"Jisoo aku ingin bertemu dengan orang tuamu, membicarakan pernikahan kita."
Jisoo dia terdiam,hari sudah malam dan Jisoo sudah berada di kamarnya,tapi kamar Jungkook.
Seperti yang kalian tahu Jungkook tidak membiarkannya keluar ataupun bergerak sekalipun ia bahkan tidak membiarkan dirinya ke kamar mandi sendiri,takut ia dan bayinya akan jatuh.Jisoo masih canggung dengan Jungkook terlebih tadi siang,mereka tadi berciuman,bahkan ia masih mengingat jelas bagaimana bibir tipis pria itu menguasai bibir hatinya.
"Jungkook,aku tidak apa-apa."Jungkook tidak mendengar ia kembali menggendong Jisoo yang sudah kembali dari kamar mandi, menggendong nya dengan begitu hati-hati dan mendudukkan Jisoo di atas kasur begitu hati-hati takut bila anaknya terluka dan ibu nya juga.
Jisoo ingin mengambil susu yang berada di meja,tapi Jungkook mengambil nya dan memberikannya kepada Jisoo.
"Aku bisa sendiri."Jungkook berdecak tidak ingin di bantah, Jisoo hanya dapat menghela nafasnya,pasrah saat susu itu di sodorkan padanya,lalu ia meminumnya hingga habis.
Jisoo menghela nafas berat menatap Jungkook yang menatap intens padanya,Jisoo mengernyit kala mata pria bergigi kelinci itu menatap intens pada bibir nya,baiklah sepertinya ia tahu apa yang di maksud Jungkook,dengan segera ia menghapus bekas susu yang ada di ujung bibirnya,tapi belum sampai Jungkook sudah dulu mencium nya kembali.
Oh,biar ia hitung sudah beberapa kali pria ini menciumnya pagi ini.
Jisoo mengeram memukul dada Jungkook, terbatuk karena ciuman tiba-tiba itu.
"Besok pagi kita kerumah orang tuamu,kita bicarakan tentang pernikahan kita."
..
Jisoo menghela nafasnya pelan,sedari tadi Chaeyoung memekik dan menjerit histeris ketika mendengar ceritanya jika ia dan Jungkook akan menikah, terdengar tiba-tiba begitu lah,tapi Pria bergigi kelinci itu ingin segera dan cepat dan Jisoo hanya pasrah saja,nanti siang ia akan pergi ke rumah orang tuanya.
Ngomong-ngomong soal orang tua nya, Jisoo begitu merindukan mereka,rindu masakan ibunya,rindu pelukan ayahnya, semua nya tanpa terkecuali, Jisoo menerka-nerka bagaimana reaksi mereka nanti bila tahu putri semata wayang mereka hamil.
Jisoo tidak tahu apa reaksi mereka nantinya, yang jelas semoga orang tuanya mau menerima ini semua.
"Unnie aku tidak percaya ini!!,Kya!! kau serius akan menikah dengan Jungkook?!!."seperti tidak menyangka dan tidak percaya ia pun bertanya pada Jisoo dengan nada yang heboh, Jaehyun yang baru datang pun hanya dapat meringis pedih melihat tingkah calon nya itu.
Jaehyun meringis di kala Chaeyoung yang begitu excited dari pada Jungkook sendiri.
"Baiklah kalau begitu jadi kalian akan langsung menikah?,tidak ada iming-iming pertunangan dulu."
Jisoo mengangguk pelan, Jungkook tidak mau ada pertunangan ia ingin langsung saja apalagi Jisoo sedang hamil.
"Sayang..."sapa manja Jaehyun pada Chaeyoung yang sibuk berbicara dengan Jisoo dan mengabaikan kehadirannya,Chaeyoung menatap sinis Jaehyun yang tidak sopannya masuk kedalam kamar orang tanpa mengetuk pintu.
"Kau tidak punya sopan santun?!,tidak mengetuk pintu dahulu!."sarkasnya.
Jaehyun hanya dapat sabar ketika Chaeyoung mulai memarahinya,tuhkan di mata Chaeyoung, Jaehyun selalu salah.
Sabar,meski begitu mereka saling cinta.
Jisoo hanya dapat meringis melihat pertengkaran kecil pasangan ini,merasa prihatin dengan Jaehyun yang selalu di marahi oleh Chaeyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are My Wife (END)
Ficção AdolescenteDON'T COPY MY STORY!! "Mencintai itu baik,tapi jangan berlebihan." Sookook Area