"Hua ... papa jangan cium!" ucap Rey yang meminta turun agar dia bisa memeluk Tiara.
"Eh, gak boleh!" ucap Brayen yang masih masih menggendongnya. Rey tetap meronta.
"Brayen, udah dong. Siniin Rey!" ucap Tiara yang tidak tega melihat anaknya terus menangis.
Saat mereka sedang berjalan dan terus tertawa, Diva dan Kito juga ada di sana, mereka pun bertemu.
"Diva!" teriak Tiara kegirangan. Dia langsung berlari menghampiri Diva yang tersenyum ke arahnya.
"Tiara!"
Mereka pun saling berlari dan berpelukan dengan erat, hingga terguling di tanah berumput.
"Gue kangen sama lo, Div! Hiks ...."
"Gue juga, Ra. Hiks ...."
Mereka terus berpelukan dalam keadaan terguling dan terus menangis karena bahagia. Ets, soal Brayen jangan ditanya. Dia dan Kito malah sibuk bermain dengan anak-anaknya.
Tiara dan Diva pun berjalan bersama Diva keliling Taman, mereka sangat rindu karena sudah 3 tahun lebih tidak bertemu.
"Dasar cewe, kalo ketemu aja, langsung lupa sama anak!" ucap Brayen kesal karena Tiara tidak membawa Rey.
"Iya tu, dikira kita kaga rindu kali!" ucap Kito yang menggendong putranya. Anak Kito juga cowok lo!
"Idih, najis. Homo!" bentak Brayen.
"Gak papa sih, dulu yang ngelonin lo waktu tidur ya gue. Haha ...."
"Najis!" ucap Brayen tertawa, karena mereka dulu memang seperti itu, karena sudah dianggap seperti saudara sendiri.
***
"Div, itu maya 'kan?" tanya Tiara.
"Eh, iya tu, kok sama anak. Tapi gak ada ayahnya."
"Eh, dia itu HDLN!" ucap Tiara dengan heboh. 'Hamil di luar nikah.'
"What? Buset tu cewek."
Saat sedang duduk di Taman, Maya mengajak anaknya untuk menghampiri mereka berdua.
"Wih, si 2 cupu ketemu lagi, nih!" ucapnya mengejek.
"Cupu-cupu gini juga udah ada suami, ya 'kan, Div!" ucap Tiara balik mengejek.
Maya pun terdiam, mungkin karena kesal dia manampar Tiara.
Plak ....
"Maksud lo apa, ha!" bentaknya."Apa? Lo cari masalah sama gue!" bentak Tiara kembali, kemudian mendekat.
Plak ....
"Ini balesan gue, waktu lo nyoba hancurin keluarga gue!"Plak ....
"Ini balesan karena lo udah ngehina kita!"Plak ....
"Ini balesan buat lo, selama kita masih SMA, gue udah lama nunggu waktu ini!" bentak Tiara yang sudah sangat emosi. Diva hanya diam, dia tidak menyangka jika Tiara bisa se galak ini.Bruk ....
Tiara mendorong tubuh Maya hingga tersungkur, Maya yang ketakutan pun ingin berlari. Namun, saat dia berbalik, ada mobil dari arah lain yang ingin melintas. Alhasil dia tertabrak mobil itu."Aaa ...," teriak Maya.
Brak ....
"Maya!" teriak Tiara dan Diva bersamaan. Mereka berdua pun menghampiri Maya yang sudah tidak sadarkan diri.
"Mama ...!" Anak kecil itu menangis tersedu-sedu menyaksikan mamanya yang sudah bersimpah darah.
"Maya! Bangun May, lo gak papa 'kan?" Tiara terus mengguncang bahu Maya, tak lama kemudian banyak orang yang berkerumun.
"Pak, tolongin temen saya. Dia kena tabrak lari, Pak!" ucap Tiara kebingungan.
Kemudian warga pun mengecek keadaan Maya yang sangat mengenaskan, mulut yang menganga lebar dan penuh darah, mata yang melotot. Dia pasti banyak kehilangan darah, karena darah masih terus mengalir dari hidung, mulut dan telinganya.
"Inalilah wa inalilahi rojiun," ucap seorang pria tua di sebelah Maya.
"Inalilahi wa inalilahi rojiun," ucap semua orang yang mengerumuninya.
"Pak, tolong urus Maya ke rumah sakit, karena keluarga dia semua jauh, saya bakal kabarin keluarganya," ucap Tiara, dia kenal dengan tantenya Maya. Karena dulu dia adalah sahabat Almarhumah ibunya.
Brayen dan Kito yang masih duduk pun penasaran karena ada ramai-ramai, mereka pun ikut mendekat, mereka juga sangat kaget dengan berita ini.
***
"Bray, gue kangen mama," ucap Tiara menunduk. Sebenarnya Tiara selama ini tidak baik-baik saja. Namun, dia menyembunyikan keterpurukannya dari keluarga kecil ini, dia tidak mau orang yang dia sayang ikut bersedih.
"Ra, gue tau kok, akhir-akhir ini, lo sering ngelamun, pasti mikirin itu 'kan?" ucap Brayen yang memeluk Tiara dari belakang.
"Gue kangen mereka," ucap Tiara yang sudah tidak bisa menahan kesedihannya.
"Ra, gue tau kok, sini peluk gue! Gue janji, bakal terus jagain lo dan ngehibur lo, sama anak kita yang imut dan ganteng, kaya gue," ucap Brayen menaik turunkan alisnya, Tiara pun tersenyum kemudian memeluknya.
End ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah SMA [Tamat] Belum Revisi, Hati-hati Sakit Mata!
RomanceCerita ini mengisahkan tentang perjodohan antara dua orang remaja yang sama sekali tidak saling mencintai, terus bersama walaupun penuh dengan tekanan dan juga rasa benci. Apakah mereka bisa membina rumah tangga mereka?