Rintik hujan dan kenangan

7.6K 242 32
                                    

Setahun sudah sejak ditinggal D pergi, yaaaa... pergi untuk tak kembali....

Dan setiap rintik hujan yg jatuh mengingatkanku pd hari dimana D mengalami kecelakaan, sakitnya kehilangan orang yg paling kusayang, masih menyayat hati setiap kali kulihat rintik hujan. Perlahan tp pasti seolah mereka tahu kapan waktu yg tepat untuk membasahi pipi, ah airmata ini jatuh dan jatuh lagi.

Tokk.. Tokk.. Tokk..

Suara pintu kamarku diketuk, ngga lama kudengar suara..

"vlo.. Jadi keluar ngga?" tanya inge, teman kosanku.

"hujan nge.. Gw mager nih." jawabku singkat.

"yaahh.. Pdhl gw udh siap vlo,, lo mah php doank ah".. Ucapnya sambil ngeloyor keluar kamarku

"sorry ya nge,, besok deh!" teriakku menghiburnya.

Rintik hujan ini membawaku kembali pd luka yg ditinggalkan D, selalu begitu. Entah kapan hatiku bs mengikhlaskan kepergiannya.

Aku ngekos di Jakarta pd sebuah rumah yg dikenal sbg kos eksekutif, harganya memang lbh mahal dr kosan lain, tp aku pilih ngekos disini karena letaknya yg paling dekat dgn kantor tempatku kerja. Kamarnya nyaman karena fasilitasnya lengkap, sesuai harga. Disini hanya ada 5 kamar, dan khusus wanita. Sekalipun eksekutif, aturannya sangat ketat terutama dlm menerima tamu pria, buatku sih ngga jd masalah.

Kenalkan aku Vlora,  Vlora Anandya usiaku 30 thn, pekerja, mandiri, sdh setahun ini menjomblo. Dan ini kisahku..

Tiga Hati (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang