ENAM

153 72 13
                                    

HAIIII
MASIH BACA KAN?
Ga mau nge bacot lama-lama deh aku :) kasian kalian hehe
Happy reading :)

***

Rey hari ini berangkat hampir telat. Wajar saja, ia semalam begadang. Ia berjalan menuju kelasnya dengan wajah datarnya. Jarang sekali ia tersenyum kepada orang lain. Ia hanya tersenyum jika ia ingin.

Sampai dikelas, ia langsung diberi pertanyaan oleh teman-temannya.

"Rey lo tau ga?" tanya Alex.

"Ga tau." jawab Rey.

"Dasar ketinggalan berita kan lo, makanya tadi berangkat pagi." ucap Farel.

"Yaudah apa?" Tanya Rey penasara.

"nih liat, ga grecep sih lo!" kata Farel sambil menunjukan foto Bila dan Dino tadi pagi.

"Ohhh, kan gue bukan siapa-siapanya Bila, jadi bebas dong Bila mo jalan ma siapa aja." jawab Rey enteng yang membuat kedua temannya melongo.

"What! Demi apa?!" teriak Alex.

"Demi Dewi." jawab Rey.

"Lo yang asli gimana sih ma Bila? Serius ga? Karna selama ini baru kali ini setelah kejadian itu lo bisa senyum kek gitu, terutama ke cewek." Kata Farel.

"Bila lain, itu yang bikin gue bisa senyum ma dia. Dan gue biasa aja." jawab Rey.

"Diemin aja ntar juga sadar sendiri." ucap Farel.

"Yaudah lah, toh ini urusan li. Semua yang lo putusin itu udah yang terbaik untuk diri lo." kata Alex.

Rey hanya diam tidak menganggapi ucapan kedua temannya. Ia binggu harus apa, ia tidak mungkin terus terang kepada mereka ataupun kepada Bila. Ia butuh waktu untuk menjelaskan semuanya. Tapi sampai kapan ia harus seperti ini?

"Hmm..."

***

Setelah mengantar Bila kesekolah, ia pergi ke taman. Ia ingin menjernihkan otaknya. Ia rasa keputusannya sudah benar, ia akan kembali ke Indonesia dan kuliah di Jakarta saja. Tapi mungkin keputusannya akan mengecewakan banyak orang.

"Gue pusing anjing!" umpatnya sambil menendang kaleng bekas minuman.

"Awwww! Siapa sih yang iseng melempar ini kaleng! Dasar ga ada akhlak!!" ucap seseorang.

"Sory sory, gue gak sengaja." ucap Dino bersalah.

"Sakit tau gak?!" teriak perempuan yang tadi terkena lemparan kaleng.

"Iya tau sakit, yaudah gue minta maaf ya. Sama kenalin gue Dino." ujar Dino.

"Hemmm. Gue Aghata." jawab Aghata.

"Yaudah, sebagai tanda minta maaf, lo mau apa?" tanya Dino.

"Ni cowok ganteng juga, baik lagi. Bikin meleleh deh, minta jadi pacar atau digebet boleh ga ya?" Batin Aghata dalam hati.

"Beliin makan aja deh. Laper nih!" jawab Aghata.

"Okey, mau makan apa?" tanya Dino lagi.

Long JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang