DUA

234 97 27
                                    

Sebelumnya jangan lupa vote and comment.
Hargailah karya author!

***

Semua akan berubah pada waktunya, jadi tunggulah waktu itu datang.
-Author

***

Sebuah mobil sport hitam memasuki pekarangan rumah. Seorang pria yang baru saja keluar dari mobil itu langsung pergi masuk ke rumah. Yap dia adalah Rey.

Dia masuk dan melihat rumahnya sepi sekali. Tapi dia tidak peduli dan memilih untuk pergi ke kamarnya dan istirahat. Ia sangat lelah hari ini.

"Huftt..." kata Rey sambil membaringkan tubuhnya di atas kasur. Ia menatap langit langit kamarnya. Ia tersenyum tipis, kemudian bangkit dari tidurnya.

"Ga ada perubahan apapun." katanya pelan.

Ia keluar menuju balkon kamarnya, ia membutuhkan udara segar. Ia menghirup udara dalam dalam. Ia mengambil batang rokok yang ada di sakunya, kemudian menyalakannya. Mungkin itu akan menenangkan pikirannya.

***

Chaca sedari tadi pagi sampai pulang sekolah dibuat penasaran oleh sahabatnya, Bila. Ia merasa ada yang berbeda dengan Bila hari ini. Ia dapat melihat dari sorot matanya.

"Bill, pulang bareng gue yuk! Gue mo cerita ama lu." kata Chaca mengikuti Bila sampai di parkiran.

"Kan gue bawa mobil sendiri Cha, nanti gue telphone lu. Lu boleh crita sepuasnya." kata Bila menolak Chaca.

"Yaudah anterin gue pulang aja kalo gitu. Gue critanya didalem mobil aja, gimana?" tanya Chaca lagi. Ia tidak akan berhenti sampai ia mendapatkan alasan yang masuk akal.

"Iya udah deh, terserah lu aja." kata Bila kemudian. Ia menyerah, percuma saja ia melawan batu.

"Yesss okeee, gitu dong dari tadi." kata Chaca sambil tersenyum.

"cepet masuk, atau gue tinggal." ucap Bila kemudian.

Saat diperjalanan menuju rumah Chaca, ia kemudian bertanya kepada Bila. Ia sudah penasaran, dan dia sudah tidak bisa menahan rasa penasaran.

"Emmm Bill." panggil Chaca sambil melihat kearah Bila yang sedang menyetir. "Bil gue mo nanya."

"Nanya apa elah?"

"Lu ada masalah apa? Gue liat akhir akhir ini mata lu agak sembab, dan lu keliatan ga baik-baik saja." kata Chaca khawatir.

"Hah? Gue ga ada masalah Chaaa... Lu ga usah khawatir. Kalo gue ada masalah gue juga bakal crita sama elu kok Cha." kata Bila meyakinkan Chaca.

"Tapi mata lu keliatan kalo ga baik-baik saja. Emang mulut lu bilang gapapa, tapi mata lu. Tatapan mata lu ga bisa bohongin Bil. Kalo emang lu gamau crita sekarang, its okey. Gapapa, gue selalu siap dengerin cerita lu kok." kata Chaca sambil tersenyum kearah Bila.

"Em dah sampe Cha." kata Bila memarkirkan mobilnya didepan rumah Chaca.

"Okey, makasii. Mampir ga?" tawar Chaca.

"Ga dulu deh. Dah sore juga." tolak Bila.

"Yaudah deh, ati ati yak." kata Chaca kemudian keluar dari mobil.

Long JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang