Her first day

1.2K 94 8
                                    

Sebelum pulang, aku menyempatkan diri untuk mampir ke toko bunga dan membeli satu bouquet bunga mawar berwarna merah muda, pikiranku masih kacau dengan kenyataan atas apa yg terjadi dengan D, tapi aku ngga mau merusak hari bahagia Ajeng, ini pertama kalinya Ajeng diterima bekerja di Jakarta, walaupun hanya bekerja di toko roti, namun dia nampak bahagia sekali.

"hai syg... " sambut Ajeng dengan senyuman yg meneduhkan

"surprise... " seruku sambil mengeluarkan bouquet yg kusembunyikan di balik punggungku

"aahh.. So sweet.. " ucap Ajeng dengan mata yg berbinar

"thank you syg... " lanjutnya sambil menghampiri dan memelukku

"selamat ya.. Semoga naik gajinya" ucapku sambil bercanda

"ih kerja aja baru udh ngarep naik gaji" sahutnya sambil menciumi bunga yg dipegangnya

"ywdh nanti aku naikin gmn?" ledekku sambil berjalan menuju kamar mandi

"mohon maap... kok dinaikin km gmn maksudnya ya?" tanya Ajeng kebingungan

"hahahaa... " aku terbahak-bahak sambil membayangkan.. Aahh sudahlah, lebih baik aku lanjut utk membersihkan badan

Menjelang tidur, Ajeng mengutarakan niatnya untuk mencari seorang pengacara agar dapat menyegerakan proses perceraiannya dengan Tyo.... Jelas aku mendukungnya, lagipula kalaupun diteruskan dengan Tyo, hidup Ajeng jauh dari kata bahagia..

Mendengar niatan Ajeng yang begitu bersikukuh ingin berpisah dengan Tyo, membuatku terharu... Perasaanku sangat bahagia, karena pada akhirnya ada pencerahan dalam hubungan kita... saking terharunya aku mendekapnya erat lalu mencium dengan lembut seluruh wajahnya, mulai dari keningnya, hidungnya, pipinya, dan bibirnya..

Lalu mata Ajeng terpejam seakan menikmati wajahnya dihujani dengan ciumanku, aroma tubuhnya yg harum seperti mengundangku untuk mencumbu dirinya, kemudian Ajeng membalas ciumanku, perlahan ia mulai melumat bibirku kemudian kubiarkan lidahnya menari didalam mulutku, aku terbawa suasana dengan ciumannya, birahiku memuncak seketika, tanganku mulai menari diatas lekuk tubuhnya, menyentuh organ intimnya dengan lembut hingga kudengar desahan lembut dari Ajeng yang kemudian dilanjutkan menggigit gemas telingaku, tangannya mencengkram tubuhku, tubuhnya mulai berkeringat dan kulanjutkan hingga ia mencapai klimaksnya..

Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, gemericik air yang jatuh dilantai balkon seperti alunan lagu yang merdu sedang mengiringi kebersamaan kami, sekalipun cuaca didalam kamar menjadi bertambah dingin, kami berdua justru bermandikan peluh, hubungan intim kami akhiri dengan posisi saling berpelukan diatas ranjang dan kami tertidur hingga pagi hari..


*******

Keesokan harinya...

Ini adalah hari pertama Ajeng bekerja di toko roti, selesai mandi junub, aku dan Ajeng mengeringkan rambutnya dengan hair drayer, kemudian secara bergantian kita berdandan di meja rias dengan kaca besar ditengahnya, jarum jam menunjukkan pukul 7.30 pagi, artinya setengah jam lagi jam kerja Ajeng dimulai...

Hari ini Ajeng tampil lbh cantik dari biasanya, ya tentu saja... Make up minimalis justru memancarkan aura kecantikannya menjadi belasan kali lipat. Baru kali ini kita sibuk dandan pada waktu yg bersamaan, mungkin ini akan menjadi bagian awal dari daily activity kami...

"udah siap yank?" tanyaku pada Ajeng yg masih sibuk merapihkan lipstik diujung bibirnya

"hmm.. " jawabnya singkat

"bisa minta tlg ngga ya?" pintaku yg segera menghentikan aktivitas Ajeng didepan cermin

"tolong apa?" tanya Ajeng sambil menatap ke arahku

Tiga Hati (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang