Taegi 💜💜💜💜 🔞

945 61 3
                                    

Taehyung berdiri gugup di depan altar. Hobi, yang ia pilih sebagai pendamping pengantin pria, menepuk pundaknya pelan. Ia mengerti seperti apa kegugupan yang dirasakan Taehyung sebab ia pun begitu pada hari pernikahannya tiga tahun lalu.

"Santai saja, Tae. Tarik nafas dan hembuskan perlahan ya."

"Thanks, Hob."

Di kursi bagian depan, Irene dan Kim Sunghoon duduk di sana dengan tangan terjalin. Mereka merasa sangat senang karena putranya akan menikahi orang yang dicintainya dan juga karena hubungan mereka bertiga yang membaik.

Irene melepas pegangan tangan suaminya sebentar dan mengepalkan kedua tangannya sebagai pemberi semangat pada Sang Putra. Taehyung membalasnya dengan senyuman tipis.

Pintu gereja terbuka dan semua mata beralih ke sana menatap Yoongi yang berjalan mantap didampingi ibu dan ayah kandungnya. Taehyung menganga menatap Yoongi yang terlihat sangat menawan hingga tanpa terasa air matanya menetes. Ia tak percaya sesaat lagi mereka akan benar-benar bersatu.

Kim Sunghoon berdiri dan menyerahkan sapu tangan pada anaknya disertai dengan tepukan pelan di punggungnya. Taehyung kembali menahan haru tetapi tetap mengangkat kepalanya dan menyunggingkan senyum tipis pada pemilik hatinya.

"Kami serahkan putra kami padamu, Kim Taehyung. Jaga dia baik-baik," ucap Kim Jaewook saat tiba di depan altar. Berat baginya dan Wonwoo melepas Yoongi namun mereka sadar bahwa Yoongi akan bahagia.

"Terima kasih, Tuan Jeon dan Tuan Kim. Saya akan menjaga putra Anda dengan baik."

"Kenapa nangis, Bi?" Yoongi mengusap sudut mata Taehyung yang basah.

"Tidak apa-apa, Sayang. Ini tangisan bahagia." Taehyung memberi senyuman tampannya. "Siap?"

"Siap."










Yoongi mulai merasakan letih setelah sepasang pengantin baru tersebut memasuki kamar yang disiapkan di hotel tempat pesta pernikahan mereka dilangsungkan beberapa jam sebelumnya.

"Mau mandi dulu? Aku siapkan air hangatnya ya." Taehyung menawarkan gagasannya.

"Boleh. Makasih, Bi."

Sebuah ciuman singkat di kening Yoongi menjadi jawaban Taehyung. Yoongi membuka lemari yang sebelumnya sudah diisi pakaian mereka berdua dan mengambil kaos putih serta boxer hitam.

"Sudah siap, Nyonya Kim."

Yoongi sangat menyukai panggilan barunya. "Terima kasih, Tuan Kim."

"Rasanya seperti kamu memanggil ayahku atau ayahmu."

"Hahaha!"

"Mau dibantu mandi, Sayang?" tanya Taehyung sambil menaikturunkan alis.

"Itu maunya kamu!" Yoongi ngonyor meninggalkan suami barunya dan menutup pintu kamar mandi.

Taehyung menghela nafas pelan dan mengelus dada.

"Sabar sabar."







Yoongi duduk di bagian pinggir tempat tidur dan merasa gugup. Ia tahu yang akan ia dan Taehyung lakukan setelah Taehyung selesai mandi namun ia tak tahu harus menyiapkan apa untuk itu. Ia mengigiti jarinya dan menyesal telah menolak tawaran Mommy-nya yang bermaksud menjelaskan ini sebelum ia menikah.

"Sekarang harus ngapain ya? Coba tanya Mommy aja kali ya." Ia pun meraih ponselnya yang tergeletak di atas nakas. Ada banyak ucapan selamat untuknya namun ia akan membalasnya esok hari. Yoongi tengah bersiap menekan tombol hijau untuk menghubungi ponsel Sang Ibu saat pintu kamar mandi terbuka dan suaminya berjalan keluar dengan kimono yang tidak tertutup rapat dan sebelah tangannya sibuk mengeringkan rambut.

Cerita Kami - Buku Satu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang