DELAPAN

146 65 24
                                    

Haloooo? Masih lanjut kan? Harus dong!
Oh iya jangan lupa jaga kesehatan!
#stayathome
#dirumahaja
Hayuk meluncur ✈️

***

Setelah kejadian tadi, Bila dan Rey masih tertidur di rooftop. Dengan posisi kepala Rey di pundak Bila dan kepala Bila dipundak Rey.

Mereka tidur dari tadi dan mereka belum bangun. Mereka sudah melewatkan dua mata pelajaran. Wajar jika mereka tidak mendengar bel masuk.

Drttttt drtttt...

Bunyi handphone Rey membangunkan mereka. Bila langsung bangkit dan berdiri.

"Gila, jam berapa sekarang? Ish lo sih kan gur jadi ikut tidu!" ucap Bila kesal.

"Ya sory lah. Bentar gue angkat telphone dulu. Awas lo ninggal gue." peringat Rey. Bila hanya mendengus dan duduk kembali.

Ia kemudian membuka Handphonenya dan melihat banyak notifikasi dari Chaca. Ia langsung membalas chat dari Chaca.

Bila:
Cha, gue lagi di rooftop sama Rey. Lo gak usah khawatir.

Setelah itu ia memasukan kembali Handphonenya. Sedangkan Rey, ia melihat sepertinya telphonenya penting, terlihat dari wajahnya.

"Yaudah, tunggu bentar lagi aku kesana." ucap Rey kemudian mematikan telphonenya. Setelah itu, Rey mendekat ke Bila.

"Bil, kita turun sekarang. Lo kembali ke kelas lo, bilang kalo lo habis dari UKS." ujar Rey.

"Lah emang kenapa? Lo sendiri mau kemana?" tanya Bila.

"Ada urusan penting, gue harus pergi. Gue gak bisa anter ke kelas lo." ucapnya kemidian menarik Bila turun.

"Oh oke, gue gak papa kok." ucap Bils kemudian pergi meninggalkan Rey. Ia berjalan menuju kamar mandi, ia tidak mood untuk kembali ke kelas.

"Pada akhirnya semuanya akan meninggalkan kita satu-persatu. Dan pada akhirnya gue sendiri." Batin Bila.

Sampai di kamar mandi, ia langsung membasuh wajah nya. Ia kemudian melihat luka dikakinya yang sudah lama. Is sendiri bahkan tidak ingat apa yang terjadi dengan kakinya.

"Seingat gue sih dulu waktu kecelakaan itu gue gak sendiri." lirih Bila pelan. Tapi semakin ia mengingatnya, kepalanya akan sakit. Pernah ia konsultasi ke dokter, dan kata dokter ia jangan terlalu memikirkannya, biarkan saja.

***

Sementara ditempat lain, Rey buru-buru berjalan di lorong rumah sakit. Dari raut wajahnya saja sudah kelihatan kalau dia sangat khawatir. Ia kemudian berhenti disalah satu ruangan dan masuk kedalam.

"Kan, udah berapa kali aku bilang, jangan kecapekan. Jadi kaya gini kan." ujar Rey sedikit lembut kepada seorang perempuan yang sedang duduk di ranjang rumah sakit.

"Iya maaf, tadi itu cuma lari pagi biasa Rey. Lagian itu juga bukan olahraga berat kan? Jadi gapapa." ujap perempuan tadi.

"Tadi kamu pasti makan sembarangan, jadi kaya gini kan? Udah berapa kali dibilangin, apa susahnya sih nurut?" ujar Rey sambil mengosok wajahnya.

"Kalau mau nolak pemberian orang kan gak enak. Lagian mumpung ada cogan baik hati." ucapnya sambil tersenyum.

"Kamu lain kali gak boleh kaya gini ya? Kamu tau aku khawatir banget tau." ucap Rey sambil memegang tangan perempuan itu. Perempuan itu tersenyum dan mengusap rabut Rey pelan.

Long JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang