Hallooooo reader yang cantik-cantik...
Sebelum mulai aku mau ucapin makasih buat kamu yang sudah baca, like, komen dan vote story aku, semoga g bosen bacanya yaa...
**********
Kita lanjut yuk ceritanya......
Selesai menyantap sarapan di Saoto Bathok Mbah Katro, aku dan Ajeng berbincang tentang banyak hal, dan dengan keberanian yang aku kumpulkan dari tadi, aku mencoba memintanya untuk mengambil satu dua jepretan fotoku dengan background yang super kece itu, dan tentunya aku minta berfoto berdua bareng Ajeng....'kapan lagi ya kan?' olokku dalam hati, bak gayung bersambut, ternyata Ajeng juga suka berfoto ria.. wah makin seru nih moment kita.
"Geser dikitt Vlo.. iya gitu, gayanya dirubah donk... nahh.." arahan Ajeng bak fotografer profesional aja, dan aku mengikuti arahannya... bergeser, berpose, senyum, kibasin rambut.. udah kaya model dadakan gitu hehe...
1...2...3....Cekrekk
Ajeng berhasil mengambil foto diriku.
"Coba liat donk....."seruku bersemangat sembari berlari menuju Ajeng dan sedikit mencondongkan tubuhku untuk melihat hasil foto lebih detail.
"Gimana? baguss kaannn..." puji Ajeng
"Iyaa.. ih bagusss bangettt.. aku suka deh!!" ucapku girang sambil menatap wajahnya dengan jarak yang sangat dekat..
Oh My God! Ini jarak terdekatt sejak aku kenal dengannya... sebentar, jantung aku......... detaknya sangat kencang.. deg deg.. deg deg... deg deg..
"Kamu gpp Vlo?.... Vlo??" tanya Ajeng dengan mimik panik
"ng.. Ngga apa.. apa.. Jeng, aku... aku gpp kok hehhee...." jawabku kikuk
"Kok muka kamu memerah? km demam?"tanyanya serius seraya tangannya mencoba menyentuh dahiku
"Nggaaaaa... ngga apa-apa kok Jeng, ini panas aja, tiba-tiba g ada angin"sahutku gugup sambil perlahan berjalan mundur dan meraih tasku yang ada disebelah meja.
"Udah yuk, kita jalan lagi....."ajakku guna mencairkan suasana..
"Yuk, aku bayar dulu yaa...."sahut Ajeng yang bergegas menuju kasir
"Eh aku aja yang bayar Jeng...." seruku sambil berusaha mengejarnya
"Ngga ah, kan suami aku yang suruh kita jalan, jadi biarin aja dia yang bayar semua.. hehe.."Ucap Ajeng diiringi senyuman manisnya
"Udah kamu tenang aja, pokoknya hari ini kita treat kamu seharian...lagipula kamu kan tamu kita" lanjutnya lagi
Ngga lama, kamipun melanjutkan perjalanan menuju lokasi wisata... Ajeng membawaku ke Candi Sambisari, kita berkeliling melihat indahnya candi disana dan setelahnya lanjut ke Hutan Pinus Mangunan Dlingo yang jarak tempuhnya sekitar 56 menit, sampai disana.. kita berdua mulai menelusuri hutan yang dipenuhi pohon-pohon pinus berusia ratusan atau bahkan puluhan tahun. Sambil bercerita, kadang terpotong dengan sesi foto karena pas ketemu spot foto yg cantik.
"Istirahat dulu ya Jeng.. aku cape nih" ucapku sambil cari tempat yg nyaman untuk duduk
"Iyaa.. pelan-pelan aja Vlo, kamu sih jarang olah raga ya? jadinya baru jalan sedikit udah cape.. hehe" sindirnya halus
"Iya.. Ngga ada waktu Jeng, hari-hari aku kerja dari pagi sampe malam, belum kalo lembur, yaa..paling olah raganya jalan kaki dari kantor ke kosan.. gitu aja sih" sahutku
"Oohh.. kamu jalan kaki dari kantor ke kosan? Berapa kilo jaraknya emang?" tanyanya dengan mimik penasaran
"300 meter paling... hehehee"jawabku sembari senyum simpul malu-malu
"Ya elah 300 meter doank,, itu mah kurang donk" bantahnya
"Ihh nggalah kan berangkatnya 300 meter, pulangnya 300 meter jadinya sehari 600 meter... pas itu.. hehe" kilahku
"Hahhahhaa.. dasar kamu tuh ternyata lucu juga yaa.." pujinya
"Iya donkk.. Vlora.."sahutku bangga
Baru sebentar menikmati duduk dengan semilir angin, ngga lama kurasakan rintik air hujan jatuh Dengan derai perlahan alias gerimis...
