DUA PULUH TUJU

159 27 37
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak :)
Hayuk meluncur ✈️✈️

***

"Rey?" Beo Bila ketika melihat Rey berada di depan pintu rumahnya.

"Kenapa? Kan gue janji bakalan jemput lo," ujar Rey.

Bila heran apakan Rey yang mengirimkan ia bunga? Atau siapa? Dan kalau itu Rey atau siapapun itu, kenapa harus bunga krisan. Apakah tidak ada bunga yang lain?

"Halo? Hei, kok bengong?" Ujar Rey sambil melambaikan tangan di depan wajah bengong Bila.

"Eh apa? Sory," ujar Bila gugup.

"Siapa Bil?" tanya Rina yang menyusul adiknya itu. Ada siapa yang datang sehingga ia buru-buru membukakan pintu.

"Eh kok di sini kamu?" tanya Rina yang melihat Rey, dan hal itu mengagetkan Bila. Sejak kapan kakaknya itu mengenal Rey, dan apakah dunia sesempit ini?

Rey yang melihat Rina langsung tersenyum, "iya kak, ini mau jemput Bila." Jawab Rey sopan.

Saat ini sungguh Bila bingung dengan keadaan, setelah kemarin ia tau fakta bahwa Rey tidak punya pacar, dan sekarang fakta apa lagi. Apa lagi yang ia tidak ketahui, kenapa Rey begitu misterius sekali?

"Sejak kapan kakak kenal Rey?" tanya Bila penasaran.

"Udah lama, dan gak nyangka ternyata Rey itu pacar kamu," jawab Rina senang.

"Ambil tas lo sana Bil, gue tunggu!" Perintah Rey, dan Bila langsung masuk ke dalam untuk mengambil tas.

"Rey, jagain Bila ya. Gue percaya sama lo, dan jangan kecawain dia. Dan jangan hilangin kepercayaan gue." Ujar Rina tajam, dan berbeda ketika ada Bila.

Tapi Rey tidak terkejut dengan hal itu, bukankah memang seperti itu Rina kepada laki-laki, kecuali Dino dan Ayahnya. Dan ketika tadi Rina keluar dari dalam, lalu berbicara manis, itu yang membuat Rey terkejut.

"Okey, dan kenapa lo tadi bicara sok manis?" Tanya Rey.

Rina menggeleng, "gue gak mau Bila tau sikap asli gue. Dan lo gak susah banyak tanya!" Jawab Rina, dan Rey hanya mengangguk saja.

Tidak lama Bila keluar dari dalam. Ia langsung berpamitan kepada Rina, dan segera mengajak Rey berangkat sekolah. Tanpa lama, ia dan Rey sudah pergi meninggalkan pekarangan rumah Bila.

"Perfect"

"Bahkan hal-hal yang tak terduga, terjadi di waktu yang tak terduga." Ujar Rina kemudian pergi masuk ke dalam.

***

"Bunga yang nona suruh kirim, sekarang sudah saya kirim." Ujar pelayan laki-laki kepada majikannya.

"Okey, boleh pergi sekarang!" perintah majikannya itu, dan tentu saja si pelayan langsung mengikutinya.

Permpuan yang kini sedang duduk di depan cermin itu tersenyum senang. Satu persatu rencananya berjalan sesuai yang di inginkan. Termasuk rencana utamanya, menyingkirkan Bila.

Ia kemudian memencet beberapa digit angaka, dan menelphon seseorang.

"Halo, gimana? Tawaran gue masih berlaku sampai hari ini, barangkali lo berubah pikiran, lo bisa hubungi gue." Ujarnya kepada seseorang di sebrang sana.

"Kita liat aja, seberapa jago permainan lo." Jawabnya santai.

"Okey, kasih tau apa misi selanjutnya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Long JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang