Vlo POV
at my office.....
Selesai briefing pagi ini, dengan secangkir kopi ditangan, aku kembali keruangan.... melihat beberapa sisa lembar pekerjaan yang tertumpuk diatas meja, sekalipun masih pagi tapi pikiranku yg selalu tertuju ke Ajeng membuatku tidak bisa fokus bekerja. Aku meraih ponsel yang ada didalam tas kerja dan mulai menghubungi satu persatu kawan lama yang mungkin punya kenalan atau dapat merekomendasikan seorang pengacara yang berkualitas.
Salah satu percakapannya...
"hallo, dian?" sapaku diujung telepon
"ya Hallo, siapa nih?" jawab dian, teman lama waktu sama-sama kuliah di Bandung dulu.
"gw.. vlora, masih inget kan?" tanyaku memastikan
"ng...yg mana ya? salah orang kali mba.." jawabnya setengah meledek
"eh please deh, ini gw vlora, yang dulu suka godain lo.. hahaa" seruku sambil bercanda
"oh si rese ya? hahhaa.. kerasukan setan apa lo tiba-tiba telp gw?" tanya dian meledek
"ih parah lo ngga simpen nomor gw ya??" seruku balik bertanya
"iya nih, habis lo jarang hubungi gw.. eh tunggu kalo lo mau ngutang, gw lagi bokek say.. hahahaa" sahutnya bercanda
"suek lo! kagalah, gw mau tanya kan lo dulu pernah kerja di lawfirm, ada kenalan lawyer yang bagus ngga?" tanyaku dengan nada serius
"waduh, emang lo ada masalah apa say? sampe butuh pengacara?" dian balik bertanya kepo
"yee, bukan gw, tapi temen gw... ada ngga?" tanyaku lagi memastikan
"temen apa demen? kaya gw ngga tahu lo aja vlo" serunya
"iya temen gw, please ada ngga?" mengulang pertanyaan dengan nada serius
"sabar napa, nanya kabar gw dulu kek, atau pura-pura kangen gw kek... lgsg straight to the point aja lo!" sahutnya dengan suara kesal
"Iya sorry, sayangku, cintaku, please helppp..." ledekku seraya mengiba
"hmm.. bentar gw mikir dulu... Dian menjeda kalimatnya........ ng....coba lo hubungi mba nanda deh, dulu dia lawyer terbaik dikantor gw, ntar nomornya gw kirim ke whatsapp lo" sahut dian
"sipp.. makasih ya dian yang cantik... ditunggu whatsappnya" seruku bersemangat
"Iye, emang paling bisa ngegombal apalg kalo ada butuhnya ya, kaga berubah dah" ujarnya meledek
"huuu... nyebelin, ywdh kirim sekarang ya.. makasih loh" sahutku menutup pembicaraan
Sesaat kemudian muncul notifikasi pesan whatsapp dari dian,.... save contact.....Mba Nanda (lawyer). Mungkin sebaiknya aku langsung menghubungi dia, semoga lagi ngga sibuk ya..
Jariku baru menempel diatas ponsel untuk menghubungi Mba Nanda, terdengar suara pintu diketuk
"masukkkk..." seruku sambil meletakkan kembali ponselku diatas meja
"sorry mba vlo, aku minta draft yang tadi bilang pas briefing..." ujar putri, salah satu staff admin dalam divisiku
"oh, ok.. tolong di revisi sedikit trus langsung kamu print banyak aja put biar bisa langsung dibagikan ke yang lain" perintahku
"baik mba..." sahut putri sambil melangkah keluar ruangan
"eh put, finalisasi aslinya kamu kasih saya ya" ucapku yang menghentikan langkahnya
sambil berbalik, putri menjawab dengan anggukan kepala dengan jempolnya yang diangkat tanda ok, lalu bergegas keluar ruangan dan menutup pintu kembali.
Teringat akan hal yang sempat tertunda sebelumnya, kembali kuraih ponselku untuk menghubungi pengacara tadi..
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga Hati (Completed)
FanfictionKisah 3 hati yg menarik untuk dikulik, dengan genre gxg, menggambarkan konflik dan intrik yg terjadi ditengah mereka, mengundang gelak tawa, mengharu biru suasana serta bs memancing emosi... Penasarankan ceritanya seperti apa? Enjoy the story :)