Menjadi bagian dari keluarga Priyambada tidak pernah ada dalam daftar hidup Gania, malah sebentar lagi ia akan menyandang nama belakang keluarga yang cukup terbilang tersohor itu.
Para perias profesional sudah sedari subuh asik merias wajah Gania, karena keinginan Gania ingin riasan yang sederhana maka para perias lebih cepat menyelesaikan, tinggal nanti menambahi riasan untuk acara resepsi nanti.
Kebaya putih sudah siap pada tubuh manekin dan seutas kain jarik yang sama seperti calon pengantin laki-laki.
"Udah selesai mbak, ayo saya bantu pake kebayanya." Mbak Miky-sang make-up rias pengantin
"Boleh mbak." Ujar Gania
"Ijab jam setengah delapan ya, mbak." Tanya Mbak Miky lagi
"Iya mbak, udah mulai mules-mules perutnya." Keluh Gania
"Gapapa mbak wajar-branya di lepas aja Mbak biar ngga ganjel gede."
"Eh i-iya Mbak."
"Di coba bisa jalan ngga Mbak." Pinta Mbak Miky setelah berhasil memasangkan jarik Gania
"Udah pas Mbak, ngga ketat dan ga longgar amat." Jujur Genia
"Ya sudah, kamisolnya mbak di pake dulu."
Kebaya putih bersih itu sudah melekat apik pada tubuh ramping Gania, kini giliran Gania menunggu detik-detik acara pertama berlangsung yaitu acara ijab qabul antara Badra mengucap kalimat sakral pada sang ayahnya.
🌼🌼🌼
Badra tak pernah membayangkan, ia akan mengakhiri kisah lajangnya di umur 27 tahun ini. Bersama dengan wanita yang dulu katanya bahwa menyimpan perasaan padanya namun saat Badra menunggu pernyataan cinta mereka masing-masing tak pernah ia dengar hingga ia harus meninggalkan Indonesia tanpa mendengarkan kata suka pada bibir wanita yang dalam hitungan detik ke depan akan menjadi istrinya.
"Gimana Bro, udah siap?" Tanya Ikhsan-teman Badra
"Siap dari sebelum gue lamar dia, San." Tegas Badra
"Woih, mantap bro."
"Udah hapal belum Kalimat akadnya, bro?" Harsa ikut menimpali
"Udah fasih banget dia, Har. Gila sih Badra bucin ampe SMA sama calon bininya, padahal udah nggak pernah ketemu eh masih aja tuh perasaan nangkring di hati Badra." Iksan menceritakan saat dimana ia menjadi tempat berkeluh kesah Badra saat masa puber dulu
"Buka aja semuanya San, kalo gue emang bucin banget." Kesal Badra
"Hahahahaha-tapi seenggaknya sekarang udah mau jadi bini lo, kan." Iksan mengentengkan
"Daripada terus ngobrol, udah jam 7 nih, nyok ke bawah bentar lagi mulai acara lo nih." Harsa mengakhiri percakapan antar kedua temannya yang kemudian di angguki oleh keduanya.
🌼🌼🌼
Acara yang di tunggu akhirnya di penghujung waktu tepat pukul 7.30 akad yang di nanti dan yang akan mengubah kehidupan Gania dan Badra sudah di depan mata.
Para keluarga sudah siap di tempat masing-masing untuk menyaksikan akad paling sakral dan di paling di nantikan oleh Badra.
Badra sudah siap di kursinya dengan berhadapan dengan calon ayah mertua, penghulu dan para saksi nikahnya. Kedatangan Gania membuat seluruh fokus Badra teralihkan, calon istrinya begitu berbeda terlihat semakin cantik. Senyum sampul terhias di bibir masing-masing pengantin, dengan dua kakak perempuannya Gania menghampiri meja akad dengan berbagai rasa berkecampuk di dada.
Gania berharap meski cinta datang terlambat ia ingin pernikahannya selalu di lingkari oleh kebahagiaan hingga maut memisahkan keduanya nanti.
🌼🌼🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU DALAM HATI (SELESAI)
Romance(21+) Terjebak di usia rawan dan sudah pantas untuk segera menikah, Gania Vandella harus selalu di hadapkan dengan berbagai kosakata indah yang memohok hatinya. Namun, Gania tetaplah Gania masa bodoh adalah nama tengahnya tak perduli berapa pun oran...