Under the rain

2.1K 156 32
                                    

Selamat bermalam minggu cantik...

********

Kami masih berteduh dari derasnya hujan, pondok  ini hanya terbuat dari bambu tanpa sekat dan kami hanya berduaan, di sekeliling benar-benar sepi,apalagi hujan ini tak kunjung reda.. Ajeng terlihat begitu menikmati suasana ini, seperti dengan melihat burung yang lepas dari sangkarnya, merasa bebas.... terpancar dari raut wajahnya, dengan senyuman yg manis terukir disana..

Tiba-tiba aku merasakan dingin disekujur tubuhku..

Dan..

"Hatchiiii... hatchiii..." Aku bersin

"Kamu gpp vlo?" tanya Ajeng

"Ngga apa-apa cuma mendadak dingin aja, makanya bersin"Jawabku

"Yaahh.. Jangan sakit donk, maafin aku ya, harusnya aku cek prakiraan cuaca dl td.. atau tidak mengajak kamu kesini" Ucap Ajeng sedikit khawatir

Perlahan Ajeng mendekati aku yang duduk berjarak hanya 1 meter darinya, lalu ia mengambil sweeter dari dalam tasnya dan menutupi tubuhku yang setengah menggigil..

"eh ngga usah jeng, aku gpp kok, nanti jg sembuh sendiri, udah biasa begini..."tolakku sambil berusaha menepis tangannya

"udah gpp.. kamu pakai ya, kebetulan aku bawa sweeter ini, supaya tubuh kamu hangat.."Ucap Ajeng sedikit memaksa

"Makasih ya jeng.. kamu baik banget, aku jadi terharu.. hehe" Pujiku

Dijawab Ajeng dengan senyum simpul.. dan diapun jadi duduk dekat aku, tanpa jarak.. dan bilang

"Kalau begini, hangat kan?" tanya Ajeng

"ng..Iya, hangat....lebih hangat kalau dipeluk,,hehee" ledekku yang tak lama langsung aku klarifikasi ......."bercanda jeng...".. Takut kalau kalau Ajeng malah ngga suka dan jaga jarak, bisa rugi aku.

"Apaan sih...." sahut ajeng sambil mengerutkan dahinya

"Kamu udah menikah?" tanyanya

Belum pun aku jawab, dia sudah memberondong dengan pertanyaan lain," atau punya pacar?" tanyanya lagi

"hmm.. kasih tahu ngga yaa..." ledekku

"Ih apaan banget sih, tinggal jawab aja gitu vlo..."sahutnya sedikit ketus

"Belum dua-duanya Jeng...." Jawabku dilanjutkan dengan pertanyaan "Ada lagi?"

"Kenapa? Kamu Cantik loh vlo" Sahut Ajeng

"Ya gpp, belum ketemu aja" Jawabku singkat

"Oohh.. memang laki-laki yang seperti apa yang kamu cari vlo?" tanyanya lagi

"Laki-laki? hmmm... aku ngga cari laki-laki Jeng.."Jawabku

"Maksudnya?" tanya Ajeng penasaran

"Aku maunya kamu". Tegasku

Aku lihat wajah Ajeng berubah seketika menunjukkan bahwa dia kaget dan ngga percaya dengan apa yg didengarnya.. "Maksudnya gmn vlo??" tanyanya lagi memastikan yang dia dengar tadi.

"hedeuh.. aku harus ulang nih??" tanyaku pada ajeng sambil mendekatkan wajahku ke wajahnya..

"i...iyaa,, maksud kamu ap apa vlo?" Ajeng masih penasaran

"Maksud aku tuh......" dan aku mengecup bibirnya yg berwarna merah muda........

Sedetik, hanya sedetik bibirku mengecup bibir Ajeng, dan mimik wajahnya pucat karena benar-benar kaget, mungkin ini yang pertama dalam hidupnya.

"ng.. maaf Jeng,, maafin aku yaa..aku sudahh lanc.." ucapanku terhenti karena Ajeng mengecup kembali bibir yang td sempat mampir dibibirnya

Dan kami berciuman dibawah rintik hujan, tanganku memeluk tubuhnya, kurasakan hangat dan kita saling menikmati moment ini, tangan Ajeng meraih wajahku sementara bibirnya menelusuri setiap inci bibirku.... Oh...andaikan waktu bisa berhenti, aku rela jika harus menghabiskannya berdua bersama Ajeng, yang ternyata menyambutku dengan tangan terbuka..

Beberapa menit berlalu, akhirnya ciuman kamipun terlepas,karena pasokan oksigen yang sudah hampir habis,setelahnya kami hanya saling tatap,menyelami isi hati masing2,dengan kedua tangan saling mengenggam tanpa ada yang mau mengalah melepaskan...

Hingga akhirnya kuberanikan membuka suara...

"K......kamu...."belum selesai aku meneruskan ucapanku Ajeng memotong dengan kalimat

"Ya, aku biseksual" Jawabnya singkat dan terdengar sangat yakin.

"Tolong jangan beritahu siapapun termasuk suamiku, tentang kejadian barusan"Lanjut Ajeng setengah meminta

"Yang mana? Aku lupa" Sahutku

"Itu kenapa Tyo ngga pernah mengijinkan aku dekat dengan siapapun, terlebih wanita dan entah kenapa dia memperbolehkan kamu untuk dekat denganku"Jelasnya

"It's ok Jeng,, I really enjoying every moment that we share together" Sahutku mencoba menenangkannya..

"Aku lesbian, aku suka wanita, Dirandra Paramitha pacarku, biasa kupanggil dengan sebutan D, dia meninggal setahun yang lalu karena kecelakaan saat balapan motor, tp anehnya aku tidak pernah tahu kuburannya dimana dan sejak saat itu aku belum bisa membuka hatiku untuk wanita lain, sampai aku dipertemukan dengan kamu Jeng.."Jelasku

"Kamu ingat kan pertama kali kita ketemu?"tanyaku

"Kemarin"Jawabnya singkat

"Tuh kan aku udh duga kalo kamu lupa, bukan.. tapi kemarin lusa, tepatnya saat mobil kamu menabrak mobil rental yang aku tumpangi" Ucapku mencoba mengingatkan Ajeng

"oh ya? itu kamu?duh maaf yaa.. aku ngga ngeh bener, karena aku sedang terburu-buru" sahut Ajeng dengan wajah sedikit menyesal

"gpp.. terus terang sejak aku lihat kamu malam itu, wajah kamu selalu ada dikepalaku, dan kamu tahu kan betapa kagetnya pas kita ketemu dirumah Pak Tyo?" di akhir kalimat aku sedikit menurunkan intonasi suaraku karena merasa malu..

"trus sekarang gmn?" tanya Ajeng

"gmn...gmn maksudnya?" tanya aku balik

"entahlah" sahut Ajeng seolah berputus asa

"ohh.. gpp kan kalo kita dekat? selama ngga ketahuan... hehe"jawabku sambil meledeknya

"kamu yakin???... gimana kalau suamiku tahu? dia nekad orangnya vlo, kamu bs kehilangan pekerjaanmu loh!" suara Ajeng meninggi seolah menunjukkan kepanikan

"Ya gpp, kan masih banyak pekerjaan lain, aku bs kok kerja apa aja jeng.. ngga usah khawatir ya" sahutku berusaha menenangkannya dengan menepuk lembut punggungnya

"tapi vloo.." potong Ajeng

"ssttt.... "telunjukku mendarat dibibirnya "udah tenang aja ya sayang" lagi-lagi aku berusaha menenangkannya

"kenapa sih kamu suka sama aku vlo?" tanyanya penasaran

"ya ngga tahu sayang, namanya suka kan ngga butuh alasan" jawabku sambil mengedipkan mata

"hmmm.." gumam Ajeng

Dan kami masih terjebak disini, disebuah pondok mungil ditengah hutan yang sekelilingnya ditumbuhi pohon pinus, ya berdua, duduk berdekatan, sambil menggenggam tangan, dan berbagi banyak kisah, tentang aku, dia, dan rencana kita nantinya..

aku bahagia..bahkan sangat bahagia...

Tiga Hati (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang