10: Roller coster

13.1K 990 20
                                    

____________________

Sesuai ucapannya tadi pagi,Hero benar benar menunggu Lea di parkiran. Ia sudah duduk diatas motor hitam kesayangannya sambil memainkan ponselnya.

Lea yang berjalan terpincang pincang menatap Hero heran. Ia sangat berterima kasih pada Hero,karenanya,Lea bisa mendapatkan nilai dari pak Maman.

"Hero?" Panggil Lea. Hero menatap Lea kemudian memasukan ponselnya ke dalam saku celana.

"Ayo!" Ujar Hero langsung memberikan helm kepada Lea. Sedangkan Lea masih bingung dan menatap Hero dengan tatapan tak percaya.

"Hero dari tadi nungguin Lea? Dari jam tiga?!" Jerit Lea dengan ekspresi terkejut.

"Hmm" jawab Hero santai. Tangannya masih setia menggantung helm untuk diterima Lea.

"Berarti udah dua jam dong?" Gumam Lea sambil menunduk. Ia kemudian menegakan tubuhnya dan menatap manik mata cokelat terang milik Hero.

"Hero,maafin Lea ya? Hero udah nunggu lama lama. Lea minta maaf,Lea gak tau kalo kamu masih nunggu. Sumpah! Lea gak tau! Plis maafin Lea yah?" Cerocos Lea sambil menangkupkan kedua tangannya dan memasang ekspresi puppy eyes nya.

"Hmm. Udah gue maafin. Sekarang nih,terima helm nya. Tangan gue pegel!" Sahut Hero,santai seperti biasa.

"Ah,iya!" Lea kemudian menerima helm milik Hero dan memakai nya.

Lea memang pulang terakhir karena harus menyelesaikan beberapa tugas kelompok yang harus dikumpulkan besok. Karena hal itu,Lea membuat Hero menunggunya selama dua jam.

"Naik" perintah Hero. Lea mengangguk dan kemudian naik keatas motor Hero.

Hero kemudian mulai melajukan motornya membelah jalanan kota.

Diperjalanan,suasana hening tidak ada yang berbicara. Sampai akhirnya lima belas menit kemudian,Hero menghentikan motornya dihalaman rumah Lea.

"Hero,makasih ya udah mau nganterin. Mau mampir gak?" Tawar Lea ketika turun dari motor Hero.

"Gak usah." Tolak Hero.

"Oke. Kalo gitu Lea masuk dulu ya?" Ketika hendak membalikan badannya,tangan Lea dicekal oleh Hero.

"Nanti malem lo sibuk gak?" Tanya Hero dengan sedikit gugup.

"Emm,kayaknya nggak deh!" Balas Lea mencoba berfikir fikir.

"Oke. Nanti abis isya gue jemput!"

"Hah?!" Beo Lea masih tak mengerti.

"Ck. Lemot lo gak ilang ilang!" Hero berdecak.
"Nanti. Abis shalat isya. Gue. Jemput!" Ulang Hero penuh penekanan.

"Loh? Emang mau kemana?" Tanya Lea heran.

"Banyak tanya! Yang penting ntar lo siap siap. Jangan ngaret gue gak suka!" Peringat Hero kemudian mulai menstater motornya dan melesat pergi dari halaman rumah Lea meninggalkan Lea yang masih terbengong.

"Tadi Hero ngomong apa sih?" Gumam Lea. Tak mau ambil pusing,Lea segera memasuki rumah.

***

Malam ini,tepatnya pukul tujuh,setelah Lea selesai melaksanakan shalat isya,ia berdiri dihadapan lemarinya sambil memilih milih baju yang akan ia kenakan.

Tidak biasanya Lea ribet dalam memilih pakaian ketika akan bepergian,tapi kali ini gadis cantik itu seolah sangat memperhatikan tampilannya. Apa semuanya karena Hero?

"Ishh. Lea pake baju apa ya? Yang ini,apa yang ini?" Monolog Lea sambil memasangkan dua baju didepan tubuhnya.

"Norak." Lea melempar baju itu sembarang dan mulai memilih lagi.

HE IS MY HERO [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang