Bab 17 - Kims

542 72 3
                                    

"Tuan, putra Anda dibawa oleh beberapa orang dan kami sedang mengikuti mereka."

"Terus ikuti mereka. Aku akan mengikuti kalian sekarang."

Kim Jaewook membanting asbak di atas mejanya hingga pecah berkeping-keping. "Yang berani macam-macam denganku, rasakan akibatnya!"






Tuan Kim telah bergabung dengan para pengawal yang ia tugaskan untuk melindungi Yoongi. Raut wajah pembunuhnya kembali terlihat dan para bawahannya paham bahwa penyekap Yoongi akan berakhir seperti apa.

"Sudah tahu siapa mereka?"

"Belum ada nama, Tuan, tapi tampaknya mereka menahan Tuan Yoongi karena ia dekat dengan Dr.Kim. Saya rasa mereka akan menggunakan Tuan Yoongi untuk mengancam Dr.Kim."

"Di mana Dr.Kim sekarang?"

"Di apartemennya, Tuan."

"Bawa dia ke sini sekarang."

"Baik, Tuan."

Tak sampai setengah jam kemudian, Taehyung duduk di bagian belakang sedan mewah bersama Tuan Kim.

"Kau tahu kenapa aku memintamu ke sini, Dr.Kim?"

"Tidak, Tuan Kim."

"Kudengar kau bersama putraku pagi ini. Benar?"

"Apakah Min Yoongi baik-baik saja?" Taehyung bertanya balik pada Tuan Kim.

"Jawab dulu pertanyaanku, Dokter."

"Iya. Kami bersama pagi ini lalu Min Yoongi meninggalkan cafe sekitar jam 11. Ada apa, Tuan Kim? Anda perlu menjawab saya sekarang."

"Yoongi di dalam sana. Beberapa orang menyeretnya kemari setelah dia keluar dari cafe tempat kalian bertemu. Beruntung aku sudah memiliki bodyguard untuk Yoongi yang mengawasinya dari jauh." Kim Jaewook menatap tajam ke arah Taehyung. "Aku tahu yang terjadi di antara kau dan putraku, Kim Taehyung-ssi. Apapun hubunganmu dengan orang-orang yang menahan putraku, aku tidak peduli. Jika mereka sampai menyakitinya seujung kuku saja dan itu karenamu, kau mati di tanganku. Paham?"

Taehyung mengangguk. "Fair enough."

Tepat saat itu, sebuah kendaraan SUV memasuki pekarangan gudang tempat Yoongi ditahan.

"Kau mengenali mobil itu, Dokter?"

"Tidak. Tapi mungkin orang kaya jika melihat jenisnya."

Kim Jaewook mengangguk.

"Dean," panggilnya pada pria yang duduk di belakang kemudi.

"Ya, Tuan?"

"Kau masuklah dengan Bean dan Mean. Lumpuhkan tikus-tikus yang berjaga. Jangan lakukan apapun pada bajingan yang menahan anakku. Dia bagianku."

"Siap, Tuan."

Ketiga lelaki berbadan ramping tersebut mengendap-endap ke arah gudang. Kelihaian mereka tak perlu diragukan lagi dan tak sampai lima menit, Dean melapor bahwa mereka melumpuhkan lima orang yang berjaga di pintu gudang namun masih ada lima orang lain di dalam, tidak termasuk Yoongi.

"Giliranku," ujar Tuan Kim santai.

"Saya ikut, Tuan Kim."

"Memangnya kau bisa berkelahi? Memegang senapan saja tidak bisa!"

"Tetapi mereka menahan orang yang saya cintai!" Taehyung membentak geram dan membuat dua pengawal Tuan Kim hampir menghajarnya namun berhenti setelah tuan mereka mengangkat sebelah tangannya.

"Berani juga kau mengaku akhirnya," cemooh Tuan Kim. "Dengar, Dr.Kim, aku tak ada waktu berdebat sekarang. Kau mau ikut atau tidak, bukan urusanku. Kau mati atau hidup nanti, peduli setan!"

Cerita Kami - Buku Satu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang