Now playing | Ariana Grande - No tears left to cry
Chapter 48 | Prom Night
Sekarang aku mengerti perasaan ini untuk siapa. Perasaan ini ternyata ada dua. Satu untukmu, dan satu untuknya. Tapi tenang, akan kutinggalkan dia hanya untukmu.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
PERMINTAAN Toska sewaktu penerimaan rapor berhasil membuat Fuchsia segera menyiapkan dressnya untuk di gunakan saat di prom night nanti.
Fuchsia mencari-cari dress hitamnya yang dia simpan di dalam lemari. Tetapi benar-benar tidak ada. Mungkinkah Renand lagi yang mencurinya?
"RENAND!" panggil Fuchsia kesal, sambil berkacak pinggang.
Renand keluar dari kamarnya dan menghampiri kamar Fuchsia. "Ada apaan sih teriak-teriak?"
"Dress gue yang warna hitam mana?" Fuchsia to the point.
Renand mengerutkan dahinya, kemudian ia mengedikkan kedua bahunya. "Gila lo. Emang gue cewek apa, pengen curi dress lo."
"Ish, terus dimana dong? Ini gak ada," keluh Fuchsia sambil menggaruk-garuk kepalanya yang gatal faktor dia pusing mencari dressnya.
"Ya gak tau. Coba cari lagi. Lo tuh kebiasaan deh."
Renand lalu menutup pintu kamar Fuchsia kemudian kembali ke kamarnya. Fuchsia pun duduk sejenak di tempat tidurnya, dan mengusap wajahnya lelah.
Notifikasi terdengar begitu nyaring dari handphone Fuchsia, pasalnya dia tidak menyalakan mode silent di handphonenya.
"Berisik banget sih," kesalnya sambil memegang handphone.
Dia membuka aplikasi WhatsApp-nya. Begitu dia membuka aplikasi berwarna hijau tersebut, Fuchsia mendapat chat dari Toska.
Prince Eric 🦋
Sya, gue ada kirim paket itu ke rumah lo.
Dah ada?
Paket? Paket apa? Perasaan tidak ada.
Paket?
Paket apa, Kak?
Berarti belum datang.
Paket apa btw?
Kalau paketnya datang kabarin gue, ya.
"Ish, kenapa sih nih orang. Ditanyain paketnya apa, malah ngalihin." Fuchsia keluar dari aplikasi tersebut kemudian menekan tombol on-off.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cielo & Tierra (SUDAH TERBIT)
Tienerfictie"Walaupun terhalang dinding pembatas, hati kita tetap menyatu." *** Sejak bertemu kembali dengan sahabat masa kecilnya, hidup Toska menjadi kelabu. Bagaimana tidak? Fuchsia, sahabatnya itu adalah cewek yang resek sepanjang hidupnya. Untungnya cewek...
