Hatred

2.4K 240 42
                                    

Jisoo hanya dapat membuka matanya tapi tidak bisa bangun di karenakan tubuhnya yang luka dan sulit untuk bergerak.ia teringat dengan kejadian semalam.kejadian yang membuatnya merasakan neraka untuk pertama kalinya meski bukan neraka yang pertama tapi ini lebih jauh dari itu.
Jisoo meringis pedih akibat luka dari cambukan yang ada di tubuhnya.

Pintu terbuka menampakkan Bona yang membawa kotak obat,ia masuk dengan tatapan khawatir nya melihat Jisoo.

"Jisoo kau tidak apa-apa?"Jisoo hanya dapat tersenyum hambar,bohong jika tidak apa-apa nya nyatanya ia terluka fisik dan batin.

"Aku akan mengobatimu."Bona membantu Jisoo untuk mengobati luka cambukan tanya ada di punggung dan betisnya,meski sesekali Jisoo meringis sakit dengan suara seraknya.

Setelah itu Bona pun membantu Jisoo untuk memaki pakaian nya karena Jisoo tadi bertelanjang.Bona izin keluar sebentar untuk mengambil sarapan untuk Jisoo.
Jisoo mencoba untuk duduk dan menyandar ke kepala ranjang.
Ia menatap kosong, pikiran nya kosong ia tidak dapat bisa berpikir lagi.entah kenapa semangat hidupnya hilang begitu saja,ia ingin tiada saja,ia tidak berharga lagi.kenapa Takdir begitu kejam padanya,apa salahnya sampai harus ia mendapat semua nasib buruk ini semua.apakah di kehidupan sebelumnya ia adalah pendosa?dan Jisoo tidak menyadari
Jika ia sedang di awasi dari luar karena pintu tidak terlalu di tutup saat Bona keluar tadi.

"Maaf."





.

Jungkook memukul setir mobil dengan kencang menyalurkan rasa marahnya.

"Argh!!apa yang lakukan Jeon Jungkook!!seharusnya kau tidak melukai orang yang kau cintai!!bodoh!bodoh!"

Jungkook memukul kepala berkali-kali,ia bodoh karena tidak bisa menahan amarahnya dan malah menyakiti Jisoo.ia termengu mengingat semalam ia melukai Jisoo,menatap kedua tangannya dengan tatapan bencinya.lalu kembali memukul kepalanya karena ia terlalu bodoh.

"Kau bodoh Jeon Jungkook,kau bodoh!sangat bodoh, bisa-bisa nya kau melukai Jisoo.sialan!!"

Ia memaki dirinya sendiri,ia kalut.ia takut Jisoo akan membencinya dan berusaha pergi darinya, membayangkan itu membuat perasaan nya sesak,dadanya begitu sesak nafasnya tercekat ia tidak bisa membayangkan jika Jisoo memberikan tatapan kebenciannya dan malah pergi darinya.tidak tidak tidak,ia tidak akan membiarkan itu Jisoo harus selalu di sampingnya,Jisoo miliknya semenjak hari itu.dan Sampai kapanpun akan tetap menjadi miliknya.

"Meski kau tetap membenciku dan tidak sudi bersamaku,meski kau mencoba lari dan pergi dariku,ketahuilah aku akan selalu menarikmu mendekat dan menahan mu agar selalu bersama ku,karena kau dan aku satu.kita di takdirkan bersama,jika kau adalah milikku maka kau adalah milikku,dan jika kau bukan milikku maka aku akan merebut mu dengan caraku."


































"APA!sungguh!?" Jungkook hanya menatap datar seorang pria yang lebih tua dua tahun itu.

"hEI!kau sungguh melakukan nya?aish..."ia malah mengoceh tak jelas bukannya mengobati Jungkook atau memberikan solusi tapi malah berceloteh tak jelas.

"Kak jika kau ingin mengomeliku bukan membantuku lebih baik aku pergi saja."Jungkook mencoba untuk berdiri tapi di tahan.

"Hei!aku akan membantu sialan.duduklah,ck kau tidak bisa di ajak bercanda."ketusnya,Jungkook hanya memutar mata nya malah.

"Jadi perasaan itu muncul lagi?"tanya nya dengan mode serius,menatap Jungkook yang mengangguk tanda membenarkan.

"Apa saat itu muncul perasaan ingin membunuhmu?"tanya sekali lagi.

You are My Wife (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang