'Kalo kamu denger gosip, 'aku ga bisa lupain kamu'. Percaya aja ya, soalnya emang iya:)'
- Xazella Cheerhastaviya -
***
(Happy Reading)
👸Xazella tersenyum puas melihat sebuah gambar di layar transparan Recractable miliknya, yang ia ambil diam-diam tanpa sepengetahuan sang-empu nya. Ia tersenyum sumringah dan tertawa kecil. Betapa bahagianya ia karena telah mengambil gambar seseorang yang sangat ia cintai, tapi sayangnya tidak mencintai ia kembali. Menyedihkan. Tapi menurutnya, itu tidak masalah.
2 menit berlalu, Xazella masih saja dengan pendiriannya. Tersenyum dan tertawa bahagia. Hingga 2 Bestie-nya itu pun merasa malu karna sahabatnya diperhatikan banyak orang.
"Zell, Udah deh jan kek orgil! malu gue," Kesal Alvia yang sedang membenarkan poninya di layar kecil Smartwatch Emopulse miliknya.
"So?" Jawab Xazella singkat yang masih fokus menatap gambar di layar transparan Recractable miliknya itu.
"Serah lu dah," ketus Alvia.
"Ga usah ribut kali, mending kita makan ke Cafe. Laper gue," Sambung Earlyn.
"Oke, tapi kita nyari Cafe yang jauh aja ya. Sekalian bolos," Ucap Alvia bangga.
"Cafe D'pakar lumayan jauh dari sekolah, kita kesana aja yaa?" Balas Earlyn.
The Bevy of Beautiful Girls, sedang berjalan menuruni anak tangga. Ya, sebut saja mereka dengan panggilan itu. Siapa yang tidak mengenal mereka ber-tiga? Mereka adalah Queen of the School, Most Wanted yang terkenal dimana-mana dan memiliki kecantikan diatas rata-rata. Seperti sekarang, Mereka sedang berjalan ala model diatas catwalk menuju lapangan. Seluruh tatapan tertuju kepada mereka.
"Hai, Kak Zella!"
"Hai Kak Alvia, Follback Ig ku dong!"
"Hai Earlyn,"
"Selo aja matanya dek,"
"Sok cantik kali,"
"Hai Cecans!"
"Hai kakak kelas,"
"Pengen jadi Adek ka Zella,"
"Pacar Gilang Lewat uu,"
"Calon Istri gue tuh,"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED
RomansaCover by : Cutputrikh Di cerita ini, Kalian akan bertemu dengan perempuan cantik, barbar, tidak tahu malu yang memperjuangkan dan bahkan menunggu seseorang selama Bertahun-tahun. Kalian juga akan bertemu dengan lelaki tampan yang terlambat menyatak...