Cover by : Cutputrikh
Di cerita ini, Kalian akan bertemu dengan perempuan cantik, barbar, tidak tahu malu yang memperjuangkan dan bahkan menunggu seseorang selama Bertahun-tahun.
Kalian juga akan bertemu dengan lelaki tampan yang terlambat menyatak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Percayalah, suatu hari nanti kamu pasti bertemu dengan Orang-orang yang tanpa diminta, akan mengerti keadaan kamu. Tanpa di suruh pun, dia sudah tahu harus bersikap seperti apa. Dan kamu tidak perlu lagi mencari, karena dia akan datang sendiri nantinya.'
-Flora Srhevyana Lyodra-
***
(Happy Reading) 👸
Ting,
Xazella terbangun dari alam sadarnya, ia menguap dan mengerjap kan matanya beberapa kali. Melirik sekilas kearah jam besar yang terletak di dinding Apartemen nya, ia mengendus kesal.
07:34
Masih pagi, Siapa yang memencet bel Apartemen nya sepagi ini?
Xazella bergegas berdiri seraya melirik kearah baju yang ia kenakan, masih dengan pakaian serba hitam dari pemakaman semalam. Rambutnya juga masih hancur berantakan dan bahkan Maskara luntur masih tersisa di pipinya.
Xazella berjalan perlahan, ia masih mengingat ketika Jevin datang menghampiri nya di pasca ia Kecelakaan, sungguh mengerikan.
Ceklek,
"Good Morning, Xazella." Ucap seseorang itu secara kompak.
Xazella memutar bola matanya malas, ketika mendapati Flora dan kedua orangtua nya tengah berdiri di depan pintu Apartemen seraya tersenyum manis tanpa dosa kearahnya. Ia menghembuskan nafas pelan Ketika dipeluk oleh Flora, tumbenan saja mereka mengunjungi dirinya.
Xazella melepaskan pelukan hangat dari Flora, "Ngapain sih kesini?" ketusnya.
"Kita mau jemput kamu pulang ke Rumah, sayang." Ucap Arsya manis.
Xazella membuang muka, "Zella disini aja, lebih aman."
"Sayang, bukannya kamu sudah memaafkan kami?" Tanya Fariz dengan menampilkan raut muka sedih, membuat Xazella menjadi iba.
"Udah." ucapnya datar.
"Zell, gue udah denger cerita tentang Jevin. Gue tau lo lagi kesepian, jadi mending lo pulang ke rumah daripada sendirian di Apartemen." Ucap Flora menyarankan.
Deg?!
Jevin? Sakit sekali ketika mendengar nama itu. Xazella terdiam sejenak, mencoba memikirkan sesuatu. Jika ia sendirian, sosok Jevin akan menghantui dirinya. Menyeramkan.