Bab 17 - pernikahan

10.6K 938 31
                                    


***

Dipagi hari wei wuxian masih menunggu kepulangan lan wangji, untuk memberinya makanan.
Tapi lan wangji sepertinya benar benar enggan untuk kembali.
Bagaimana menjelaskan hati wei wuxian, ini sulit.
Dia sendiri selalu menegaskan bahwa dia tidak mencintai lan wangji, tapi hatinya tidak bisa berbohong, kebenarannya hatinya mulai terikat pada lan wangji.

Wei wuxian tidak ingin merasa bergantung pada lan wangji. Dia sadar saat ini dirinya sangat lemah, dengan kondisinya yang juga sakit. Membuat wei wuxian semakin kesulitan untuk tidak bergantung pada kehadiran lan wangji.

Wei wuxian memutuskan untuk beranjak dari ranjang, dengan kepalanya yang masih terasa pusing.
Dia berjalan sempoyongan untuk mengambil air.
Tapi semakin dia berjalan, semakin pusingnya terasa.
Wei wuxian tidak tahan lagi menopang tubuhnya sendiri, dia terjatuh duduk.
Kemudian wei wuxian memeluk kedua kakinya.
Dia berbisik.
"Kau jahat lan zhan."

...


Lan wangji, tidak pergi jauh dari jingshi, dia tinggal diluar. Memukulkan tangan, dan kepalanya pada pohon sepanjang malam.
Dia merasa begitu bodoh dan kotor.
Semua ini dia ungkit karena dirinya merasa bersalah pada kakaknya, lan xichen. Dia tidak pernah berteriak pada lan xichen sebelumnya.
Lan wangji yang terikat pada perasaanya sendiri ini tidak tau harus melakukan hal bodoh apalagi untuk tetap berjalan dengan baik dan lurus.

Bagaimana caranya untuk lari?
Dia sendiri sangat membenci dengan apa yang telah dia lakukan.
Dia sendiri sadar selama ini membuat wei wuxian menderita karena perasaanya.
Ini tidak layak dikatakan sebagai cinta.
Karena sejatinya cinta, adalah untuk saling melindungi dan membahagiakan satu sama lain.
Apa wei wuxian bahagia? tidak, lan wangji merasakan dirinya sendiri begitu egois.

Hari ini adalah pernikahnnya, lan wangji sudah membuat keadaanya menjadi kacau di hari pernikahannya.
Tangannya bengkak, merah, dan penuh dengan luka, dahinya juga memerah kerena benturan.

Sebelum pergi ke aula dan mengganti bajunya dengan pakaian pengantin.
Lan wangji memutuskan untuk memberikan wei wuxian makanan terlebih dahulu.

Lan wangji membuka pintu jingshi dengan nampan di tangan kanannya,
Wei wuxian mengangkat kepalanya yang tertunduk.
Menatap lan wangji sayu.
"Sudah saatnya memberi hewan peliharaanmu ini makan?"

Lan wangji membeku menatap wajah pucat wei wuxian.
Tangannya gemetar.
"Wei ying."
Dia segera berjalan cepat ke arah wei wuxian.

Wei wuxian kembali menunduk.
"Tidak lan zhan, hewan peliharaanmu tidak mau diberi makan. Dia sedang sakit, tidak usah memperdulikannya. Biarkan saja sampai dia mati, dan membusuk dikamarmu."

Lan wangji menaruh nampannya, kemudian menyentuh pipi wei wuxian dengan kedua tangannya.
"Wei ying, maaf."

Wei wuxian,
"Maaf, lalu diulangi lagi. Ahh lan zhan hewan peliharaanmu ini tidak punya maaf."

Lan wangji tiba tiba memeluk wei wuxian.
"Maafkan aku. Makanlah."

Wei wuxian berteriak,
"HEWAN PELIHARAANMU INI TIDAK PERLU MAKAN!"

Lan wangji melepaskan pelukannya.
"WEI YING!"

Wei wuxian memukul dadanya,
"LAN ZHAN! AKU SAKIT, KENAPA KAU PERGI BEGITU LAMA."

Lan wangji,
"Wei ying, Maaf."

Wei wuxian tiba tiba memeluk lan wangji, dia menangis.
"Kenapa kau meninggalkanku sendiri. Jika kau memang mau pergi maka keluarkan aku dari sini, jika seperti itu aku tidak akan merasa kesepian lan zhan."

Lan wangji membeku, dia merasa ada sesuatu yang aneh pada wei wuxian.
Sifatnya tiba tiba berubah lagi.
Lan wangji hanya mengira bahwa wei wuxian sedang memainkan permainan baru lagi.

Setelah tidak mendapat respon dari lan wangji,
Wei wuxian akhirnya melepaskan pelukannya.
Kemudian menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Lan wangji menatap heran,
"Wei ying"
Batin wei wuxian,
'Mati aku! Kenapa wangi tubuh lan wangji membuat pipiku memanas'

Lan wangji berusaha melepaskan tangan wei wuxian dari wajahnya,
Tapi wei wuxian tiba tiba menggelengkan kepalanya,
"Tidak lan zhan! Diamlah aku mau muntah."

Lan wangji menarik tangannya menjauh,
"Baiklah, muntahkan saja."
Lan wangji menyodorkan bagian dari jubahnya.

Setelah dirasa pipinya sudah tidak memanas lagi, Wei wuxian menurunkan tangannya perlahan, menatap lan wangji, halisnya dirajut sedemikian rupa sampai membuat pipi lan wangji memerah.

Wei wuxian dengan wajahnya yang memelas,
"Lan zhan~ aku mau sup iga teratai buatan jiejie."

Lan wangji spontan mengangguk,
"Akan kubawakan."

Wei wuxian membuka matanya lebar,
"Sungguh, panggilkan jiejie kemari lan zhan."

Lan wangji,
"Wei ying."

Wei wuxian menghela napas,
"Ah baiklah, sup iga nya saja."
Wei wuxian tersenyum.

Lan wangji kemudian memutuskan untuk segera pergi.
Saat membuka pintu ada seseorang yang menunggunya didepan jingshi.
Itu adalah lan xichen.
"Wangji"

"Xiongzhang"

"Ayo, ganti bajumu."

"....."

"Wangji."

"Sebentar kakak."

Lan qiren tiba tiba menyusul.
"Wangji, apa yang kau lakukan, masih beluk siap? Cepat ganti bajumu."

Lan wangji,
"Paman aku.."

Lan qiren,
"Xichen, bawa dia ke aula."

Lan wangji,
"Paman!! Aku.. tidak"

Lan qiren,
"Jika dia tetap menolak, seret saja."

Lan xichen,
"Mnn"

Lan qiren berlalu pergi.
Xichen menarik tangan lan wangji.
"Wangji, ayo pergi."

"Xiongzhang aku-"

"Wangji, jangan memaksaku untuk menyeretmu."
Lan wangji menunduk.

...

Di aula, lan wangji duduk dengan menggunakan pakaian merah, dia mengepalkan tangannya kuat kuat. Satu satunya Wajah murung diantara semua senyuman yang ada disana.
Mianmian berjalan perlahan ke arah lan wangji.
Kali ini keduanya duduk bersampingan.

Ritual pernikahan berjalan sebagaimana seharusnya, tapi saat sujud terakhir, lan wangji terdiam.
Dia mengingat bahwa dia harus membawa sup iga teratai untuk wei wuxian.

Dia tiba tiba berlari ke arah jiang yanli,
Semua orang membeku.
"Nona jiang, tolong memasak untukku."

Lan qiren menarik lan wangji,
"Wangji apa yang kau lakukan."

Semua orang menjadi salah paham disana, mereka mengira bahwa lan wangji tidak menginginkan mianmian melainkan jiang yanli.

***

Author note:
Harap tahan..:>
Mari kita saling follow <3





CHANGE [ Mo Dao Zu Shi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang