Hai, kembali lagi sama author gabut :v
Niatnya kemarin mau up, tapi lupa hehe^-^
Jadi hari ini yang up okey:)
Hayuk meluncur ✈️✈️***
Jika kau ingin tau kenapa aku kembali, akan kuberi tau alasanya. Simpel saja, jika tidak untuk memperbaiki ya untuk balas dendam. Mudahkan? Iya semudah kau menghancurkan semuannya.
-V-***
Setelah kejadian yang membuat Bila malu, ia memilih untuk menghindari bertemu langsung dengan Rey. Walaupun ia harus jalan jauh, ia lebih baik dari pada harus lewat depan kelas Rey. Seperti saat ini, ia memilih lewat koridor kelas 10, dan berjalan memutar demi menghindari sosok Rey.
Sampai di parkiran ia langsung menghampiri mobilnya, tapi sepertinya dewi keberuntungan sedang tidak berpihak kepadanya hari ini. Tepat disamping mobil Bila, adalah mobil Rey.
'kapan sih dewi keberuntungan berpihak kepada gue, plis dari semua orang yang membuat gue emosi hari ini, cuma dia yang gue hindari.' batin Bila menangis, ia lebih memilih untuk pulang nanti saja. Toh dirumah ada atau tidak adanya dia tidak berperngaruh apa-apa.
"Bil!" teriak seseorang dari belakang, dan itu adalah Rey.
'Dahlah, gak usah ngehindar!' Batin Bila kemudian berbalik menghadap Rey yang berjalan mendekat.
"Eh Rey, kenapa?" tanya Bila sambil tersenyum, ia tidak ingin Rey mengira jika dia masih memikirkan kejadian tadi waktu istirahat pertama.
Rey mendekat kemudian menarik tangan Bila menuju mobilnya yang bersebelahan dengan mobil Bila. "Udah lo mau kemana? Mau kabur dari gue? Gak usah takut dong, udah gue juga gak ungkit kejadian tadi pas istirahat." Ujar Rey yang berhasil membuat pipi putih Bila memerah, seperti kepiting rebus.
Dan hal itu sukses membuat Rey gemas dan ingin mencubit pipinya. Ia kemudian mengacak-acak rambut Bila gemas. Ingen sekali ia mencium pipi Bila, namun ia sadar jika sekarang mereka sedang diarea sekolah. Untungnya parkiran saat ini sudah tidak terlalu ramai, dan tidak banyak yang melihat adegan antara Rey dan Bila.
"Gak usah bahas!" ujar Bila kesal.
"Iya-iya maaf, udah gak usah gitu. Gemes nih gue sama muka lo, ah pengen gue cium, untung masih di sekolah." ujar Rey sambil duduk diatas mobil Bila.
"Dasar mesum! Sana lo pergi, gue mau pulang!" ujar Bila sambil membuka pintu mobilnya. Ia sungguh malu dan ada sedikit getaran dihatinya yang membuatnya senang. Dan entah itu karena apa, mungkin Rey atau apalah tidak penting juga.
"Gue anterin yuk, pakai mobil gue aja!" ajak Rey kemudian turun dari atas mobil Bila.
Bila sebenarnya ingin, tapi ia juga tidak mau jika hanya berduaan dengan Rey. "Gak, gue bawa mobil sendiri juga!" jawab Bila ketus.
"Tenang, itu nanti biar dianterin sama temen gue. Mau ya Bil?" tanya Rey sambil memohon, berharap Bila mau pergi pulang bersamanya.
"Ogah! Gue mau pulang sendiri, lagian nanti cewek lo cemburu," ujar Bila. "Bayy gue duluan Rey!" setelah itu, Bila pergi masuk kedalam mobil dan meninggalkan Rey.
"Cewek? Perasaan gue gak punya pacar deh, kalau orang spesial sih ada. Tapi kalau pacar gak ada, ya kali si setan? Bila kan juga tau kalau gue gak suka sama tu setan yang menjelma jadi manusia. Tau ah, besok gue tanya!" ujar Rey sendiri, ia tidak menghiraukan tatapan aneh orang-orang terhadap seorang Rey yang bicara sendiri gara-gara satu orang perempuan. Yaitu Bila, memang dunia yang aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Journey
Randomperjalanan panjang, yang enatah kemana akan membawaku pergi. mungkinkah ketempat baru atau ketempat yang sama dengan suasana baru. aku sendiri bahkan tidak tau kapan perjalanan ini akan berakhir. tapi percayalah bahwa aku akan melanjutkan perjalank...