Holla!
Happy saturday night😂Masih melek?😂
Yang malam minggunya di kamar aja terus gabut, sini aku temenin😆
Eh wait, vote dulu yuk!
Happy Reading Guys💕
"Temen-temen jangan dulu pulang ya. Minta waktunya sebentar," ujar Fahmi di depan kelas.
Terdengar banyak helaan napas dari anak-anak. Begitu juga aku. Wajar sih. Ini udah sore, lelah karena kuliah seharian, badan udah lengket. Rasanya pengen cepat-cepat pulang ke kosan terus mandi.
"Kita kan disuruh bagi kelompok buat presentasi mata kuliah Pak Arul. Nah, sistematika pembagiannya mau kayak gimana?" tanya Fahmi sang ketua kelas.
Ini bukan Fahmi mantan presiden BEM lho ya. Ini Fahmi teman sekelasku. Kalo Kang Fahmi mantan Presiden BEM itu seangkatan sama Kang Fikri.
"Terserah deh mau gimana sistematikanya. Yang penting cepet," celetuk seseorang dengan nadanya yang sarat bahwa dia ingin cepat pulang. Terlalu lelah mungkin.
"Yaudah. Bagi sesuai urutan absen aja ya," ucap Fahmi. Kami semua mengangguk setuju.
10 menit berlalu dan kelompok untuk presentasi pun sudah terbentuk. Setelah selesai, satu persatu dari kami keluar meninggalkan ruang kelas.
Aku yang hendak berdiri mengurungkan niatku. Sebab, Fitri dan Zahra menghampiri mejaku.
"Kita kerja kelompok sekarang yuk, Ir!" ujar Zahra. Aku menautkan kedua alisku.
"Kita kebagian kelompok pertama," ujar Fitri yang menjawab kebingunganku.
Aku menghembuskan napas panjang. Sial!
"Harus banget sekarang?! Kan masih seminggu lagi," tanyaku.
"Kita berdua gak bisa kalo besok-besok. 4 hari kedepan ada pengkaderan Ormawa, terus kita jadi panitianya," jelas Zahra. Ternyata ada yang lebih sibuk dariku.
"Dan kerja kelompok hari sabtu minggu itu haram," cengir Fitri.
Ish, dasar kaum rebahan! Eh, aku juga termasuk deng. Gak enak banget weekend diganggu sama kerja kelompok.
"Yaudah. Mau kerja kelompok di mana?"
"Perpustakaan yuk!" jawab Fitri dengan ceria. Nih anak gak cape apa seharian kuliah? Kok masih bisa pasang muka seceria itu sih?
Dengan sisa tenaga, aku bangkit dari duduk dan pergi ke perpustakaan bersama Zahra dan Fitri. Sumpah, aku lagi males banget.
"Irsa, udah dapat bukunya?" tanya Fitri yang menghampiriku di jajaran rak buku ilmu pendidikan.
Aku menunjukkan dua buku dengan judul Andragogi dan Mendidik Anak SD Kelas Tinggi. "Ini udah."
Fitri mengangguk. Lantas aku mengikuti Fitri menuju meja. Di sana Zahra tengah sibuk dengan laptopnya.
"Kita mau bikin apa dulu nih? Ppt atau makalah dulu?" tanya Zahra.
"Makalah mah nanti aja. Udah mumet nih, pengen balik," jawabku.
"Baru juga dimulai, Ir. Udah pengen pulang aja." Aku memutar bola mata mendengar sindiran Fitri.
"Andragogy is the science and arts of helping adults learn. Kalau di semester dua kita belajar pedagogik or the science and arts of teaching children. Nah, andragogi ini ilmu yang mempelajari bagaimana orang dewasa belajar," Zahra membaca kutipan di buku yang tadi kubawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say, "Hi!"
Romance"Maaf kak, aku nggak bisa nikah sama kakak," lirih Irsa. Jelas Arsya tidak menerima keputusan sepihak itu. "Nggak ada penolakan! Pokoknya kamu harus nikah sama aku, gimana pun caranya." Irsa mendongak dan menatap wajah Arsya yang sedang menyeringai...