SEMBILAN

117 64 11
                                    

Haiii kembali lagi dengan author gabut hehe:)

Dah gamau banyak bacot, langsung aja :)

HAYUK MELUNCURRRR ✈️

***

Pemandangan tadi masih membekas di pikiran Bila, ia masih bertanya-tanya, siapa perempuan tadi? Kenapa Rey begitu mencemaskannya?

Bahkan sekarang saat ia dan Chaca diruang rawat oma, ia masih bengong. Ia tidak mempedulikan ocehan Chaca, ia sudah tidak mood lagi.

"BIL!" teriak Chaca ditelinga Bila, yang berhasil membuat Bila terkejut.

"Gak usah teriak bisa kan Cha?" sinis Bila.

"Ya maap, abisnya lo gue ajak omong cuma bengong aja sih. Lo masih kepikiran soal Rey ya? Udah nanti coba lu tanya dia." ujar Chaca.

"Kenapa gue kepikiran? Lagian gue juga bukan siapa-siapanya dia kok. Kita cuma teman. Garis bawahi, cuma teman." tegas Bila.

"Kalo cuma teman, kenapa sejak liat Rey sama perempuan itu lo jadi bad mood?" skakmat. Bila diam tidak bisa menjawab pertanyaan Chaca.

"Nah sekarang aja gue tanya lo diam, itu tandanya lo sayang ma Rey, lo itu cemburu." ujar Chaca.

"Tau lah Cha, gue dah gak mood lagi. Gue cabut dulu ya, salam aja buat oma." pamit Bila.

"Iya deh, tenangin aja dulu otak lo, kasian panas tuh. Ati-ati, sama makasi ya." ucap Chaca sambil melambai tangan ke arah Bila.

***

"Ke kamar sekarang ya? katanya cuma sebentar." bujuk Rey kepada perempuan itu.

"Tapi kan aku masih pengen disini Rey." rengek perempuan itu.

"Sekarang istirahat ya ul, aku gak mau kamu tambah parah aul." ucap Rey kepada perempuan yang bernama Aulia. Aulia yang tidak tega melihat wajah melas Rey pun, akhirnya mengangguk.

"Iya, aku mau istirahat. Tapi hari ini aku boleh pulang ya." pinta Aulia.

"Nanti aku tanya ke dokter, kalo boleh kita pulang hari ini." ucap Rey sambil mendorong kursi roda yang digunakan Aulia.

"Hehe, baik deh Rey. Jadi sayang." ucap Aulia manja.

"Iya."

***

Sampai dirumah Bila langsung menghubungi Rey, ia masih saja penasaran.

Bila:
Rey, btw tdi lo kmn? Kok tiba-tiba?

Tak butuh waktu lama, Rey sudah membalas chatnya.

Rey:
Oh tdi gw ada urusan, sory ya bil.

Urusan? Urusan apa? Ia masih tidak bisa menerima jawaban dari Rey. Jika urusan dia dengan pacarnya, kenapa dia mendekatinya? Itu membuat Bila frustasi.

Bila:
Oh yaudah gpp.

Jawab Bila kemudian mengakhiri percakapannya. Ia binggung, ketika ia mulai menemukan kebahagiaan, kenapa kebahagiaan itu mesti hilang. Ia tidak suka seperti itu.

Ia merasa haus, dan berjalan ke dapur. Disana sepi. Tidak ada orang. Bahkan rumah sebesar ini hanya ada dia sendiri. Ia kesepian dan ia butuh teman. Tapi siapa? Tidak mungkin ia akan merepotkan Chaca, sudah banyak Chaca membantunya. Tiba-tiba bel dirumahnya berbunyi. Ia langsung keluar, melihat siapa yang datang. Berharap orang tuanya pulang, tapi sayang itu bukan orang tuanya. Setelah membuka pintu, ia melihat Dino berada disana.

Long JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang