***Wei wuxian nenyeringai, dia menunjuk tungku yang ada dipojokan jingshi.
"Pindahkan ke dekat rak bukumu"Lan wangji,
"Itu berbahaya."Wei wuxian terkekeh,
"Berbahaya, pftt baiklah tolong nyalakan tungku nya untukku."Lan wangji,
"Mnn"
Lan wangji berjalan munuju tungku, kemudian menyalakan api.
Sementara wei wuxian masih terkekeh ditempat yang sama, entah apa yang sedang pria itu pikirkan.
Kemudian wei wuxian berjalan menuju tungku, dia berusaha menahan rasa sakit dipinggangnya, tapi baru saja setengah jalan wei wuxian sudah terjatuh.
Lan wangji segera bangkit untuk membantu wei wuxian bangun. Tapi wei wuxian malah mengangkat tangannya dan meminta lan wangji untuk tidak mendekat.
"Lan zhan! Jangan mendekat."Wei wuxian kembali bangkit, dan berjalan munuju tungku, dia mulai mengambil bahan bahan untuk memasak.
"Lah zhan, aku akan memasak untukmu."
Wei wuxian mulai memasak sup.
Lan wangji hanya berdiri menatap wei wuxian.
Hatinya terasa tenang melihat wei wuxian fokus dengan kegiatannya, tapi ketenangan itu hancur ketika wei wuxian menambahkan satu mangkuk penuh cabai ke masakannya.
Lan wangji diam diam menelan ludahnya.
"Wei ying."Wei wuxian menoleh,
"Apa?."
Lan wangji diam untuk beberapa saat, lalu menggelengkan kepanya.
Wei wuxian melanjutkan kegiatannya,
melihat reaksi lan wangji yang seperti itu membuat wei wuxian mengerti bahwa dia benar benar tidak menyukai makanan pedas.
wei wuxian kembali mengambil satu mangkuk cabai dan menambahkannya ke masakan.Setelah beberapa lama wei wuxian akhirnya mengangkat masakannya, dia menuangkannya ke dua mangkuk. Lalu meletakannya di atas meja.
Wei wuxian mengayunkan tangannya,
"Lan zhan, kemari kita makan."Awalnya lan wangji benar benar ragu untuk menghampiri wei wuxian, tapi setelah dia berpikir untuk beberapa saat, akhirnya lan wangji dengan mantap memutuskan untuk menghampirinya, dengan alasan untuk menghargai masakan wei wuxian.
Wei wuxian menyodorkan mangkuk,
"Selamat makan. Hati hati itu masih panas"Lan wangji menerimanya, lalu perlahan meneguk sup.
Lan wangji membeku, wei wuxian menatapnya sembari menyeruput sup.
Lan wangji tiba tiba memuntahkan sup yang telah dia makan.
Sebenarnya lan wangji tidak ingin melakukan ini, dia sangat menghargai masakan wei wuxian, jika saja masakan itu terasa pahit, asin, manis, atau terasa pedas sekalipun dia masih bisa menahannya hanya saja sup yang baru saja masuk ke mulutnya itu benar benar membuat tenggorokannya terbakar.
Lan wangji mengerenyit, dia memegangi lehernya, Wajahnya memerah.Wei wuxian tertawa, benar benar tidak terkendali.
Dia sampai membantingkan sumpit yang ada ditangannya,
"Pftt Lan zhan, kau harus melihat wajahmu. Ini sangat fantastis."
Lan wangji tidak melirik sedikitpun, dia masih memegangi lehernya.
Wajahnya semakin memerah.
Lan wangji mulai batuk.
Wei wuxian tidak memperdulikannya sama sekali, dia sedang merasa puas kali ini.Tanpa sadar mata lan wangji mulai berair, membuat wei wuxian berhenti tertawa. Tapi wei wuxian tidak membantu, 'biarkan saja memangnya kenapa, dia juga tidak peduli padaku.'
Wei wuxian beranjak, lalu berjalan ke rak buku milik lan wangji.
"Lan zhan, kau sangat suka membaca bukan?"
Wei wuxian mengambil lima buku lan wangji secara acak, lalu dia menemukan buku tentang kecapi, kemudian mengambilnya.
Itu adalah buku yang paling penting bagi lan wangji, bagaimanapun dia belum mempelajari semua yang ada di buku itu.
Api di tungku itu masih menyala,
Wei wuxian berjalan ke arah tungku kemudian mengangkat salah satu buku, wei wuxian tersenyum.
"Lan zhan, bolehkah aku membuat apinya lebih besar."Lan wangji menatap wei wuxian, halisnya bertaut karena tenggorokannya masih terasa terbakar,
Lan wangji terdengar serak,
"Wei ying.."Kemudian wei wuxian melemparkan ke enam buku tersebut ke api di dalam tungku.
Lan wangji memukul meja, dia menatap tajam wei wuxian, dadanya kembang kempis karena menahan emosi.Wei wuxian,
"Oho, lan zhan. Apa yang terjadi, lihat dirimu, begitu menyedihkan."Lan wangji beranjak, kemudian mengangkat bichen.
Dia berjalan cepat ke arah wei wuxian.
Membuka bichen lalu menaruhnya tepat di leher wei wuxian.Wei wuxian reflek menutup matanya.
Dia membuka matanya secara perlahan,
Wei wuxian berbisik,
"Bunuh saja aku, untuk apa hidup jika hanya terkurung seperti binatang peliharaan?."L
an wangji menatap tajam, dia tidak mengatakan sepatah katapun, matanya memerah.
Wei wuxian,
"Lan zhan, kau pikir setelah apa yang kau lakukan padaku, aku masih bisa tersenyum dan berbaik hati padamu? Orang bodoh pun tidak akan berpikir seperti itu."Lan wangji mengenggam bichen kuat-kuat,
"WEI WUXIAN"Wei wuxian tersenyum tipis,
"Lan wangji, ayo putuskan, Aku akan membiarkan dirimu melakukan apapun yang kau suka padaku, tapi bairkan aku melakukan apa yang aku suka juga. Keluarkan aku dan kau akan tenang, atau membiarkan aku tinggal dan aku akan terus membuat masalah"Lan wangji kembali menaruh bichennya, dia menunduk, suaranya teredam.
"Wei ying, Kau tidak akan pernah... mengerti."Wei wuxian,
"Apa yang tidak aku mengerti disini?, kau menyukaiku aku tau dan aku mengerti itu. Obsesimu, ya! aku juga tau itu."Lan wangji berpaling,
"Kau!! Tidak Mengerti!!!"
Dia membuka pintu jingshi, keluar, kemudian membantingnya.Wei wuxian duduk di lantai,
"Chh Lan wangji, hal apa yang kau pikir aku tidak mengerti."...
Lan wangji pergi ke kamar lan xichen,
Pintunya terbuka, lan wangji mengetuk.
Suaranya masih terdengar serak,
"Xiongzhang."Lan xichen,
"Masuk saja wangji."Lan wangji melangkah masuk, tiba tiba lan xichen menyodorkan secangkir teh sembari tersenyum,
"Minum, kau haus"Lan wangji spontan mengambil, lalu meminumnya.
Lan xichen,
"Ada yang perlu dibicarakan?"Lan wangji menunduk,
"Wei ying..."Lan xichen,
"Kenapa?"Lan wangji,
"Apa dia sudah ditemukan?"Lan xichen tersenyum tipis,
"Kenapa kau menannyakannya padaku, kau yang paling tau itu."Lan wangji membeku,
"Aku?"Lan xichen,
"Lupakan. Belum, mereka masih mencari. Wangji, apa kau berpikir dia pergi karena tidak ingin menikah?"Lan wangji menggelengkan kepalanya perlahan,
"Tidak tau."Lan xichen,
"Bagaimana dengan kamu?"Lan wangji,
"Jika paman, memintaku..."Lan xichen memotong,
"Ini bukan soal permintaan, tapi tentang hatimu."Lan wangji,
"Mnn. kak, wei ying, Dia mugkin tidak akan kembali jika pernikahannya masih belum dibatalkan."Lan xichen,
"Kenapa kau terus membahas wei gongzi."Lan wangji,
"Tidak, kakak pernikahannya... dia"Lan xichen menyela,
"Wangji, kau benar benar menyukai dia?"Lan wangji,
"....."***

KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE [ Mo Dao Zu Shi ]
FanfictionLan Wangji muda tiba tiba berubah 360 derajat. Menjadi lan wangji yang egois dan tidak tau diri. Masih mempertahankan nama sucinya dihadapan para kultivator, Tapi hanya menunjukan sifat gilanya pada wei wuxian. Dia benar benar terobsesi, tidak meny...