Pergi[15]

5.6K 160 0
                                    

Penulis: Leni Marlina

Tiara sudah sampai di rumahnya masih dengan tangis dia berlari menuju kamarnya.

"Sayang kamu kenapa!"
teriak Mita pada putrinya.

Bukanya berhenti tapi Tiara tetap berlari yang menimbulkan rasa ingin tau Mamanya.

"Sayang, Kamu kenapa nak!"
teriak Mita dan mengetuk pintu kamarnya.

Tapi Tiara tidak mau keluar dia tetap mengunci pintu tersebut.

Masih dengan tangisnya Tiara membuka ponsel kesayangannya, masih untung yang di ambil Maya bukan yang ini, kemudian dia membuka galeri, disana banyak foto suaminya saat tertidur yang sengaja dia ambil diam-diam, ada juga foto saat Brayen marah, dan ada juga foto mereka berdua. Tiara terus menangis melihat foto itu, sepertinya ini terahir kali dia akan melihat kondisi apartemennya.

Ceklek ....
Tiara membuka pintunya kemudian berjalan menuju lantai bawah.

"Tiara kenapa mata kamu sembab nak?"

"Ma, Aku mau ke apartemen dulu!"

"Yasudah, hati-hati!"

Tiara pun mengangguk kemudian menyetir mobilnya menuju apartemen.

***

Tiara sudah tiba di apartemen kemudian mengetik pasword, saat pintu benar-benar terbuka, dia menangis menyaksikan ruangan yang dulu selalu gaduh dengan ulah mereka berdua, tempat terindah yang dia temukan setelah rumah orang tuanya, dia menuju kamarnya dan di sana masih tergeletak banyak barang suaminya, lalu dia duduk di tepi ranjang.

"Gue bakal inget kenangan kita, kemanapun gue pergi, Gue tetep sayang lo,"
ucapnya di iringi tangis.

Seketika Tiara tersenyum saat ingat dia berebut remot, makanan, dan tempat tidur, Dia juga teringat awal mereka bersama seperti tidak mungkin bahwa mereka akan saling mencintai seperti saat ini.

"Gue bakal slalu inget, waktu lo nemenin gue tidur saat gelap, Gue bakal inget ulah lo yang sering buat gue kesel, Gue janji gak bakal berpaling walaupun kita nggk bareng-bareng kaya kemaren!"

"Makasih atas semua kenangan yang indah, maaf gue pengecut, gak bisa ngomong langsung di depan lo!"

"Gue yakin, Kita bakal bisa ketemu di tempat dan lain waktu,"

Seketika rasanya semua memori kenangan saat bersama Brayen berputar di otaknya dan membuat dia menangis sejadi-jadinya.

Dengan langkah berat Tiara mengemas semua pakaianya kecuali satu, yaitu kaos pink pudar yang sangat di sukai Brayen saat Tiara memakainya.

Kemudian Tiara menulis sesuatu di kertas dan di letakan di atas meja belajar mereka.

'Bray, makasih atas semua kenangan lo, semangat buat belajar ya sayang ku! Gue janji slalu doa yang terbaik buat lo, dan gue bener-bener minta maaf, Gue gak punya niat cari pengganti lo, yaudah itu aja pesen dari gue, makasih!'

Itu lah isi secarik kertas yang Tiara tinggal, masih dengan isak tangis dia pun pergi meninggalkan apartemen tersebut.

***

Pagi ini Tiara sudah berada di bandara dia berniat untuk pindah sekolah di Amerika, yaitu sekolah impian semasa ia kecil.

"Sayang, Kamu hati-hati ya di sana,"
ucap Mita memeluk putri kecilnya dengan berurai air mata.

"Iya Ma,"
ucap Tiara sesegukan.

"Mama yakin suatu saat Brayen sadar atas kesalah pahamannya!"

Menikah SMA [Tamat] Belum Revisi, Hati-hati Sakit Mata!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang