Jisoo membuka matanya melihat sekeliling ternyata ia di kamar,bukankah ia tadi di kamar mandi?,lalu kenapa bisa ada Disini?,jisoo mencoba bangun tapi sesuatu yang berat berada di atas perutnya,jisoo melirik ke samping ternyata ada orang tidur di sampingnya,memeluk pinggangnya.
Jisoo menahan nafas di kala melihat nya badannya gemetar dengan campuran rasa takut dan khawatir yang menjadi satu."KYA!!,"jisoo berteriak keras mencoba menjauh dan jungkook yang bangun terkejut akibat teriakan dari jisoo.
"Ji-jisoo-ya,"Jungkook mencoba meraih jisoo,jisoo menggeleng takut menatap jungkook.
"Ti-tidak!!menjauh dari ku!!,"ucapnya histeris, menepis tangan Jungkook yang ingin menyentuhnya.
"Menjauh dariku!!MENJAUHLAH!!,"ia berteriak menutup kedua telinga entah apa,Jungkook kalang kabut ia mencoba meraih jisoo untuk ia peluk ia tahu jisoo saat ini tertekan akibat ulahnya,sial!!.Prang!!
Terdengar bunyi pecahan akibat jisoo yang menjatuhkan vas bunga Jungkook melotot melihat jisoo yang telah mengambil pecahan kaca itu."MENJAUH DARIKU!!!,AKU MEMBENCIMU!!,KAU KAU JAHAT!!."
"Jisoo-ya ku mohon letakkan itu!!."
Jungkook mendekat memeluk jisoo yang histeris dan melepaskan serpihan kaca itu dari genggaman tangan nya tapi jisoo mencoba memberontak,memukul dada Jungkook dengan kedua tangan mungilnya walau ia tahu itu sia-sia karena pukulan itu tidak memiliki tenaga sekalipun.
Brak!!
Dokter sebelumnya Jungkook telah menelpon dokter tadi agar datang.Jisoo sudah mulai tenang setelah di berikan suntikan penenang dari dokter,akibat lelah ia pun terlelap di dekapan jungkook,Jungkook pun membaringkan jisoo kembali.
"Nona jisoo mengalami tekanan, membuat ia menjadi seperti ini,sebaiknya nyonya jisoo jangan di buat berpikir terlalu itu akan membuat imun turun,untung saja kau cepat, nona jisoo tidak jadi melukai dirinya sendiri,luka yang ada di telapak tangannya tidak terlalu dalam jadi,jangan khawatir,"Jungkook mengangguk melirik kepala choi,kepala choi mengangguk mengerti.
"Mari dokter Han saya antar,"dokter Han mengangguk ia pun membereskan barangnya lalu pamit undur diri bersama dengan kepala pelayan Choi.
Jungkook kembali menatap jisoo menghapus jejak air mata yang ada di pipi jisoo,mencium kening jisoo dengan air mata yang telah keluar entah kapan,ia menatap Lamat jisoo.
Tersenyum miris.
Aku membencimu
Jungkook menghela nafas melirik jam dinding,ia menghela nafas berat lalu beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Di dalam kamar mandi,dibawah guyuran shower jungkook melamun memikirkan cara bagaimana jisoo mau menerima nya,menerimanya dengan setulus hati dan cinta padanya,setelah cukup ia mematikan keran air shower,lalu mengambil jubah mandi nya yang tergantung di belakang pintu kamar mandi, memakaikan nya di tubuh nya,lalu keluar dari sana, penglihatan yang ia lihat adalah jisoo yang masih tertidur pulas akibat obat penenang.ia beranjak ke arah lemari pakaian mengambil piyama dalam lemari lalu memakai nya disana setelah itu,ia mendekat ke arah ranjang.
Ia menatap wajah damai jisoo yang tertidur pulas dan damai, hati Jungkook menghangat di kala melihat wajahnya,ia mulai merangkak naik ke atas kasur lalu tidur di sebelahnya,sambil memangku kepalanya dengan tangannya dengan tubuh yang miring menghadap jisoo,kembali jungkook memandang wajah jisoo,sungguh dia akan selalu memuja paras dari wanita ini,dia tidak akan pernah bosan memandangnya.setelah merasa puas ia langsung mendekap tubuh mungil jisoo,dan menutup matanya di kala kantuk yang mulai datang..
Jisoo terbangun kembali ia bangun di kamar yang sama sendiri tidak ada siapa pun ia menyenderkan tubuh nya di kepala ranjang,kembali mengingat kejadian kemaren dan kejadian yang membuat dirinya hancur, kembali ia menangis,menangisi nasibnya entah kenapa takdir begitu kejam padanya.
Kenapa?,kenapa?,kenapa takdir nya seperti ini?,kenapa harus ini yang ia dapatkan?,apa kesalahannya di masa lalu sehingga ia harus mendapatkan nasib seperti ini.
Cklek
Jisoo terkesiap di kala melihat Jungkook yang ada di sana berdiri menatap datar pada dirinya.
"Mau apa kau?, pergi,"ucap jisoo tidak bersahabat dan sedikit rasa takut nya di kala melihat Jungkook.
"Mau apa?,pergi?,ini rumah ku sayang.."ucap Jungkook berjalan mendekat dengan senyum miringnya.
Jisoo mencoba mundur tapi tidak bisa,"mau apa kau?,jangan mendekat!!."
"Kenapa?"
"Jangan mendekat!!, berhenti di sana atau aku---"
"Atau apa?,kau akan apa?,"Jungkook sudah berada di sambil ranjang, tepat sebelas jisoo.
"Kau akan apa?,mencoba menyayat nadi mu lagi?,iya begitu!!,"jisoo terdiam menatap jungkook,ia masih ingat dimana ia mencoba untuk membunuh dirinya,tapi jungkook malah menggagalkan nya.
"Dengar!."jisoo masih diam.
"Jika kau berani keluar dari sini ataupun kabur,atau kau bunuh diri,"Jungkook menatap tajam jisoo.
"Maka kau akan melihat mayat orang tua mu dan kekasih mu itu
"lanjutnya dengan senyuman miringnya.Jisoo terbelalak dengan ancaman Jungkook yang di berikan pada nya.
"Kenapa.."lirih jisoo dengan suara seraknya akibat menangis tadi.
"Karena kau itu milikku jadi jangan pergi dari ku dan mencoba kabur!!ingat itu!!,dan jangan membuat ku melakukan hal yang di lewat batas,kau tahukan maksudku,sayang."ucapnya pelan tapi tajam,ia mengelus pipi jisoo yang basah akibat air mata jisoo yang keluar begitu saja.
"Kau bajingan!,keparat,iblis!!."
"Yes I'm,jadi jangan membuat iblis ini melakukan hal yang buruk,ingat itu."
Sungguh jisoo sangat membenci pria ini,dia akan memasukkan orang yang harus ia hindari dan ia paling benci yang pernah ia kenal.
"Aku begitu membencimu,"ucap jisoo pelan dengan tatapan kebencian nya.
"Ya sayang aku juga mencintaimu," balas Jungkook dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Jisoo menepis tangan jungkook dari wajahnya ia sangat jijik dengan Jungkook yang menyentuh dirinya,meski ia tahu kalau Jungkook sudah menyentuh nya lebih dari itu.
"Aku akan pergi ke kantor,makan lah dan mandi lah,bersih kan dirimu,dan jangan coba kabur dari sini,"Jungkook menunduk meraih dagu jisoo lalu mencium bibir gadis itu sedikit melumat nya,jisoo mencoba memberontak tapi Jungkook malah mengenggam kedua tangannya,jisoo berusaha menutup bibirnya agar tidak terbuka,tapi bukan Jungkook namanya kalau ia tidak bisa.
Ia mengigit bibir bawah jisoo membuat jisoo terpekik tertahan akibat ciuman itu,dan Jungkook pun dengan segera memasukkannya lidahnya menyapu bersih mulut jisoo dan mengajak bergelut dengan lidahnya jisoo,ciuman panas itu cukup lama hampir sekitar 5 menit lamanya.Jisoo menghirup nafas banyak di kala ciuman itu terlepas sama halnya dengan jisoo,Jungkook juga terengah-engah di saat ia melepaskan pagutan bibir,Saliva yang terhubung olehnya dan jisoo,Jungkook menatap jisoo intens di kala melihat wajah jisoo yang memerah membuat libidonya naik.
"Ku harap kau mengingat ucapan ku itu,"lalu Jungkook segera pergi dari sana meninggalkan jisoo disana.
.
.
.
.
.
.
.TBC.
Maaf lama update nya.
Jangan lupa vote and coment nya ya
See ya
![](https://img.wattpad.com/cover/214361110-288-k252158.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You are My Wife (END)
Teen FictionDON'T COPY MY STORY!! "Mencintai itu baik,tapi jangan berlebihan." Sookook Area