37. BAHAGIAKU, BAHAGIAMU

2.8K 145 14
                                    

Badra Diwangkara Priyambada

Untuk istriku yang luar biasa super, terima kasih sudah hadir di hidup suamimu ini, maafkan aku yang belum menjadi suami yang baik dari yang terbaik. masih suka meninggalkanmu dan juga Brian di rumah karena tuntutan pekerjaan. terima kasih juga sudah menjadi istri yang tak banyak menuntut dan mengeluh tentang segala hal. Meski aku tahu jauh dari lubuk hatimu, kamu merasa lelah, mengurusku, mengurus Brian, dan rumah kita tapi kamu masih tetap menjadi superhiro tanpa sayap.

Terimakasih sudah menerima aku ini, suami yang belum begitu sempurna untukmu dan Ayah untuk Brian. Tanpa kamu disampingku entah sampai kapan akan aku rasakan indahnya berrumah tangga denganmu, penuh dengan lika-liku perjalanan kisah kita yang aku tahu tak bisa begitu dibilang mudah. Bahkan kita juga sama-sama pernah berada di titik paling rendah saat kehilangan Timi calon janin kita.

Aku salut padamu, meskipun berkali-kali ombak menghantam kita, kamu masih tetap kokoh berada di samping ku, meski saat itu pun kamu bisa untuk berkata menyerah namun ternyata tidak, Tuhan memang sangat baik padaku menghadiahkan kamu padaku, istriku Gania.

Tetaplah berdiri dengan kokoh disampingku, sama-sama kita menentang aral yang dimasa datang nanti akan menghadang kisah kita.

Dan aku tak pernah melupakan saat perjumpaan kita untuk kedua kalinya saat itu, saat dimana kita datang diacara undangan pernikahan, mungkin saat itu Tuhan sudah berbaik hati merancang rencana agar kita di pertemuankan kembali. Dan benar jalan Tuhan itu jangan pernah diragukan, lewat doa-doaku Tuhan menyandingkan kamu untuk menjadi makmumku, menjadi tempatku berpulang, menjadi istriku, menjadi ibu dari anak-anakku.

Di hari anniversary kita yang pertama ini, aku persembahkan untukmu sebuah kebahagiaan yang selalu membuatmu tersenyum dan tak akan aku biarkan setitik bulir air mata jatuh di pipimu.

Aku, suamimu
Badra

🌼🌼🌼

Gania menatap terharus pada seutas surat yang tersimpan pada kotak kecil, suaminya ini benar-benar diluar dugaan Gania. Karena ia tahu Badra bukan tipe manusia menye-menye seperti ini. Berperilaku mesra diumum saja jarang namun bisa menulis kata-kata manis seperti ini seperti sebuah keajaiban, sungguh.

Beruntung Badra sedang asik dengan Brian, ia sedang membersihkan ruangan kerja Badra dan tak sengaja menemukan sebuah kotak yang kotaknya memikat hati dan membuat jiwa kepo Gania tak bisa ia tahan, dengan keyakinan ia membuka kotak itu malah ia berakhir menangis terharu dengan ungkapan suaminya.

Badra adalah suami terhebat untuk Gania selain sang Ayahnya. Badra benar-benar menjadi sosok suami dan Ayah yang mumpuni, ia adalah manusia paling sabar saat menghadapi Gania yang akhir-akhir ini memang sedang sensitif.

"Enggak nyangka ini mas Badra, romantis gini." Kikik Gania yang kembali merapikan kotak yang sudah ia buka lagi tak lupa ia rapikan seperti semula

Ia harus cepat-cepat keluar dari ruang kerja suaminya sebelum ketahuan. Gania juga tak ingin kalah dari aksi Badra namun kali ini ia ingin membuat Badra kesal, ia perlu melakukan aksi prank untuk Badra, karena ia sudah sukses membuatnya menangis tersedu.

"Brian emang mesti aku ungsiin sebentar deh ke rumah Mama." Gumam Gania kemudian mendial nomer sang Mama

"Hallo, Mama?"

"Wa'alaikumsalam,"

"Eh—Assalamu'alaikum, Mama gemoy."

RINDU DALAM HATI (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang