__________________
"Wahhhh nyari mati tu si Berber!!" Ujar Axele menggebu.
Tadi,baru saja Hero menceritakan tentang ancaman Berland kepada kedua sahabatnya menyangkut Lea. Bukan keinginan nya sebenarnya,Sam yang memang memiliki insting yang kuat memaksa nya.
"Hmm. Gue juga heran kenapa dia bisa tau kalo kemaren gue nganterin si Lea?" Ujar Hero santai. Dalam keadaan seperti inipun ia tetap terlihat santai dan tenang. Pemegang prinsip sejati 'stay cool'.
"Berland itu punya banyak mata mata Ro!" Sahut Sam datar.
"Sekarang gue harus gimana?" Tanya Hero meminta pendapat pada kedua sahabatnya ini.
"Mau gak mau lo harus lindungin si Lea mulai sekarang" ujar Sam santai.
"Maksud lo?" Tanya Hero tenang.
"Lo tau betul maksud gue!" Kata Sam datar.
"Gue setuju sama si Sam. Gimana juga Lea jadi kebawa masalah lo sama Berland gara gara lo juga Ro!" Cerca Axele.
"Hmm gue tau" sahut Hero santai.
"Terus lo mau gimana?" Tanya Axele penasaran.
"Untuk sekarang,kita awasin Lea dari jauh!"
***
"Hiks hiks hiks"Lea terus terisak sambil memeluk lutut nya sendiri. Katakan saja Lea adalah gadis lemah! Tapi memang seperti itulah dia,dia tidak berani melawan. Dia tidak berani menyakiti perasaan orang lain.
Lea belum pernah sekecewa ini sebelumnya,orang yang dulu menjadi sahabatnya kini berpindah haluan menjadi musuh bebuyutannya. Tapi tak apa! Lea masih menganggap orang itu sahabatnya. Lea baik bukan?
Lea terus terisak sambil mengusap kasar air mata yang terus turun itu. Lea menjadi korban pembulian. Dan apa kalian bisa menebak siapa pelakunya?
Mari kita beri sambutan kepada sang pelaku yang tak lain adalah Vanya Azmeralda!
Flashback on
"Lo itu munafik banget ya?! GUE BILANG JAUHIN KAK BAYU BEGO!!" Vanya terus saja menjambak rambut Lea yang tengah meringis karena kesakitan.
"Lea udah jauhin kak Bayu,Vanya" ujar Lea masih tetap tenang.
"LO PIKIR GUE GAK TAU HAH?! KEMAREN SI BAYU NYAMPERIN LO KE KELAS KAN?! NGAKU LO?!" Vanya sudah seperti kesetanan sekarang ini. Ia terus menjambak rambut Lea tanpa belas kasih.
"Aww" ringis Lea. Perlahan air matanya jatuh.
Tadi ketika Lea ijin ke toilet,Vanya beserta kedua teman barunya mengunci pintu toilet entah bagaimana. Jam pelajaran masih berlangsung,dan sangat tidak mungkin akan ada orang yang menolong Lea.
"DASAR MUNAFIK! GUE BENCI SAMA LO!" Kedua dayang dayang Vanya mendorong bahu Lea sampai Lea terjatuh kelantai sambil bersandar ke tembok.
"Kita abisin aja Nya?" Kata Sinta-teman baru Vanya sambil bersedekap.
"Iya. Biar tau rasa hukuman buat penghianat itu kayak apa!" Sinis Gea sambil mendorong dahi Lea dengan jari telunjuk nya.
Lea menangis terisak,ia tidak berani melawan karena takut. Lea tidak menyangka Vanya akan berbuat seperti ini kepadanya. Padahal dulu mereka begitu dekat. Tapi kenapa hanya karena masalah Bayu mereka menjadi sangat jauh?
"Lo tau nggak?! Gue suka sama Bayu udah sejak SMP! Gue ngejar ngejar dia udah dari dulu,jauh sebelum lo kenal dia!" Ketus Vanya.
"Tapi apa?! Kenapa lo malah muncul di antara gue sama Bayu hah?! Lo tau gue cinta sama dia kan?! Dasar munafik!" Vanya berdecih sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS MY HERO [TAMAT]
Fiksi RemajaNamanya,Hero Noah Alexander Manusia kelewat tampan yang memiliki milyaran pesona. Si pemilik jiwa yang damai yang mampu menjerat ribuan wanita dalam satu kali senyuman. Tenang dan damai sepertinya sangat cocok menggambarkan sifatnya. Pelindung manus...