Karya: Leni Marlina
Hari ini adalah hari Minggu, berarti Brayen sudah libur kerja. Mereka berniat untuk pergi ke pantai Ancol dan menggunakan mobil sport hitam untuk pergi jalan-jalan.
"Kamu laper nggk?"
tanya Brayen mengawali."Belom laper sih!"
"Yaudah, langsung ke Ancol ya!"
"Iya oke."
Mereka hanya diam, Tiara tertidur di dalam mobil setelah beberapa jam perjalanan. Hingga mereka sudah tiba di pantai Ancol, Brayen pun membangunkan tiara.
"Sayang, bangun,"
ucapnya mengguncang bahu Tiara. Namun tidak ada sahutan, akhirnya pun,Cup ....
Brayen mencium bibir Tiara agar segera bangun karena kehabisan oksigen."Emh ... Brayen!"
Tiara mendorong tubuh Brayen yang berada di hadapannya."Salahnya gak bangun! Ayok keluar udah nyampe!"
Brayen pun keluar dari mobil membuka kan pintu untuk istrinya.
Kini mereka berjalan beriringan, banyak sekali yang menatap Brayen dengan rasa memuja hingga Tiara pun kesal, mereka sedang memesan eskrim, kebetulan pelayannya perempuan, Dia senyum-senyum dengan Brayen padahal Brayen hanya diam saja dengan muka datar. Seketika Tiara tersenyum karena memiliki ide agar suaminya tidak di goda."Aduh yank, anak kamu pengen makan itu tu! Abis beli eskrim kita beli sate ya!"
ucap Tiara mengelus perutnya yang tidak buncit.Brayen pun sedikit bingung, apakah Tiara hamil? Brayen pun hanya mengiyakan ajakan istrinya.
"Iya sayang,"
Brayen ikut mengelus perut Tiara, seketika pelayan itu tidak senyum-senyum lagi."Istrinya hamil ya mas?"
ucapnya memaksa untuk tersenyum."Iya mbak, lagi nyidam ni!"
ucap Brayen tersenyum."Nih eskrimnya, semoga lancar saat persalinan ya mbak,"
ucapnya tersenyum kecut.Tiara hanya diam memasang muka sombong, kemudian mengajak suaminya berjalan lagi, dia berjalan mundur menghadap suaminya dengan tawa yang meledak, membuat Brayen sangat senang saat melihat istrinya bahagia.
"Haha ... Kamu liat gak tadi ekspresi pelayan cewek itu, haha ...!"
ucap Tiara masih dengan tawanya."Kamu beneran hamil?"
tanya Brayen cengo."Ya ampun, itu cuma akal-akalan aku aja!"
ucap Tiara kemudian menggandeng tangan Brayen, menempelkan pipinya di bahu kokoh suaminya."Kamu kalo punya anak pengen cewek apa cowok?"
tanya Brayen pada Tiara.Tiara pun diam dengan mengetuk keningnya menandakan seperti sedang berfikir.
"Aku cewek!"
ucap Tiara."Cowok Ra, Aku maunya cowok!"
ucap Brayen memaksa."Nggk pokoknya!"
"Ish ... kan yang bikin aku!"
ucap Brayen."Kamu itu cuma nitip bibit! Yang nampung juga aku!"
ucap Tiara menyilangkan tangannya di dada."Nih ya aku kasih tau Ra, siapa yang nanem pasti dia yang panen!"
Brayen tetap tidak ingin mengalah."Yaudah kita liat aja nanti, kalo punya anak, cewek apa cowok!"
"Oke,"
jawab Brayen kemudian mencepatkan langkahnya membuat Tiara tertinggal."Brayen ... tungguin aku!"
Tiara berteriak kemudian mengejar suaminya.Bukanya berhenti, Brayen malah bertambah lari membuat Tiara terus mengejarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah SMA [Tamat] Belum Revisi, Hati-hati Sakit Mata!
RomanceCerita ini mengisahkan tentang perjodohan antara dua orang remaja yang sama sekali tidak saling mencintai, terus bersama walaupun penuh dengan tekanan dan juga rasa benci. Apakah mereka bisa membina rumah tangga mereka?