Tok tok tok
"Masuk," perintah seseorang dari dalam. Seorang pria berpakaian hitam memasuki ruangan dan membungkukkan badan memberi hormat sebelum menjulurkan sebuah amplop coklat kepada pemberi perintah.
Ia membaca dengan cepat informasi yang tertulis di beberapa lembar kertas di hadapannya. Semuanya tentang lelaki yang dicarinya. Jeon Wonwoo.
"Ketemu!"
"Sampai besok, Manajer Jeon. Hati-hati di jalan," ucap asisten Jeon Wonwoo yang menanggapinya dengan ucapan terima kasih. Ia berjalan ke tempat mobilnya diparkir di lantai paling bawah. Tanpa firasat apapun, Wonwoo terus berjalan ke arah mobil SUV biru miliknya dan meninggalkan gedung kantor menuju kampus Sang Anak.
"Ikuti tapi jangan sampai ketahuan," suara dingin terdengar dari alat bantu di telinga Si Pengemudi mobil sedan hitam yang sebelumnya terparkir di seberang mobil Wonwoo.
"Siap, Bos."
"Terus lapor ke mana saja dia pergi."
Wonwoo mengirim pesan kepada Yoongi untuk memberi tahunya bahwa ia terjebak kemacetan. Ia lalu menatap jalanan di depannya untuk sekedar melihat apa yang sedang terjadi tetapi sejauh mata memandang, hanya deretan mobil yang mengantri giliran jalan yang terlihat.
Ting!
Wonwoo membaca balasan Yoongi yang mengatakan bahwa ia akan menunggu Mommy-nya di cafe di depan gerbang masuk fakultasnya. Wonwoo mengetik "Oke" sebagai balasan dan sedikit terkejut ketika pengendara di belakangnya menekan klakson. Ia lalu menjalankan mobilnya lagi pelan-pelan sambil menggugamkan kata "Maaf" meskipun tidak ada yang mendengar.
"Dia hampir sampai di kampus putranya, Bos."
"Oke. Terus ikuti dan beri tahu kalau mereka sudah di rumah. Aku ada kejutan untuknya."
"Ugi mau makan apa nanti? Tapi pesan aja ya. Mommy lagi males masak."
"Oke, Mom. Pizza atau pasta?"
"Dua-duanya aja gapapa."
"Hehe...oke, Mom. Ugi pesen ya."
Yoongi pun memesan makan malam untuk mereka berdua dengan aplikasi di ponselnya kemudian memberi tahu ibunya bahwa pesanan akan sampai setengah jam lagi.
"Oke. Uangnya Mommy taruh atas kulkas ya. Mommy mandi dulu."
"Sip!"
Benar-benar setengah jam kemudian pesanan mereka tiba dan Yoongi membawanya ke meja makan lalu duduk menunggu Sang Ibu sambil bermain game di ponsel pintarnya.
Ting tong!
Yoongi terlalu khusyuk dengan ponselnya sampai bel berbunyi tiga kali pun tak digubris.
"Ugi, kalo udah mainan nggak inget yang lain," ujar Wonwoo sambil menggelengkan kepalanya. "Sebentar," teriaknya supaya tamunya mendengar.
Tertegun. Kaget. Takut. Semuanya bercampur menjadi satu ketika netranya bertemu dengan sepasang mata kelam sekelam hati pemiliknya.
"Lama tak jumpa, Jeon Wonwoo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kami - Buku Satu
FanfictionCerita tentang Min Yoongi, Park Jimin, Seungkwan, dan Park Jihoon. Empat sahabat yang mencoba menjalani hidup, mencari jati diri, dan menemukan cinta (sejati - mungkin) mereka. Buku Satu menceritakan tentang Min Yoongi, seorang pemuda yang dilahir...