dengan Salsa,sering juga mereka bersama apalagi saat Tasya dan Dinda sibuk atau tidak masuk.

"Gue laper ada makanan gak sih?" Rintih Elsa memegang perut nya

"Ambil di koper gue ada roti" Sahut Nita

"Ambilin dong!"

"Edan lo ya,udah minta masih aja maksa!" Timpal Hani kesal

"Ini kapan sih makan malam nya? Makan roti masih laper" Gerutu Elsa

Benar yang dikatakan Elsa,mereka sampai di hotel sekitar Magrib dan sampai sekarang belum ada konfirmasi makan malam. Sebut saja alay,tapi namanya lapar bisa mengubah segalanya.

"Jam setengah delapan kan dijadwal" Suara malas Raya

Sedari tadi Raya hanya gelimpungan di kasur tanpa mengganti baju, bahkan dia belum mandi. Raya ingin tidur saat ini karena selama perjalanan di bus dia sama sekali tak tidur.

"Tahan Sa,kurang tiga menit lagi nanti kita berangkat" Sahut Nita

"Gue gak ikut,gue pengen tidur" Ucap Raya

"Gak laper lo?"

"Sekarang enggak,abis makan tolong kalian beliin makanan ya di depan" Pinta Raya

"Iya nanti gue beliin,tapi mandi dulu sana! Gue gak mau nanti gak bisa tidur nyium bau dari lo yang gak enak, kan gak mandi!" Sindir Hani pelan

"Bacot!"

*

Satu hari itu cepat berganti,apalagi kalau kita nikmati sepanjang hari. Dan pagi datang menyapa di Bali, matahari mulai menyinari menambah kehangatan sendiri bagi tubuh. Setelah makan pagi di hotel rombongan akan meneruskan perjalanan ke Pura taman Ayun sebagai destinasi pertama.

"Aku wes ora nggagas kata luka.
Wes cukup wingi ra pengen mbaleni
Mario leh mu dolanan ati
Wes wayae..
Koe abot mbenjani
Udan tangise ati.."

Iya,itu adalah ke ambyran di bus pertama,Aldi yang paling ambyar disini.

"Guys,lo pernah gak sih berjuang sendiri? Lo yang ngejar dia tapi dia malah menghindar? Giliran kita berhenti sebentar dia malah datang dan nyuruh berjuang bersama,tapi nyatanya kita sendiri aja yang berjuang,dan siklus itu terus lanjut tanpa ada perubahan?" Tanya Aldi yang sudah berdiri di bangku pertama. Dia ditemani Kak Nana selaku pendamping disini.

RayVano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang