Haiii!
Apa kabar?
Pengen banyak bacot, tapi males :(
Dahlah, langsung ke ceritanya aja^-^
Hayuk meluncur ✈️✈️***
Bel istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu, tapi Bila tidak juga beranjak dari tempat duduknya. Ia memilih duduk di kelas sambil membaca novel yang belum habis dibacanya. Dan hal itu membuat Chaca harus pergi ke kantin sendiri, seperti jomblo. Yakan emang jomblo, gimana sih?
Suasana kantin saat ini lumayan ramai, karena ia sendiri ini adalah kesempatannya untuk mengatakan kepada Rey tentang kejelasan hubungan Bila dan Rey. Tentu setelah ia memesan makan, ia langsung mencari meja yang Rey tempati. Hal itu tidak sulit, karena jika ada Alex, disitu ada Rey dan Farel. Ia langsung menghampirinya, dan duduk disebelah Alex.
"Ngapain lo Cha? Kangen ya?" tanya Alex yang terkejut dengan kedatangan Chaca. Apalagi ia langsung duduk disamping Alex, ditambah ia tidak mengusir Alex seperti biasanya.
Chaca memutar bola matanya jengah, "Pede abis lo Lex! Gue kesini karena mau ngomong sama Rey!" jawab Chaca sambil mencampur es miliknya.
Rey yang merasa namanya terpanggil langsung mendongak, "Kenapa? Kalau lo mau nembak gue, gue tolak!" ujar Rey membuat Farel tertawa, dan Alex kesal.
"Gila apa gue nembak lo! Gini ya Rey, gue mah setia," jawab Chaca sombong. Setia? Bahkan pacar saja dia tidak punya astaga Chacaa.
"Okey, trus mau ngomong apa? Soal tadi pagi?" kini gantian Farel yang bertanya. Dan Chaca mengangguk sebagai tanda ia mengiyakan.
"Lo sebenarnya serius gak sama Bila? Kalau gak, udahin sekarang dan plese jauhi Bila! Lo tau gak, udah banyak beban yang Bila tanggung, gue berharap dengan Lo sama Bila, itu bisa bikin Bila bahagia." ujar Chaca serius, ia bahkan tidak pernah memperdulikan hubungannya. Yang ia pedulikan hubungan orang-orang yang ia sayang.
"Gue serius, dan soal beban yang Bila tanggung, emang dia kenapa?" tanya Rey khawatir.
"Adalah, suatu saat lo pasti bakalan tau sendiri. Sekarang sono samperin tuh bocah di kelas, sama bawain makan. Dia belum makan btw," perintah Chaca, dan ya Rey langsung membayar pesanannya dan membeli roti untuk Bila.
"Emang ada apa sih Cha?" tanya Alex yang sudah terlanjur penasaran. Dan Chaca lupa jika ia seharusnya bicara tentang hal ini berdua saja, tanpa dua makhluk pengganggu seperti Alex dan Farel.
"Gak papa, dah cepat makan Lex!" ujar Chaca, dan Alex langsung makan. Entah kenapa Alex senang jika Chaca perhatian seperti ini.
"Udah mantan, jangan pacaran di depan jomblo! Gak baik!" ujar Farel yang memang mengetahui kisah Alex dan Chaca. Ya Alex dan Chaca dulu pernah pacaran, dan berakhir putus karena Alex waktu itu memilih perempuan lain, dan meninggalkan Chaca. Itulah kenapa Chaca sampai saat ini masih benci dengan Alex.
"Gak usah bahas masa lalu!" ujar Chaca marah. Ia kemudian meninggalkan meja tersebut, dan pindah ke meja kosong lainnya.
Alex kemudian menatap Farel dengan tatapan membunuhnya, ia siap menerkam kapan saja. "Itu mulut lo bisa gak kalau ngomong jangan asal! Gue sumpel lama-lama!" ujar Alex geram, ia juga lebih memilih meninggalkan Farel sendiri dan menemani Chaca.
"Dasar baperan! Untung jomblo!" ujar Farel kemudian melanjutkan acara makannya.
***
Berdiam diri di kelas bukanlah hal yang buruk, lagi pula suasana saat ini sangat menenangkan. Dari bangun tidur yang berharap hari ini hari yang menyenangkan, namun nyatanya hari ini hari yang sangat memberi kejutan. Pertama, orang tua Bila pulang dan tidak peduli kepada Bila. Tapi hal itu sudah biasa. Kedua, ia bisa lega mengutarakan apa yang ada dipikirannya, dan mendapat jawaban yang tidak terduga. Ketiga, ia dilabrak Angel, dan dia menuduhnya mencuri jaket Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Journey
Diversosperjalanan panjang, yang enatah kemana akan membawaku pergi. mungkinkah ketempat baru atau ketempat yang sama dengan suasana baru. aku sendiri bahkan tidak tau kapan perjalanan ini akan berakhir. tapi percayalah bahwa aku akan melanjutkan perjalank...