Chapter 29 | Sakit Hati vs Sakit Gigi

279 137 6
                                    

Now playing | Vina Panduwinata - Aku makin cinta

Chapter 29 | Sakit Hati vs Sakit Gigi

Aku gak perlu tahu gimana rasanya sakit hati. Karena hidupku hanya dipenuhi oleh kata-kata pedas yang dilontarkan oleh seorang Mama.

***

Jadi aku sengaja taruh foto Marco disitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi aku sengaja taruh foto Marco disitu. Soalnya aku ga buat instagram untuk Marco. Jadi fotonya Marco di umbar disini aja, wkwk.

***

MATAHARI menyelusup masuk ke dalam kamar Fuchsia sejak sejam yang lalu. Tetapi cewek itu masih belum saja membuka matanya. Mungkin semalam, dia habis chattan sama Marco, maka dari itulah tidurnya masih lelap sekali.

Terdengar dering telepon dari handphone Fuchsia. Handphone tersebut diletakkan di atas nakas. Tetapi Fuchsia tetap mendengar bunyi dering telepon yang bersumber dari handphonenya tersebut.

Mau tak mau, Fuchsia akhirnya bangun sendiri gara-gara dering ponselnya dan ia menekan tombol hijau di sebelah kanan.

"Halo?" panggil Fuchsia ketika dia sudah menjawab panggilan tersebut tanpa melihat siapa yang menelepon.

"Fuchsia, kamu lagi dimana?"

Fuchsia mengucek kedua matanya. Sepertinya ia mengenali suara ini. Fuchsia menurunkan handphonenya sejenak dari telinganya, dan melihat nama orang yang membuatnya kaget saat itu juga.

"Di-di rumah kok Eyang."

"Kamu baru bangun ya?"

"Iya, Eyang,"

"Kebiasaan kan. Gitu, kalau udah keenakan gak ada Eyang disana. Bangun pagi udah gak pernah lagi, sering bangun kesiangan, gak sholat subuh. Memang nya Mama mu kemana, hm? Mama mu emangnya menjual pukul lima subuh, makanya kamu gak ada yang bangunin? "

Fuchsia menjauhkan handphonenya dari telinganya sebentar. "Haduh, kalo udah nenek-nenek tuh ya, diem aja. Ini malah banyak cincong. Gak cape apa dia nyerocos mulu daritadi?"

"Kamu bilang apa Fuchsia? Eyang gak denger."

Fuchsia terlonjak kaget. Tadi Eyang denger apa yang gue bilang?

"Eyang denger aku bilang apa?"

"Ya nggak lah. Buat apa Eyang nanya kalo Eyang udah tau."

Cielo & Tierra (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang