20. KECEWA

3K 227 24
                                    

Gania masih bungkam tentang ia melihat Badra makan siang berdua dengan seorang wanita. Gania sangat tahu bila suaminya sedang bersama klien tentunya Batara akan setia mendampinginya namun kali ini Gania tak menemukan Batara ada di dekat Badra. Gania sementara bungkam soal Badra dan wanita lain itu namun ia berjanji ia akan mengkuak tentang kedekatan keduanya, menangkap basah keduanya.

Baru di bulan 5 pernikahannya saja Badra sudah berani oleng kemana-mana seperti halnya tadi. Oh ingatkan Gania nanti untuk mengintrogasi suami tampannya itu.

Langit yang tadinya cerah perlahan berubah ke warna oranye terang yang cantik menandakan bergantinya hari menjadi malam, seperti kegiatannya sehari-hari setelah benar-benar resign dari perkerjaannya Gania berubah menjadi ibu rumah tangga. Menyiapkan urusan suaminya dan juga dirinya, meski rasa kesal meliputi hatinya tetap saja ia tak bisa diam ongkang-ongkang kaki melihat suaminya ribet sendiri.

Sebelum suaminya pulang ia harus terlihat segar terlebih dahulu, bukannya menyenangkan suami juga. Keluar kamar mandi dengan badan segar masih dengan handuk kimononya Gania membawa baju kotornya seperti tersadar sesuatu, seingatnya ia tadi menyalakan lampu kecil sekarang sudah berubah lampu terang, ia berpikir bahwa suaminya pasti sudah pulang.

"Mungkin Mas Badra udah pulang." Pikir Gania dengan melangkah ke arah lemari baju

Tarikan tangan Gania berhenti ketika ada sesuatu yang menyusup di area pinggang dan lehernya, ya siapa lagi bila bukan suaminya.

"Aku kangen." Bisik Badra

"Hmmm—"

"Ayy, kenapa?"

"Aku kenapa? Emang aku kenapa?" Acuh Gania

"Masih marah sama aku, kejadian waktu lalu?" Gania menggeleng tegas "Lalu?"

Gania tersenyum tenang. "Coba pikir Mas ada lakuin kesalahan apa, aku tunggu pengakuan kamu." Ujar Gania yang sudah menjauh ke arah pintu balkon kemudian menutupnya "Aku tunggu di meja makan ya, Mas." Kata Gania

Dan tentu saja Badra terdiam di posisinya.

Pengakuan?

🌼🌼🌼

Badra meremas kertas di depannya dengan perasaan penuh amarah. Tak salah lagi Gania mengetahui ia sedang bersama Cyintia, misinya harus segera ia seleseikan bila rumah tangganya terlanjur berantakan.

Misi yang akan di lakukan Badra sudah matang di depan mata, menjebak Cyintia adalah rencana paling baik. Cyintia bukan lagi wanita yang baik penuh ambisi namun Cyintia sekarang perempuan dengan akal gilanya. Memangnya selama ini Badra tak tahu bila wanita itu adalah pengedar dan pengguna obat, mudah bagi Badra untuk memperangkap Cyintia dan memasukan ke dalam jeruji besi yang siap menampungnya.

Sebenarnya Badra memilih dengan caranya, menyayat kulit mulus Cyintia yang sudah berani mengganggu rumah tangganya, namun Batara membawa informasi paling ciamiknya, membuka kedok wanita gila itu. Badra pastikan wanita itu tak akan lama lagi menghirup udara bebasnya. Seringai iblisnya tertawa puas dan licik.

"Kita tunggu mainnya Cyintia. Ini akibatnya kamu berani mengusik keluargaku termasuk rumah tanggaku." Culas Badra

Sikap psikopat ini sudah lama terpendam di dalam tubuh Badra, karena ia sering berlatih mengontrol emosinya yang tak terlihat normal itu, bahkan keluarganya tak pernah tahu bila Badra mempunyai jiwa-jiwa gila itu.

"Aku tak sabar rasanya ingin segera bermain dengan kulit-kulit mulusmu itu, Cyin." Batin Badra

Badra meninggalkan ruangan kerjanya, saat ini ia harus memberikan penjelasan sedikit dengan Gania, lagian ia juga sudah terlalu rindu dengan istrinya itu.

RINDU DALAM HATI (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang