[ Memaafkan ]

3.4K 240 39
                                    

'Sepertinya memang lebih baik untuk sekedar mengagumi, bukan untuk memiliki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Sepertinya memang lebih baik untuk sekedar mengagumi, bukan untuk memiliki.'

-Altaf D.Angkasa-

***

(Happy Reading)
👸

"Yang jadi pertanyaan aku sekarang, kenapa Angkasa nolongin aku?"

"Kenapa Angkasa ga ngebiarin aku jatoh aja? biar mati sekalian. Bukan nya Angkasa seneng ya, kalo aku ga ada disini?"

"Jawab Angkasa!?"

Angkasa menatap sosok perempuan 'banyak tanya' dihadapannya ini dengan wajah dingin. Kemudian melepaskan pelukan hangatnya, lalu membawa perempuan itu jauh dari sudut Panggung.

"Pertanyaan lo ga bermutu,"

"Kenapa ga bermutu? Bukan nya Angkasa seneng?" Tanya Xazella lagi.

Angkasa lebih memilih untuk mengacuhkan pertanyaan dari Xazella dan tidak menggubrisnya.

Sang ketua Drama yang tengah bingung menyaksikan Drama Angkasa dan Xazella memutuskan untuk menyuruh para Pemeran yang mengikuti Drama Putri Salju itu untuk pulang ke rumah.

Angkasa menatap Xazella dengan wajah dinginnya sekilas lalu beranjak pergi meninggalkan tempat itu.

Xazella menghembus kan nafasnya perlahan, dan kemudian Hologram nya berdering lagi.

"Zell, Ayah mohon datang ke Rumah sakit sekarang. Kamu sayang kan sama Ayah?-"

"Kalo kamu sayang sama Ayah, pasti kamu datang-"

Xazella berdecak sebal ketika mendengar kalimat lontaran Ayahnya yang sudah  sangat hapal diluar kepala Xazella. Ia mengendus kesal seraya berjalan menuju pintu keluar.

"Zella kan udah bilang ga mau dateng,"

"Tapi Flora butuh darah sayang-"

FYI : Flora Srhevyana Lyodra -Saudara tiri Xazella- yang sangat Pintar dan Cantik. Ia mengalami Anemia sejak SMP.

"Kalo mau nyari pendonor darah sama orang lain aja dong ga usah pake darah Zella juga yah!"

"Maaf ya Ayah nya Zella yang paling Zella sayangi, Zella bukan tempat dimana kalian bisa membuang Zella seenaknya lalu datang sesuka hati kalian!"

"Ayah minta maaf, karena Ayah tidak pernah bisa menjadi Ayah yang baik. Tapi Ayah mohon untuk datang, sekali aja-"

Xazella mengumpat kesal mendengar permohonan tulus dari Ayahnya. Sepenting itu -Saudara tirinya- dimata mereka. Sudah berapa kali mereka meminta Darah Xazella hanya untuk Flora.

"Zella Ga mau!"

"Zella ga akan pernah ma-"

Seketika kalimat penuh penekanan milik Xazella berhenti ketika mendapati Angkasa yang tengah berdiri di samping pintu luar.

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang