Bab 19 - Huayin (2)

9.5K 906 51
                                    


***

Masih dalam situasi yang sama, kedua orang itu masih syok dengan apa yang dikatakan oleh tabib.

Sementara wei wuxian tidak peduli sama sekali, itu hanya sebuah omong kosong bagi wei wuxian.
Dia hanya terus memaki tabib dan menjelaskan pada kedua orang yang ada dihadapannya berkali kaki tentang hal yang sama bahwa 'laki laki yang bisa mengandung  itu tidak ada'.

Kali ini wei wuxian kembali menjelaskan,
"Jiang cheng cobalah berpikir positif, tidak ada yang terjadi, dan tidak ada yang namanya keturunan huayin."

Tabib,
"Gongzi, kau bisa menanyakannya pada tetua gusu, dan tetua yang ada disektemu jika kau tidak percaya. Dulu populasi Keturunan huayin itu sangatlah banyak, tapi karena banyak yang berkata bahwa semua ini lain dari takdir tuhan, dan merupakan sebuah kutukan. mereka membunuh sebagian dari keturunan huayin dan hanya menyisakan beberapa. Saat ini kau adalah salah satu dari keturunan huayin yang beruntung."

Wei wuxian terdiam untuk beberapa saat, lalu kembali mengoceh.
"Wah luar biasa, tabib kau seperti dewa. BODOH AKU TIDAK PEDULI APA ITU KETURUNAN HUAYIN."

Lan wangji menunduk, dia mencoba menahan senyumannya.
Jiang cheng tiba tiba menghentakan kakinya.
"Wei wuxian, andaikan saja itu benar, jelaskan bagaimana kehamilan itu bisa terjadi."

Wei wuxian,
"Kan sudah aku bilang kalau... a- em maksudku jiang cheng! Kau percaya pada hal bodoh semacam ini."

Jiang cheng,
"Kau pernah mengatakan bahwa lan wangji telah melakukan hal seperti 'itu' padamu."

Wei wuxian,
"....."

Jiang cheng,
"Wei wuxian, kau pura pura lupa atau bagaimana? Kau melakukannya bukan? Memalukan."

Wei wuxian,
"KAU!"

Jiang cheng,
"Apa? Kau harus menyadari bahwa hal itu sangatlah memalukan bagi seorang laki laki bukan? Wei wuxian kau harus apa sekarang, kau mengandung, dan lan wangji sudah menikah, siapa yang akan menjadi ayah dari anakmu itu."

Lan wangji mengancam dengan menarik pedangnya,
"JIANG WAN YIN!"
Jiang cheng spontan ikut mengeluarkan pedang.

Suara wei wuxian teredam,
"me- menikah?"

Lan wangji mengulurkan tangannya,
"Wei ying, ayo kita pulang."

Wei wuxian menunduk, suaranya terdengar dingin
"Pulang?"

Jiang cheng  menepis tangan lan wangji,
"Pulang katamu? Dimana, kemana kau membawanya?"

Lan wangji tidak menjawab dia hanya menatap jiang cheng dengan penuh amarah.

Jiang cheng,
"Apa hakmu untuk membawanya?"

Lan wangji,
"Dia milikku."

Jiang cheng,
"Dia saudaraku!"

Lan wangji mengangkat bichen, mendorong jiang cheng keluar dari ruangan.

Jiang cheng,
"LAN WANGJI, MEMALUKAN SANGAT MEMALUKAN, LIHAT KELAKUANMU YANG TIDAK TERKENDALI INI, KAU MEMANG BERMUKA DUA."

Lan wangji,
"AKU TIDAK PEDULI!"
Lan wangji menarik jiang cheng dan mendorongnya ke dingding.
Lan xichen datang tepat waktu dia menarik jiang cheng kepelukannya agar tidak membentur dingding,
"WANGJI!"
Bentak lan xichen,
"KENDALIKAN DIRIMU!"

Wei wuxian keluar dari ruangan dia berdiri di ambang pintu.
"Lan zhan, berhentilah berkelahi, aku lapar!!"

Lan wangji berlari ke arah wei wuxian, kemudian menopangnya untuk berdiri lebih tegak.
"Wei ying, akan kubawakan makanan."

Wei wuxian,
"Ah lupakan, jiang cheng aku mau sup iga teratai buatan jiejie."

Jiang cheng mengolok dengan mengulangi apa yang dikatakan wei wuxian,
"Jiang cheng aku mau sup iga teratai buatan jie jie, MINTA SENDIRI!"

Lan wangji,
"Saudara kau bilang bahwa kau sau-"

Lan xichen menyela,
"Wangji."

Lan wangji memalingkan wajahnya, dia beralih mengangkat wei wuxian.
"Lan zhan!! Turunkan aku."

Lan wangji,
"Diam!"
Dia mulai berjalan,
Jiang cheng segera menghentikan lan wangji tapi lan xichen tiba tiba menariknya,
"Biarkan, aku yang akan mengurusnya nanti. Ceritakan padaku apa yang terjadi."

...

Jiang fengmian,
"Kau ingat saat aku mengatakan bahwa cangse sanren adalah ibu wei wuxian."

Lan qiren,
"Tentu, kau belum mengatakan apa yang akan katakan padaku selebihnya."

Jiang fengmian,
"Cangse sanren adalah keturunan huayin, dia pernah mengatakannya padaku."

Lan qiren,
"Keturunan huayin? Itu artinya wei wuxian...?"

Jiang fengmian mengangguk pelan,
"Aku khawatir, jika hubungan tabu itu benar benar terjadi, mungkin saja saat ini wei wuxian sedang mengandung anak lan wangji."

Lan qiren tersedak,
"Berapa kemungkinannya?"

Jiang fengmian,
"Sama seperti wanita, hanya saja masa kehamilan ini sangat rentan dan akan sangat menyiksa bagi seorang laki laki."

Lam qiren,
"Rentan?? Seperti apa yang kau maksudkan?"

Jiang fengmian,
"Itu sangat mempengaruhi kesehatan bagi laki laki keturunan huayin, juga saat melahirkan kemungkinan keduanya selamat itu sangatlah kecil."

Lan qiren,
"Aku hanya berharap bahwa itu tidak akan terjadi, lan wangji sudah menikah. Bagaimanapun aku tidak akan menyetujui hubungan mereka berdua."

Jiang fengmian mengangguk.
"Aku hanya mengatakan apa yang aku khawatirkan saja, terlebih wei wuxian menghilang begitu lama."

Lan qiren,
"Aku mengerti."

***







CHANGE [ Mo Dao Zu Shi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang