DUA PULUH SATU

64 30 49
                                    

Haiiii!
Kembali lagi sama author gabut :v
Hayuk langsung ke ceritanya aja:v
Hayuk meluncur ✈️✈️

***

"Lepas sekarang gak! Kalau gak-" ujar Angel yang langsung dipotong oleh kedatangan Rey.

"Kalau gak apa?!" bentak Rey yang sudah geram dengan sikap Angel. Ia sudah tidak bisa sabar, entah rasanya ia sekarang ingin meledak-ledak.

Angel yang tiba-tiba mendengar suara Rey langsung bungkam, kenapa bisa ada Rey disini? Bukankah ia baru saja keluar dari kelas ini? Sudahlah pertanyaan yang tidak penting.

"Udah gue bilang berapa kali sama lo, kalau gue bukan pacar lo! Dan jangan ganggu orang-orang yang ada disekitar gue! Termasuk Bila!" Bentak Rey kepada Angel. Rey terlihat amat sangat marah saat ini, terlihat dari sorot mata dan nada bicaranya.

"Tapi Rey, dia udah nyuri jaket kamu! Dia pakai jaket kesayangan kamu, aku aja gak boleh pegang jaket itu sama kamu Rey," ujar Angel melakukan pembelaan.

Rey tersenyum sinis, "Emang lo siapa gue? Bila gak nyuri jaket gue, gue yang kasih ke Bila. Dan asal lo tau cewek murahan kaya elo, gak usah ngarep jadian sama gue! Karena lo itu gak ada bedanya sama sampah!" ujar Rey yang mungkin siapa saja yang mendengarnya akan sakit hati.

"Rey udah, gue gak papa Rey." Ujar Bila setelah ia melihat Rey marah. Sejujurnya Bila juga takut melihat kemarahan Rey, tapi jika tidak dihentikan, perkataan Rey bisa saja membunuh orang lain.

"Gak usah cari muka lo bitch!" ujar Angel kemudian mendorong tubuh Bila, Bila yang tidak siap langsung terjatuh ke belakang. Rey yang melihat itu tambah marah, dan langsung menolong Bila.

Chaca yang baru saja datang langsung mendorong Angel, ia tidak terima jika sahabatnya diperlakukan seperti itu, walaupun niatnya baik. "Heh lo itu dasar perempuan gak tau diri! Udah baik Bila nenangin Rey supaya gak ngehujat lo! Dasar sampah!" ujar Chaca yang tak kalah marah.

"Lo!" ujar Rey menunjuk Angel, "Kalau lo masih ganggu Bila, gue pastiin lo bakal keluar dari sekolah ini!" ujar Rey tajam, dan tidak main-main.

Setelah Angel mendengar ucapan Rey, Angel langsung pergi keluar kelas dan di ikuti oleh kedua temannya. Angel sudah muak, percuma saja ia menyerang Bila, jika Bila selalu dilindungi Rey.

Chaca setelah itu langsung menghampiri Bila, "Bil lo gak papa kan? Sumpah lo bikin gue khawatir. Itu mak lampir ngapain elo? Gak ada yang lecetkan?" tanya Chaca khawatir.

Bila tersenyum, "Gue gak papa Cha. Lagian dia tadi cuma dorong gue, dah gak usah diperpanjang." Ujar Bila kepada Chaca, ia tau Chaca sangat mengkhawatirkan Bila.

"Rey, makasih ya. Maaf bikin lo repot," Ujar Bila kepada Rey. Ia tau, mereka baru saja berdebat, dan mungkin Rey akan marah. Tapi dugaanya salah, Rey bahkan tidak marah dengan Bila.

"Gue yang harusnya minta maaf, sory gara-gara Angel suka sama gue, lo yang jadu korban dia. Maaf ya Bil," Ujar Rey tulus. Banyak pasang mata yang saat ini melihat adegan romantis antara Rey dan Bila.

Tidak lama, bel masuk berbunyi. Dan hal itu membuat para penonton kecewa, karena baru saja mereka melihat adegan romantis antara Rey dan Bila.

"Ya udah, gue ke kelas dulu. Bay Bill!" ujar Rey kepada Bila. "Woi nyet! Ayok balik kelas!" teriak Rey kepada kedua temannya, yang dari tadi sedang asik menonton Rey dan Bila.

"Yahhh, kok dah selesai sih Rey! Kan popcorn gue belum habis nih!" Ujar Farel sambil memperlihatkan popcornnya.

Alex yang berada disamping Farel, langsung menjitaknya. "Woi lo pikir inu bioskop apa?" tanya Alex.

Long JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang