TIGA

202 87 11
                                    

HAI APA KABAR? YA SEMOGA KALIAN BAIK OKEH.

KALO ADA TYPO BOLEH DIKOMEN KOK.

JANGAN JADI SILEN RIDERS.

***

"apa yang menjamin kamu kalau dengan begini kita akan berhasil?" tanya seorang perempuan paruh baya.

"dengan begini, dia akan terbiasa dengan luka." jawab seorang pria paruh baya.

"Dia tidak hanya terbiasa dengan luka, tapi juga biasa tanpa kasih sayang. Itu yang kau mau?" tanyanya dengan sinis.

"Jika dengan begitu dia bisa membenci kita, tidak masalah. Jika dia membenci kita, itu akan mempermudah kita untuk melepasnya." jawabnya kemudian pergi.

"Maafkan kita."

***

Pagi ini entah kenapa Rey merasa semangat untuk menjalani harinya. Entah seperti mendapatkan mukjizat bagi seorang Rey. Ia bahkan berangkat sekolah lebih pagi dari biasanya. Pukul 06.15 dia sudah berangkat.

Dari semalam ia tidak bisa berhenti memikirkan tentang Bila. Gadis aneh yang tidak takut ataupun terpesona terhadapnya. Padahal biasanya jika gadis lain yang diperlakukan seperti itu sudah baper, tapi dia lain. Itulah yang membuatnya menarik perhatian Rey.

Setibanya ia disekolah, ia langsung menuju ke kelasnya. Ia di kelas 11 IPA 3, kumpulan anak nakal, yang seharusnya masuk kelas IPS.

"not bad juga berangkat pagi." ucapnya pelan.

Sebelum ia sampai di kelas, ia melihat Bila sedang berjalan menuju kelasnya dengan lesu. Ia kemudian memutuskan untuk mengikutinya.

"Pagi juga tu anak berangkat. Mau kemana ya? " ucap Rey dalam hati.

Saat Bila tiba-tiba melihat kebelakang, entah kenapa ia tiba-tiba sembunyi. Padahal juga tidak mengapa jika Bila tau. Bahkan malah bagus, jadi ia tidak harus bersembunyi sembunyi.

Ia masih setia mengikuti arah kaki Bila pergi. Ia mengikuti Bila sampai di kantin sekolah.

***

Hari ini tumben sekali Bila berangkat pagi. Ia malas untuk sarapan dan memilih berangkat pagi.

Sampai disekolah, ia langsung keluar dari mobilnya dan menuju kelasnya, kelas 11 IPA 1. Ia berjalan melewati lorong yang masih sepi, wajar saja masih pukul 06.20.

Sampai dikelas, ia melihat sudah ada beberapa murid yang datang. Bisa digolongkan anak yang selalu datang pagi dan kutu buku.

Ia segera menyimpan tasnya, dan keluar kelas. Ia ingin mengisi perutnya yang sudah minta diisi sedari tadi. Wajar saja, hari ini ia tidak sarapan dirumah. Orang tuanya tidak pulang, dan hanya meninggalkan note yang menyuruhnya makan dan menjaga rumah.

"Bi, aku mau nasi goreng satu sama susu coklat ya!" ucap Bila kepada penjaga kantin.

"Siap non, tumben sarapan disini?" tanya penjaga kantin.

"Iya bi, tadi mau sarapan dirumah males. Ga ada yang nemenin." ucap Bila seadanya.

"Owalah yaudah atu non, ditunggu ya."

Bila memilih duduk disudut kantin. Sambil menunggu pesanannya, ia mengecek Handphonenya. Ia melihat banyak notifikasi, tapi tak berniat untuk membuka dan membalasnya.

Long JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang