Jungkook menatap gadis itu yang tidur di dekapannya,mereka tidur tanpa sehelai benang pun,tadi malam adalah hari yang begitu membahagiakan baginya,bagaimana tidak?,tidur bersama dengan orang yang kita cintai.
Ah..mengingat kejadian tadi malam membuat ia tersenyum sumringah bahkan air matanya akan keluar,bukan pertama kalinya jungkook tidur dengan wanita lagi,tapi kali ini wanita yang ia tiduri bukan wanita bayarannya setiap kali ia ke club melainkan orang yang begitu cintai sejak dulu.
Jungkook mencium kening gadis itu lama,lalu mengeratkan pelukannya kembali,takut gadis ini pergi lagi.
Walaupun matahari sudah menampakkan diri tapi si jeon ini tidak ingin beranjak.
Lalu memejamkan mata nya kembali..
Jisoo bangun dari tidurnya mendapati ia sendiri di kamar seseorang dengan selimut tebal membungkus tubuh polosnya,kembali air matanya keluar mengingat kejadian semalam,dimana sesuatu yang berharga yang sudah ia jaga harus di renggut oleh orang lain,yang seharusnya ia jaga untuk suaminya kelak malah diambil oleh orang lain, jisoo menangis terisak merasa kotor dan jijik melihat dirinya saat ini,ia berjalan sambil memakai selimut untuk menutup tubuhnya,berjalan ke kamar mandi sambil menahan rasa sakit di bagian intimnya,berjalan tertatih-tatih.
Ia masuk ke kamar mandi menghadapkan diri pada cermin yang ada disana,jisoo menangis melihat banyak bercak merah di area leher dan dadanya,ia menutup mulutnya merasa jijik dan begitu kotor,begitu hinanya dia saat ini,ia menghidupkan air shower tanpa melepaskan selimut dari tubuhnya ia kembali menangis meratapi nasibnya yang begitu menyedihkan,menggosokkan tubuhnya kasar untuk menghilangkan sentuhan dari pria itu yang telah menjamah tubuhnya,walaupun ia tahu seberapa ia membersihkan dirinya tidak akan pernah hilang sampai kapanpun karena pria itu telah menandainya bahwa ia adalah milik pria itu seutuhnya,ia merosot kebawah masih dengan air shower yang menimpanya menenggelamkan wajahnya di lututnya,ia terisak parah bercampur dengan bunyi air dari shower,sambil bergumam.
"Maafkan aku eunwoo hiks..maafkan aku,aku begitu kotor..maafkan aku yang tak bisa..."
Lalu jisoo pun terlelap disana akibat lelah karena menangis terlalu lama..
Junmyeon terduduk di samping ranjang joohyun mengenggam erat tangan joohyun,saat ini dia ada di rumah sakit saat insiden dimana joohyun terjatuh pingsan akibat penyakitnya kambuh lagi,dan dimana hari itu pula ia harus merelakan putrinya satu-satunya yang ia miliki di bawa oleh pria Jeon Jungkook,junmyeon menatap wajah sang istri yang terlelap dengan pulasnya,mengelus pipi pucat sang istri lalu tiba-tiba air matanya keluar.
"Maafkan aku joohyun kumohon maafkan aku atas segalanya ini maafkan aku kita harus merelakan anak kita di bawa oleh nya,"ia mulai terisak pelan berbicara dengan sang istri yang sudah terlelap itu,mengecup kening sang istri lama dengan air mata yang masih mengalir bahkan air mata terjatuh mengenai wajah sang istri,tanpa ia sadari kedua mata yang tertutup itu mengeluarkan air matanya,"tolong maafkan aku.".
Tok
Tok
Tok
"Permisi nona!!saya ingin mengantarkan sarapan untuk nona!!,"tutur maid mengedor pintu tapi tidak ada sautan dari luar ia pun masuk mendapati kamar itu kosong,maid itu mendengar suara gemercik air dari kamar mandi.
"Mungkin nona saat ini sedang mandi,"tuturnya ia pun meletakkan nampan itu di meja samping kasur,langsung merapikan tempat tidur Menganti alas kasur yang baru.
Ia menunggu,10 menit,15 menit sampai satu jam jisoo belum keluar dari kamar mandi ia pun memberanikan diri mengetuk pintu."Nona!!apa nona baik-baik saja?,nona!!,"tidak sautan dari dalam ia mencoba membuka.
"Terkunci."
"Nona!!nona apa nona baik-baik saja?,"maid itu pun panik ia pun segera meminta bantuan.
"Tolong!!,kepala choi!!,"maid itu menghampiri seorang pria paruh baya yang masih kelihatan muda itu,"ada apa Mina?,"maid itu Mina mencoba mengatur nafasnya dulu.
"Nona jisoo...mengunci diri di kamar mandi,"
Jungkook mengumpat kasar,mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata,mengumpat seperti orang gila,mengeklasonkan mobilnya di saat terkena macet di kala ia akan menuju jalan ke rumah.
"Sial!!,"ia mengumpat di saat ia sedang ada pertemuan dengan klien nya dari Amerika dan tiba-tiba ia mendapatkan kabar kalau gadisnya pingsan dan tidak sadarkan diri di kamar mandi.
Setelah ia sampai ia tergesa-gesa berjalan menuju kamar gadisnya yaitu kamarnya sendiri.
Brak!!
Jungkook masuk melihat gadisnya terbaring lemah di kasur dengan wajah dan bibir yang pucat Pasih,mendekat lalu mengenggam tangan si gadis.
"Dia hanya kelelahan dan maag nya kambuh juga ia saat ini hanya mengalami demam ringan,"tutur dokter itu memeriksa, mengatakan apa yang terjadi.
"Aku akan memberikan resepnya,jadi tolong jaga pola makannya kalau ia telat makan sedikit saja maka ia akan mengalami demam dan pingsan,"lanjut dokter mengemasi barang-barang nya.
"Terimakasih dokter Han,"ucap kepala choi,dokter itu mengangguk,"kalau begitu saya pamit dulu tuan Jeon,"ucap lalu setengah membungkuk hormat pada Jungkook tapi tidak di hiraukan oleh jungkook.
"Mari saya antar,"ucap kepala choi,lalu kepala choi pun mengantar dokter Han keluar dan di susul oleh para maid lainnya meninggalkan jisoo dan jungkook di sana.
Jungkook menatap wajah jisoo intens,mengusap pipi tembam itu.
"Kenapa kau seperti ini..."
Ia mencium bibir hati itu ia merasakan bibir ranum itu dingin,sedikit melumat mencoba memberikan kehangatan disana,lalu melepaskannya,beralih mencium pipi,mata dan terakhir kening lama.
"Setelah ini tolong maaf kan aku...
"Noona".
"Soo-ya kau dimana?".
.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
You are My Wife (END)
Novela JuvenilDON'T COPY MY STORY!! "Mencintai itu baik,tapi jangan berlebihan." Sookook Area