14. One Day With Hasby

2.9K 122 10
                                    

Holla!

Aku update cepet, nih😂

Oh iyaa, stay calm and healthy yaa

As always, vote dulu yes👌

Here we go

Happy Reading Guys💕

Sebenarnya hari ini Irsa tidak ada jadwal kuliah. Namun, berhubung ia harus mengikuti rapat Himpunan untuk membahas evaluasi dari acara yang telah diselenggarakan. Jadi, di sinilah Irsa berada. Di PKM lantai dua.

"Berangkat sekarang gak? Yang lain udah di Kalian," ucap Riska -bendahara Himpunan- sembari menyentuh pundak Irsa yang tengah duduk di pelataran PKM.

Sudah menjadi tradisi memang.  Setiap selesai rapat evaluasi suatu acara, semua anak Himpunan berkumpul untuk sekadar makan bersama. Hitung-hitung sebagai reward karena mereka telah sukses menyelenggarakan suatu acara.

Irsa menaikkan satu alisnya. "Tumben di Kalian."

Riska akhirnya ikut duduk di samping Irsa. "Soalnya kemarin Kang Evan udah booking di sana."

Irsa mengangguk mengerti. Kang Evan adalah ketua baru Himpunan. Dan acara yang diselenggarakan kemarin merupakan project terakhir Kang Fikri sebelum ia lengser.

"Kayaknya aku gak ikut deh untuk yang sekarang ini."

"Lho, kenapa?"

Irsa tersenyum simpul. "Pengen cepat pulang aja. Soalnya cucian numpuk."

Riska terkekeh. "Yaelah. Kalo masalah itu mah aku juga sama. Kan bisa hari minggu nyucinya."

"Pengen rebahan total aja hari minggu mah," ujar Irsa dengan menampilkan deretan giginya yang rapi.

Riska tergelak mendengar ucapan Irsa. "Yaudah. Kalo gitu, aku ke Kalian dulu. Kamu hati-hati pulangnya."

Irsa mengangguk seraya mengacungkan jempol kanannya. Riska bangkit dari duduknya lantas  berjalan menuju Kalian setelah mengucapkan salam.

"Rapatnya udah kelar, Ir?"

"Udah. Lo masih lama di lab bahasanya?"

"Bentaran lagi kok."

"Jangan lama, By!"

"Siap, Neng!"

Irsa memutar bola matanya malas. Kemudian ia memutuskan sambungan. Sebelumnya, ponsel Irsa berdering setelah kepergian Riska. Rupanya, itu telepon dari Hasby.

Sebelum berangkat ke kampus, Irsa berencana untuk pulang bersama Hasby. Berhubung Irsa tidak ikut acara makan bersama, maka ketika rapat selesai Hasby yang tengah latihan di lab bahasa juga selesai. Namun, ia harus menunggu sebab Hasby belum menyelesaikan latihannya.

Mengusir sepi, Irsa menyalakan laptopnya. Ia mengerjakan makalah yang belum sempat digarap. Iya, itu adalah makalah untuk mata kuliah Pak Arul. Irsa mengerjakan makalahnya, sedangkan Zahra dan Fitri mengerjakan Ppt-nya.

"Lagi ngerjain apa, Ir?"

Irsa terlonjak kaget. Bagaimana tidak? Hasby tiba-tiba sudah duduk di samping Irsa. Entah kapan ia sampai di PKM.

Ia melihat sekilas jam yang ada di pergelangan tangannya. "Lebih 30 menit dari perjanjian," ucap Irsa dengan tatapan datar mengarah ke Hasby.

Yang ditatap datar malah cengengesan tanpa dosa. "Harusnya lo bersyukur. Karena gua telat, lo bisa ngerjain tugas."

Say, "Hi!"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang