Chapter 17 | Lembaran Kenangan

332 172 12
                                    

NOW PLAYING | Maudy Ayunda - Kamu dan kenangan

Chapter 17 | Lembaran Kenangan

Harapanku sudah hilang ditelan bumi. Tak akan bisa aku berharap lagi, karena waktu tak bisa diulang. Dan lembaran itu akan kusebut kenangan.

***

SAMA seperti hari-hari lainnya, selain mengusik Toska, Fuchsia juga beradu mulut dengan orang yang naksir padanya dulu. Ya, siapa lagi kalau bukan Evano.

Fuchsia sedang berada di pinggir kolam renang sekarang, bersama Marco dan Evano. Menyebalkan karena Evano ada di antaranya dan Marco. Sebel juga lama-lama.

Mana Evano suka ganggu lagi. Emang tuh anak, kagak bisa tenang hidupnya kalo nggak ngusik orang lain. Terus orang itu pasti selalu Fuchsia. Apa gak cape ke Fuchsia, terus?

"Lo tuh ngeselin banget sih," ujar Fuchsia sambil menyiram air dari kolam renang ke wajah Evano.

Evano terkejut dan dia mendorong Fuchsia sampai jatuh ke kolam renang. Awalnya Marco ingin tertawa, tetapi Marco langsung marah dan membantu mengangkat Fuchsia ke pinggir kolam.

Fuchsia mengusap wajahnya yang kembali basah akibat dorongan Evano. Menyebalkan sekali cowok itu, untung dorongnya ke kolam renang, kalau ke sawah pasti Fuchsia sudah mencak-mencak.

Fuchsia pergi ke arah tempat dia menaruh tasnya, yang berisi baju kaosnya dan sabun untuk mandi di kamar mandi kolam renang Azelle.

Setelah mandi, Fuchsia beralih ke tempat mengganti pakaiannya. Marco sudah berganti pakaiannya daritadi. Cuman Fuchsia belum mau berhenti berenang. Makanya Marco masih menemani cewek itu.

Fuchsia keluar dengan baju kaos berwarna kuning yang bertuliskan girl power di tengah, dengan warna merah.

Marco seketika itu mengulum senyumnya.

Fuchsia kembali ke tempat dia menaruh tasnya kemudian dia mencepol rambutnya. Fuchsia mengambil handphonenya dari tas ranselnya, kemudian membukanya.

Dia mendapatkan tujuh belas panggilan tak terjawab dari Toska, empat pesan dari Devan, dan dua puluh sembilan panggilan tak terjawab dari Mamanya. Fuchsia bingung. Kenapa orang-orang yang berada di rumah sakit mencarinya? Ada apa?

Belum sempat Fuchsia membuka kunci layar handphonenya, Marco sudah memanggil namanya untuk menghampirinya. Fuchsia pun berlari ke arah Marco yang sudah berdiri di pinggir kolam.

"Kenapa Kak?" tanya Fuchsia.

"Sandra Sya,"

"Kak Sandra kenapa?" tanya Fuchsia dengan khawatir dan gelisah.

"Kita ke rumah sakit sekarang," timpal Evano lalu Fuchsia dan Marco menurutinya untuk segera ke rumah sakit menggunakan mobil Marco.

°°°

Semua tangis ada dimana-mana ketika Fuchsia, Marco dan Evano tiba di rumah sakit. Tetapi orang-orang yang ditemui Fuchsia disepanjang koridor tidak tahu menangisi apa. Fuchsia juga tidak mengenal orang-orang yang menangis itu. Fuchsia semakin tidak tenang bila seperti ini. Ada apa sebenarnya?

Cielo & Tierra (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang