Bab 16 - Sendiri

9.2K 892 53
                                    


***

1 minggu berlalu, wei wuxian masih terkurung didalam jingshi, lan wangji tidak membiarkannya pergi,  tidak memperdulikan kenyataan bahwa dalam 1 minggu itu wei wuxian
sakit. Sampai pada akhirnya wei wuxian sudah tidak tahan lagi, lan wangji tiba tiba menjadi sangat dingin, dia tidak lagi menganggu dan membuatnya melakukan hal aneh seperti memaksanya untuk menerima ciuman atau sebaginya. Entah kenapa dia merasa terbaikan, faktanya dalam 1 minggu itu hanya ada lan wangji disisinya, walaupun dia membencinya tapi, tidak ada orang yang bisa dia ajak bicara. wei wuxian hanya mencari kesempatan untuk berdebat dan memerahi lan wangji, untuk mengobati kesepiannya, Tapi lan wangji tidak lagi melakukan kesalahan, membuat wei wuxian tidak lagi mempunyai kesempatan untuk mengajaknya berdebat.

Setelah begitu lama diperlakukan seperti itu.
Wei wuxian dengan kemantapan hati akhirnya memutuskan untuk menegur lan wangji.

"Lan zhan, ajak aku bicara, kalau aku teru saja diam, rasa mual nya akan menjadi kuat!."
Lan wangji yang sedang bermain Guqin hanya diam menatap.
Wei wuxian memelas,
"lan zhan~ ah lihat penyakit ini tidak kunjung selesai apa kau tidak mengasihaniku dan mengijinkanku pergi keluar, aku merindukan saudaraku, aku kepingin sup iga teratai buatan jiejie."

Lan wangji tidak menjawab, kemudian dia beranjak, lalu mengangguk.
Dan berjalan ke arah tungku kemudian mengambil beberapa sayuran, berniat untuk memasak. sayangnya disana tidak ada teratai.
Lan wangji spontan terdiam.

Wei wuxian menatap bingung, entah apa yang menganggu pikiran lan wangji. tentu saja teratai harus terlebih dulu dipersiapkan, apalagi daging nya, mana mungkin ada daging di yun shen bu zhi chu.

Lan wangji berjalan ke arah wei wuxian,
"Maaf"
Ujarnya.

Wei wuxian mengerenyit,
"Kau terus meminta maaf, tapi selalu mengulanginya lagi. Lagi pula saat ini kau meminta maaf untuk apa?"

Lan wangji tersenyum tipis, kemudian mengelus kepala wei wuxian.
Lan wangji beranjak pergi dari jingshi, meninggalkan wei wuxian yang masih duduk kebingungan.

....

Di aula gusu,
Para tetua dan semua tamu yang ada sedang begitu sibuk menyiapkan pernikahan lan wangji, senyuman terlukis diwajah mereka.
Ini adalah hal yang membuat lan wangji resah.
Entah bagaimana caranya dia lari dari semua ini, dia tidak ingin menikah, dia hanya mencintai wei wuxian, bagaimana caranya melupakan perasaan ini dia tidak tau, cinta itu tumbuh begitu saja, ada yang bilang cinta pertama sulit untuk dilupakan.
Tapi bagi lan wangji, jika saja wei wuxian bukan cinta pertamanya dia akan tetap sulit untuk melupakannya.
Wei wuxian berbeda dari yang lain, dia sangat menyukai apapun itu tentang wei wuxian. Terserah jika orang lain menganggap ini hanya sebuah obsesi, perasaanya, hanya dialah yang tau.

Lan wangji pergi menemui pamannya, lan qiren. Dia berniat untuk menegosiasi ini semua. Setidaknya  pernikahan ini tidak boleh mengakhiri hubungannya dengan wei wuxian.

hubungan? Tidak mereka tidak punya hubungan, lan wangji tidak peduli yang pasti wei wuxian adalah miliknya, sebut saja ini sebagai sebuah hubungan yang dipaksakan.

Lan wangji membungkuk,
"Paman."

Lan qiren mengangguk kemudian menyuruh lan wangji untuk duduk.
"Duduklah."

Lan wangji segera menurut dan duduk dihadapan lan qiren,
Lan qiren bertanya.
"Apa kau menginginkan sesuatu."

Lan wangji,
"Mnn"

CHANGE [ Mo Dao Zu Shi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang