Kembali[16]

5.9K 154 1
                                    

Karya: Leni Marlina

"Kamu yang sabar ya, terus cari di mana istrimu berada nak!"

Brayen pun mengangguk lesu.

***

Pagi ini Brayen sudah mulai bersekolah, Di tidak melakukan aktivitas seperti biasa, saat Tiara pergi dia merasa ada sesuatu yang hilang hingga membuatnya terpuruk.

"Bray, Lo ngapain sih! Ngelamun teros sampe sukses!"
ucap Kito kepada Brayen.

"Apaan sih lo! Gue masih mikir gimana caranya nemuin Tiara!"
jawab Brayen kesal.

"Yaudah biar encer, Kita ke roftop bahas soal ini!"

Brayen pun mengangguk dengan ke adaan dasi yang tidak bertengger rapi di leher dan juga baju yang keluar dari posisinya, bukanya bertambah buruk tapi Brayen malah terlihat sangat keren.

"Coba lo ceritain asal mulanya!"
ucap Kito memulai pembicaraan.

"Kemaren itu Tiara katanya di jebak sama Maya, yang bantu Ridho pas udah di tolongin Tiara meluk Ridho di depan mata gue , bodohnya gue marah dan gak maafin dia, sekarang gue gak tau di Tiara di mana,"
ucapnya menundukkan kepala.

"Lo yang sabar kita cari Tiara bareng-bareng!"
ucap Kito menepuk pundak sahabatnya.

"Gue yakin orang tuanya tau, soalnya dia gak ngebantu cari kan?"
jelas Kito.

"Iya, Dia gak ngebantu!"

"Udah pasti dia tau, mana ada orang tua yang gak khawatir sama anaknya cobak!"
Kito menepuk pundak sahabatnya.

"Iya sumpah tapi gue gak kepikiran sampe situ! Yaudah ayok kita kesana!"
ajak Brayen yang sudah ingin berjalan tapi di tarik oleh Kito.

"Masih jam belajar, nanti aja kalo udah pulang lagian bentar lagi kok!"

"Yaudah deh, kantin dulu gue laper!"

Akhirnya mereka pun memutuskan untuk mencari Tiara sepulang sekolah.

Kini pelajaran terahir telah usai akhirnya mereka pun melancarkan niatnya mencari Tiara.

"Div, sory ya gak bisa anter lo pulang!"
ucap Kito pada pacarnya.

"Iya gak papa yang penting sahabat gue cepet ketemu ya,"
ucap Diva memohon.

"Iya InsyaAllah semoga cepet ketemu!"
ucap Kito mengusap pucuk kepala pacarnya.

"Woy buruan!"
teriak Brayen dari kaca mobil yang di buka.

"Iya-iya! Yaudah ya aku duluan kamu hati-hati,"
ucap Kito kemudian mencium kening Diva dan melambaikan tangan.

Mereka berdua pun melaju dengan kecepatan tinggi, mereka berdua sudah tidak kaget dengan kecepatan ini karena mereka berdua sering balap mobil di malam hari.

Di perjalanan mereka banyak mengobrol hingga tidak terasa sudah sampai di kediaman mertuanya.

"Assalamu'alaikum Ma!"
sapa Brayen saat sudah tiba di rumah mertuanya.

"Walaikumsalam, Tiara udah ketemu belum nak?"
ucap Mita pura-pura bertanya.

"Ma, Mama tau kan di mana Tiara, Aku mohon Ma kasih tau di mana!"
ucap Brayen menangis kemudian bertekuk lutut di bawah mertuanya.

"Brayen, jangan begini nak!"
Mita pun mengajak Brayen untuk berdiri.

"Maafin Mama, Mama cuma mau kamu jangan egois! Semua bisa di bicarakan baik-baik nak, sekarang cari istrimu! Dia sudah di Amerika!"

Menikah SMA [Tamat] Belum Revisi, Hati-hati Sakit Mata!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang