Hallo... Apa kabar kamu?
Sehat selalu yaaa, jangan lupa rajin cuci tangan, tetap semangat dan selalu berdoa..
Baik-baik ya dimanapun kamu berada.. :)
Sudah siap baca lanjutannya? Yuk..
Enjoy the story.. :)
********
Ajeng POV
"Pakettt.. " ucap seorang kurir yang berjalan menghampiri meja kasir
"Iya, buat siapa mas?" tanya gina
"hmm.. Buat Ibu Ajeng, mba.. " sahut kurir
"oh.. Ok saya terima ya" seru gina
"tolong tanda tangan disini mba.. Makasih" ucap kurir sambil pamit melangkah keluar cafe
Selang beberapa menit, aku yang sedang menyusun roti di rak display, dihampiri gina..
"mba, ini ada paket" ucap gina
"oh.. Iya, makasih yaa" sahutku seraya menerima paket dr tangan gina
Selesai menyusun roti dengan rapi aku bergegas masuk keruang karyawan, dengan perasaan excited aku membuka paket yg sudah kubeli melalui online shop beberapa hari lalu, mencobanya lalu kembali menyelesaikan pekerjaanku.
Ada rencana besar yg harus aku laksanakan, dan tidak boleh seorangpun tahu.
Hari ini cuaca kurang bersahabat, sebentar mendung lalu berubah panas dan tiba-tiba gerimis, sambil menatap ke sebuah jendela yg ada didapur, pikiranku penuh dengan gambaran rencana-rencana yg sudah kususun rapi. Hingga ponselku berbunyi, muncul sebuah nama yg memang kutunggu.. Pak Raditya
"Hallo, selamat siang Bu Ajeng.. " sapa Pak Raditya dari ujung telepon
"siang Pak Raditya, ada apa ya?" sahutku dengan nada ketus
"hmm.. Begini bu, nampaknya Ibu harus segera datang ke Yogya, kondisi Bapak semakin parah.." ucapnya
"baik... Saya tanya pengacara saya dulu ya, nanti saya kabari" seruku sambil menutup telepon mengakhiri pembicaraan
Sejujurnya aku belum punya pengacara, selama ini aku hanya mengumpulkan keberanianku untuk menghadapi kelicikan Tyo. Aku tahu dia hanya berpura-pura dengan menciptakan sebuah sandiwara, karena dia tahu aku tidak akan tega meninggalkan dia dalam keadaan sakit. Aku tidak bisa menghindar terus, aku harus segera menyelesaikan masalah ini.
"baiklah Tyo Darmawan, if you wanna play, let's play the game!" ujarku geram
Aku harus mengumpulkan bukti kekerasan yang Tyo lakukan, agar bs kubawa kepengadilan dan itu akan memudahkan langkahku menuju pintu kebebasan. Akan aku bongkar topengnya didepan semua orang, agar mereka tahu siapa Tyo Darmawan sesungguhnya.
Kemudian aku minta ijin cuti esok hari pada manager toko dengan alasan keperluan keluarga, semoga cuti yang kuambil itu nanti tidak akan sia-sia, aku harus berhasil membawa bukti saat kembali ke Jakarta. 'semangat Ajeng!' ujarku dalam hati menyemangati
Aku memesan melalui online tiket pesawat pp Jakarta - Yogyakarta untuk keberangkatan besok pagi dan plg disore harinya, sebaiknya semua berjalan sesuai rencanaku, karena waktu yang kupunya di Yogya tidaklah lama, sengaja aku tidak memberi tahu Vlo soal ini karena pasti dia tidak akan mengijinkan ide gilaku ini. Berangkat dengan doa, aku percaya Tuhan akan menolongku kali ini.
-----------
Hari ini aku bangun lbh pagi dari biasanya, sementara vlo masih tertidur pulas, aku meninggalkan sebuah catatan dengan alasan diminta masuk lbh pagi hari ini, lalu bergegas berangkat menuju bandara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga Hati (Completed)
FanfictionKisah 3 hati yg menarik untuk dikulik, dengan genre gxg, menggambarkan konflik dan intrik yg terjadi ditengah mereka, mengundang gelak tawa, mengharu biru suasana serta bs memancing emosi... Penasarankan ceritanya seperti apa? Enjoy the story :)