"eh hujan Vlo.. Ayo kita cari tempat berteduh.. "ajak Ajeng sambil menarik tanganku lalu bergegas menuju sebuah pondok kecil yg ngga jauh dr tempat kita duduk td..
'yaahh dipegang lagi,, yg lama please.. Hihii' harapku dalam hati
"yah, lupa bawa payung td.. Apa aku telpon Pak Jono aja ya?" tanya Ajeng sambil tangannya merogoh tas guna mencari hp nya
"eh jangan, kasian.. "kilahku cepat
"udah gpp, kan kita udh berteduh disini, jadi kita tunggu aja sampai hujannya reda Jeng"ucapku
'hedeuhh Vlo Vlo.. Nemu aja alasan yg tepat buat berduaan.. Hihii' batinku
Tanpa sadar aku jadi senyum-senyum sendiri..."ehemm.. Kenapa km? Senyum senyum gitu" tanya Ajeng penasaran
"hehee.. Gpp kok, aku suka aja sama hujan" kilahku
'eh tunggu... Biasanya aku sedih kan setiap kali lihat hujan, tp kenapa sekarang malah aku suka ya?' aku bertanya-tanya dalam hati.
Kemudian aku lihat Ajeng mengangkat sebelah tangannya meraih tetesan hujan yg jatuh satu persatu membasahi telapak tangannya..
"kamu jg suka hujan?" tanyaku
"Iya, aku suka... Kadang ingin berlari dibawah derasnya hujan agar tidak ada satupun yg tahu bahwa aku menangis" jawab Ajeng terdengar puitis
"Tapi apa yg buat kamu menangis jeng?" tanyaku intens
"Ada hal yg tidak bs aku share sekarang Vlo, mungkin suatu saat nanti... Yg jelas sekarang aku hanya butuh teman ngobrol yg disukai suamiku, ya itu kamu". Tegasnya
"ng.. Maksudnya gimana gt? Teman ngobrol yg disukai suami km? Aku ngga paham jeng" ucapku bingung
"Iya, kamu satu-satunya orang yg diperbolehkan menjadi temanku, karena suamiku tidak suka jika aku ngobrol berlama-lama dengan temanku, tidak boleh hang out, tidak boleh kumpul-kumpul bareng temen-temen, aku seperti burung dalam sangkar" ucapnya lirih
"Itu kenapa satu persatu temanku menjauh, semua kebutuhanku dipenuhi, tp harus dibayar dengan kebebasanku vlo" lanjutnya
Dan aku terdiam mendengar cerita Ajeng, tidak pernah terfikirkan bahwa dia hidup dengan seorang suami yg mengekang kebebasannya, sungguh diluar dugaanku.
"Sabar ya jeng, aku ngga tahu harus bilang apa lg, yg jelas aku akan selalu ada kalau kamu butuh tempat utk sharing, jangan sungkan ya" ucapku
"Tolong jangan bilang siapa-siapa ya Vlo, cukup kamu aja yg tahu.. Jujur aku malu, aku menyesal karena dulu terlalu cepat menikah tanpa mengenalinya terlebih dahulu.... " ucapnya lirih, namun terdengar jelas olehku
"Iya jeng, tenang aja.. Aman kok, apa sih yg ngga buat kamu.. Hehe" hiburku
Kulihat sebuah senyuman hangat terukir diwajah cantiknya,Cantik banget!!
Namun terlihat jelas ia sedang berusaha menyembunyikan rasa sakitnya sendiri, dan rasa iba padanya membuat hatiku seperti bs ikut merasakan kesedihannya.Tbc....
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga Hati (Completed)
FanfictionKisah 3 hati yg menarik untuk dikulik, dengan genre gxg, menggambarkan konflik dan intrik yg terjadi ditengah mereka, mengundang gelak tawa, mengharu biru suasana serta bs memancing emosi... Penasarankan ceritanya seperti apa? Enjoy the story :)