16. The Awkward

3.5K 133 23
                                    

Happy Reading Guys💕


{Irsa Humaira Baryn}

Selepas keluar dari kelas aku bergegas menuju gedung perpustakaan. Aku bermaksud untuk mengerjakan tugas yang diberikan Pak Ahmad minggu kemarin. Sebenarnya, aku bukan termasuk kaum yang mengerjakan tugas mepet dengan deadline. Namun, tugas tidak hanya satu dan deadline-nya minggu ini.

"Assalamu'alaikum, Bu," sapaku dengan seulas senyum seraya masuk.

"Wa'alaikumussalam. Eh, Irsa. Sendirian aja nih," balas Bu Fatma -penjaga perpustakaan.

"Iya, Bu. Biasa, tugas mandiri." Bu Fatma mengangguk.

"Ke sana dulu ya, Bu," pamitku seraya menunjuk tempat loker.

Setelah Bu Fatma kembali mengangguk aku melanjutkan langkah menuju loker. Membuka pintu loker lantas memasukkan tasku. Aku kembali bergegas menuju rak buku. Memilih beberapa buku untuk dijadikan referensi tugas. Merasa semua kebutuhanku terpenuhi, aku menaiki tangga menuju ruang referensi di lantai dua. Ruangan ini khusus bagi mahasiswa yang tengah mencari referensi untuk skripsi maupun untuk tugas lainnya. Aku senang mengerjakan tugas di ruangan ini, karena tidak begitu banyak pengunjung perpustakaan yang menjelajah area ini. Cukup hening dan aku akan fokus mengerjakan tugas.

Mencari salah satu meja dekat jendela. Ini tempat favoritku. Meletakkan beberapa buku dan laptop, lantas menarik salah satu kursi untuk kududuki. Menyalakan laptop, setelah itu membaca beberapa buku yang relevan dengan tugas yang akan aku selesaikan.

Dua jam sudah aku berkutat dengan laptop dan beberapa buku. Tugasku hampir selesai, sisa 20 persen lagi. Karena pegal, aku meregangkan kedua tanganku. Ponsel yang kuletakkan di samping laptop bergetar. Layarnya menampilkan nama Hasby, lantas aku mengangkat sambungan telepon itu.

"Ir, lo di mana dah? Kelas lo udah kelar kan hari ini?"

Memang, hari ini aku hanya ada jadwal di pagi hari. Itu pun hanya dua mata kuliah.

"Iya, gua di perpus."

"Ngapain dah lo di perpus?"

"Nyuci baju!" Terdengar suara gelak tawa Hasby di seberang.

"Gua ke sana ya?!"

"Serah!" Setelah itu aku langsung mengakhiri panggilan.

Kembali fokus pada tugas. Pokoknya hari ini tugas Pak Ahmad harus selesai. Karena deadline-nya besok. Selang 10 menit, ponselku kembali bergetar. Kali ini layar ponsel menampilkan pop up chat dari Hasby.

Hasby : Lo di mana?

Aku segera mengetik balasan untuknya.

Irsa : Ruang referensi.

Setelah mengirim balasan pada Hasby, tak lama ia menyusulku dan duduk tepat di sampingku. Namun, aku tak bergeming. Aku memilih fokus mengerjakan tugas.

"Nih," ujarnya seraya menyodorkan susu full cream dalam kemasan kotak yang biasa kubeli.

Aku yang sedang mengetik seketika berhenti, lantas menolehkan kepala ke samping kiri lengkap dengan tatapan protes. "By, ini perpustakaan!"

"Iya, gua tahu. Siapa yang bilang ini tempat nyuci baju," balas Hasby santai.

"Terus itu apa?" tanyaku dengan tatapan mengarah pada kotak susu yang diletakkan di samping buku.

"Anak kecil aja tahu itu susu kotak, Ir."

Aku memejamkan mata beberapa detik lantas menghembuskan napas. "Maksud gua, kenapa lo bawa ke sini?!"

Say, "Hi!"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang