Karya: Leni Marlina
Tiara dan Brayen sudah sampai di Indonesia, setelah merapikan barang-barang di apartemen mereka berdua berjalan-jalan di taman kota mereka terus tersenyum dan bergandeng tangan.
"Ra, Kamu mau eskrim?"
tanya Brayen pada istrinya."Ya iya dong,"
ucap Tiara bersemangat, kemudian langsung berlari menuju tukang eskrim.Saat melihat kebelakang dia mengerucutkan bibirnya, karena Brayen tetap berdiam diri di tempat dengan senyum mengembang dan tangan yang di masukan ke dalam sakunya, sangat keren!.
"Brayen ... hiiih, ayok beli ...!"
ucap Tiara bergelayut manja seperti anak kecil di tangan Brayen.Dengan gemas Brayen mengelus rambut Tiara kemudian,
Cup ....
Brayen mencium pipi Tiara yang menimbulkan semburat pink di pipinya."Hah ...!"
Tiara kaget kemudian memegang pipinya.Karena malu ketahuan blushing, maka dengan cepat dia pun menenggelamkan wajahnya di dada bidang Brayen seraya memeluknya.
"Ayok ke sana!"
ajak Tiara menunjuk tukang eskrim, tanpa melihatnya dengan wajah yang tetap di hadapkan dengan dada suaminya, lalu memeluknya lagi.Brayen tetap membiarkan istrinya memeluknya namun dia tidak membalasnya.
"Yaudah lepasin dulu, ayok beli!"
seketika Tiara melepas pelukannya dan menggeret tangan suaminya.Mereka pun berjalan ke arah tukang eskrim dan memesannya.
"Pak eskrim nya 3 ya!"
Tiara memesan kepada tukang eskrim."Siap mbak!"
Tak lama kemudian eskrim pun sudah jadi.
"Siniin satunya, liat tu ada dedek kecil lagi kepanasan!"
ucap Brayen meminta Tiara memberikan satu eskrimnya."Yah, kan kamu bisa pesen satu lagi!"
"Nggk ada, ntar kamu pilek, siniin!"
setelah menyerobot eskrim istrinya dia pun berjalan menuju anak kecil itu."Ih adeknya imut banget sih!"
ucap Tiara mencubit pipi anak kecil itu pelan, kemudian menyamakan tinggi badanya dengan berjongkok, dan Brayen pun mengikutinya.Anak kecil itu pun tersenyum karena senang bisa bertemu mereka.
"Namanya siapa sayang?"
tanya Brayen pada anak itu."Lica om!"
jawap anak itu dengan senyumnya sungguh imut sekali, usianya sekitar 5 tahunan, tapi dari tadi dia tidak melihat Mamanya."Oh namanya Lica!"
"Bukan om ...!"
"Tadi katanya Lica dek!"
"Lica Om bukan Lica!"
ucapnya cedal."Maksudnya dek?"
Kemudian Tiara mengambil alih perhatian anak itu.
"Maksud dia itu Risa, iya kan dek!"
Risa pun mengangguk."Ni ... Kakak kasih eskrim buat kamu, yaudah kakak main dulu ya, oh iya Mama kamu mana?"
Risa pun menunjuk ke sesorang perempuan yang sedang membeli makanan kemudian tersenyum ke arahnya."Oh yaudah, jangan jauh-jauh dari Mama ya!"
ucap Tiara mencium Risa kemudian pergi bersama suaminya.Saat sedang duduk di bangku taman tiba-tiba Brayen berpikiran untuk menjahili istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah SMA [Tamat] Belum Revisi, Hati-hati Sakit Mata!
RomanceCerita ini mengisahkan tentang perjodohan antara dua orang remaja yang sama sekali tidak saling mencintai, terus bersama walaupun penuh dengan tekanan dan juga rasa benci. Apakah mereka bisa membina rumah tangga mereka?