Taehyung ditahan oleh Tuan Kim selama hampir dua jam dan selama itu pula dia harus belajar menikmati hobi menembak ayah kandung Min Yoongi itu. Taehyung masih belum bisa menyukai kegiatan yang menurutnya tidak ada gunanya tersebut namun ia mencoba bertahan. Demi mendapat nilai plus tambahan supaya ia dapat mendekati Yoongi.
Ia kembali memasuki rumah utama setelah selesai. Tangannya yang kebas karena terlalu lama memegang senapan menariknya mengarahkan langkah ke dapur untuk mencari es batu.
"Bibi Ahn," panggilnya pada wanita paruh baya yang sedang membuat minuman.
"Iya, Dr.Kim?"
"Ada es batu?"
"Oh, ada. Sebentar. Perlu banyak atau sedikit, Dr.Kim?"
"Hmm...ada mangkuk atau baskom yang agak besar?"
"Seperti ini?"
"Bisa. Tolong taruh di sini saja, Bi. Saya akan melanjutkan sendiri. Terima kasih ya, Bi."
"Tidak apa-apa, Dr.Kim. Saya bantu ya."
"Tidak usah, Bi. Bibi istirahat saja. Terima kasih, Bi."
"Baiklah, Dr.Kim. Kalau nanti Dr.Kim perlu sesuatu, jangan sungkan untuk panggil saya ya."
"Terima kasih, Bi."
Sepeninggal Bibi Ahn, Taehyung memasukkan tangan kanannya ke dalam baskom berisi es batu. Agak meringis saat hujaman rasa dingin menusuk kulitnya tetapi ia tidak berhenti. Ia mendengar langkah kaki mendekati dapur dan menolehkan kepala tepat saat Yoongi menginjakkan kaki di dapur yang sama.
"Eh, Bapak kenapa?" Yoongi berjalan mendekat. "Kenapa tangannya?"
"Tidak apa-apa. Tadi saya mencoba mendekati seseorang tetapi justru tangan saya yang sakit."
"Maksudnya Bapak ngedeketin pacar orang lain terus Bapak digebukin gitu?"
"Tidak begitu. Tadi saya diminta men-"
Kata-kata Taehyung terputus saat suara lain menyela obrolannya dan Yoongi. "Oh, di sini rupanya."
"Lho, kok Mommy di sini?"
"Kamu nggak di rumah jadi ngapain Mommy pulang ke rumah. Di sini aja."
"Siapa yang ngasih tau kalo Ugi di sini?"
"Siapa lagi emangnya?" jawab Wonwoo sambil menggerakkan dagunya ke arah luar. Yoongi paham siapa yang dimaksud Mommy-nya. "Ini Mommy bawain minuman." Wonwoo menyerahkan tas kertas pada Yoongi. "Ada buat Dr.Kim juga ya."
"Terima kasih, Tuan Jeon."
"Tangannya kenapa?"
"Habis berantem, Mom."
"Tid-" Taehyung mencoba menjelaskan namun segera dipotong Wonwoo.
"Sama siapa? Kirain Dr.Kim nggak suka berantem."
"Bukan beg-"
"Kayaknya habis godain pacar orang terus digebukin, Mom." Kali ini Yoongi yang menyelanya.
"Lho, kata ayahnya Ugi, Dr.Kim maunya nikah sama Ugi."
Mereka berdua, Taehyung dan Yoongi, sama-sama menyemburkan minuman mereka.
"Mommy!"
"Ih, kok pada jorok sih? Dasar jodoh emang. Kelakuannya sama."
"Siapa yang bilang kalo Si Bapak mau nikahin Ugi?"
"Bapaknya siapa?"
"Saya maksudnya, Tuan Jeon." Taehyung beruntung tak ada yang memotong kalimatnya kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kami - Buku Satu
FanfictionCerita tentang Min Yoongi, Park Jimin, Seungkwan, dan Park Jihoon. Empat sahabat yang mencoba menjalani hidup, mencari jati diri, dan menemukan cinta (sejati - mungkin) mereka. Buku Satu menceritakan tentang Min Yoongi, seorang pemuda yang dilahir...