DUA BELAS

107 54 24
                                    

Kembali lagi dengan author gabut :)
Makasih yang selama ini udah vote and comment :)
Hayuk meluncur ✈️✈️

***

"Paling orang salah alamat kali. Udah ya Rin lo positif thingking aja, ga baik negatif thingking mulu." ucap Rina kemudian pergi ke kamarnya.

Rina mencoba untuk tidur, tapi entah kenapa matanya tidak bisa diajak berkerja sama. Matanya bahkan sulit sekali untuk mengantuk. Ia bingung apa yang harus ia lakukan supaya ia tertidur.

"Ah gue telphone ayah atau bunda aja ya, lagian kayanya masih online sih." ucap Rina senang dan langsung mengambil handphonenya di atas nakas. Rina langsung membuka Handphonenya dan mencari nama ayah atau bundanya di daftar no telephon.

"Halo," ucap Rina, yang tak lama mendapat sautan dari seberang telephone.

"Iya halo sayang, kamu kenapa? Kok jam segini belum tidur." Tanya Riana lembut, beda sekali saat Riana berbicara dengan Bila.

"Bun Rina kangen, kapan bunda sama ayah pulang? Kasian Bila dirumah sendiri, dia juga agak kurusan lho." ucap Rina jujur, memang Bila sekarang terlihat lebih kurus daripada waktu terakhir mereka bertemu.

Riana tidak langsung menjawabnya, ia diam agak lama.

"Halo bun," ucap Rina lagi karena ia tidak mendapatkan jawaban dari sang bunda, Riana.

"Sayang, bunda sama Ayah Ridwan gak tau kapan pulangnya, soalnya perusahaan lagi ada masalah. Jadi kita harus urus masalah ini sampai selesai, baru kita pulang." Jawab Riana kepada Rina.

"Oh yaudah deh bun, gapapa. Semoga cepet selesai aja urusannya, dan cepet pulang, Rina sama Bila kangen sama bunda sama ayah." ujar Rina.

"Iya sayang, kita pasti pulang. Sekarang kamu tidur ya, udah larut."

"Iya bun, Rina tidur dulu. Good night bun," ucap Rina sebelum mematikan sambungan telphonenya secara sepihak. Ia tau itu tidak sopan, tapi bagaimana lagi.

***

Pagi yang sedikit mendung hari ini, hal ini membuat siapa saja ingin berlama-lama di kasur bersama selimut. Sama dengan yang dilakukan oleh Bila saat ini. Padahal jam sudah menunjukkan pukul enam, tapi ia tidak ada niatan untuk pergi dari ranjangnya. Untung saja saat ini sedang weekend, jadi tidak ada yang mengganggunya, tapi tidak tau dengan kakanya.

Tiba-tiba pintu dibuka oleh Rina dan langsung memperlihatkan Bila yang masih tidur. Rina kemudian berjalan mendekati ranjang dan menarik selimut Bila. Ia heran kenapa adiknya yang satu ini amat sangat malas bangun pagi.

"Bangun Bilaaaaaaa!" teriak Rina, merasa tidak mendapatkan respon, ia kemudian berinisiatif mengambil air dikamar mandi. Ia kemudian mencripatkan sidikit ke wajah Bila. Dan ya, hal itu berhasil membangunkan Bila.

"Anjir Bocor!" ucap Bila kaget. Rina yang melihat itu langsung tertawa.

"Aish ganggu tidur orang aja deh kak, masih pagi juga!" kesal Bila.

Rina yang mendengat itu langsung mendengus dan membuka tirai dikamar Bila. "Ini masih pagi! Udah jam enam Nabila putri. Cepet bangun, trus cuci muka, dan ganti baju. Kakak tunggu dibawah, kita joging hari ini." perintah Rina.

"Whatttt! Sana kakak sendiri, kalo gak ajak aja Dino, Itung-itung PDKT." ucap Bila malas.

"Kakak tunggu 5 menit, gak turun kakak seret kamu!" ancam Rina, hal itu berhasil membuat Bila bangun dari tempat tidur dan langung membasuh muka dikamar mandi.

Long JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang